09 September 2024
17:14 WIB
PLN Jakarta Jadikan 1.000 Tiang Listrik Lokasi Charging
Nantinya setiap tiang listrik akan terpasang "charger" pengisian daya kendaraan listrik. PLN akan menambahkan fitur agar tiang listrik bisa menjadi stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU)
Executive Vice President Human Talent Development PT PLN Dedi Budi Utomo meresmikan SPKLU pertama di Kampus IT PLN, Jakarta Barat, Senin (9/9/2024). Antara/Luthfia Miranda Putri
JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya berencana menambah sebanyak 1.000 tiang listrik, menjadi lokasi pengisi daya (charger) bagi kendaraan listrik. Hal ini dilakukan guna pemerataan kebutuhan energi terbarukan pada 2024.
"Tahun ini kami berencana menambahkan seribu titik tiang listrik dengan 'charger' di Jakarta," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Lasiran di Kampus Institut Teknologi PLN Jakarta Barat, Senin (9/9).
Lasiran mengatakan, nantinya setiap tiang listrik akan terpasang "charger" bagi pengisian daya kendaraan listrik. Inovasi ini berupa pengubahan atau penambahan fitur di dalam tiang listrik, sebagai stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). "Namun, ini masih dilakukan pengkajian dan perencanaan," ucapnya.
Dia menyatakan, nantinya, tiang listrik itu akan dipasang di tempat umum, seperti halaman parkir, pusat perbelanjaan yang punya halaman dan tempat-tempat yang memiliki banyak parkir mobil.
Salah satunya di Kampus Institut Teknologi PLN (ITPLN) yang menjadi universitas pertama di Jakarta yang terpasang stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU). "Ini salah satu kampus pertama yang di Jakarta yang kita pasang SPKLU," ujar Lasiran.
Lasiran mengatakan, langkah ini sebagai dukungan dan partisipasi untuk mewujudkan kampus dengan sertifikat energi hijau atau energi terbarukan (renewable energy certificate/REC). Kampus IT PLN sendiri merupakan salah satu di Jakarta yang mendukung untuk penggunaan energi terbarukan.
"Jadi, ini adalah bentuk dukungan PLN kepada IT PLN sebagai green energy campus, maka kita resmikan SPKLU yang ke-55 di Jakarta," ujarnya.
Penyesuaian Daya
Adapun SKPLU yang terpasang memiliki kapasitas daya pengisian daya sedang (medium charging) 25 kW atau tiga kali dari pengisi daya rumahan sebesar 7.700 VA. Penyesuaian besaran pengisi daya itu bertujuan untuk menentukan berapa lama mobil yang akan dilakukan pengisian daya.
Sebagai contoh jika SPKLU dipasang di jalan tol, akan dilakukan pengisian daya cepat (fast charging). "Jadi, masing-masing tempat kita sesuaikan dengan kebutuhan dan tentunya permintaan (demand)," ujarnya.
Dia menegaskan, penggunaan SPKLU dalam kampus ini terbuka untuk umum, sehingga mahasiswa, orangtua dan masyarakat sekitar bisa memanfaatkannya. Ke depannya, diharapkan fasilitas SPKLU ini bisa terus dikembangkan oleh para mahasiswa kampus untuk bisa memenuhi kebutuhan mobil listrik di tanah air yang terus meningkat.
"Karena semua SPKLU masih produk impor, sehingga mahasiswa bisa berkembang dan belajar untuk bisa membuat produk kita," ujarnya.
Rektor Kampus IT PLN Iwa Garniwa M pun terus mendukung setiap terobosan yang dilakukan oleh PLN UID Jakarta Raya termasuk mengadakan SPKLU di lingkungannya. Dia mendukung adanya SPKLU yang terpasang di tempat umum seperti di Kampus IT PLN.
"Kami mempunyai visi di bidang energi dan penerapan teknologi berwawasan lingkungan, maka kami ingin juga berkontribusi," kata Iwa.
Kampus IT PLN, lanjutnya, berkomitmen terhadap pengembangan elektrik yang salah satunya diwujudkan dengan memiliki laboratorium konversi dari BBM ke listrik untuk motor. "Baru motor, tapi Insyaallah kami kembangkan juga untuk kendaraan mobil," ujarnya.
Sebelumnya, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero menargetkan akan mengubah 2.000 tiang listrik PLN pada 2024, baik yang berbasis baja maupun yang berbasis beton, untuk menjadi SPKLU atau "charger" kendaraan listrik. Hal itu dikemukakan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI di Senayan, Jakarta, Kamis (30/5).
Darmawan melihat potensi jutaan tiang listrik PT PLN (Persero) yang dapat langsung digunakan untuk memfasilitasi pembangunan SPKLU secara cepat dengan harga yang terjangkau.