15 Juli 2023
14:19 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT PLN (Persero) berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan listrik antarnegara, dalam hal ini di Desa Wutung yang menjadi daerah perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.
Komitmen itu menjadi tindak lanjut dari kunjungan bilateral Presiden Joko Widodo pada Juni 2023 lalu. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan penyediaan listrik antarnegara menjadi salah satu bahasan antara RI 1 dengan perwakilan Pemerintah Papua Nugini.
Dalam pertemuannya dengan Deputi Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso, Darmawan menjelaskan PT PLN (Persero) akan berkolaborasi dengan PNG Power untuk memasok listrik ke Desa Wutung.
"Papua Nugini bukan hanya tetangga dekat Indonesia, kita berbagi satu tanah dan harapan yang sama. Kedua negara merupakan wujud persahabatan yang erat dan punya kesamaan tekad untuk memajukan kesejahteraan," tegas Darmawan dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/7).
Baca Juga: Percepat Transisi Energi, PLN IP Genjot Kompetensi Teknologi EBT
Dia menambahkan, jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura akan memasok kebutuhan listrik tambahan di desa perbatasan tersebut. Adapun total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 MW dan demand di Skouw sebesar 1 MW.
"Demand di Skouw itu 1 MW jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini," imbuhnya.
Secara teknis, Sistem Jayapura memiliki daya mampu hingga 136,6 MW, dengan beban Puncak Jayapura mencapai 94,6 MW dan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW (44,39%). Dengan cadangan itu, PLN secara jangka panjang berpotensi melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai kebutuhan.
Sedangkan di Papua Nugini, kapasitas terpasang listrik secara kumulatif mencapai 1,2 GW. Seluruh kebutuhan di sana pun dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa, dan Tidal Power Plant dalam naungan PNG Power.
Baca Juga: PLN Andalkan PLTS Untuk Listriki Desa Di Papua Dan Papua Barat
"Melihat struktur itu, Papua Nugini butuh pasokan listrik, khususnya di daerah perbatasan dengan Indonesia," kata Darmawan.
Sementara itu, Deputi Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso mengakui salah satu tantangan negaranya saat ini ialah pasokan listrik hingga harga listrik yang mahal. Karena itu diperlukan kemitraan dan kerja sama dalam penyediaan pasokan listrik yang andal serta lebih murah.
"Kami melihat PLN memiliki kompetensi dalam hal ini. Kami menemukan salah satu solusi untuk menjawab persoalan kami yaitu melakukan bisnis dan kemitraan dengan PLN," tandas John Rosso.