c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 April 2022

08:13 WIB

PLN Bangun Tol Listrik 180,9 Kms di Pulau Buru

PLN membangun saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) sepanjang 180,9 kilometer sirkuit (kms) di Pulau Buru, Maluku.

Penulis: Wiwie Heriyani

Editor: Fin Harini

PLN Bangun Tol Listrik 180,9 Kms di Pulau Buru
PLN Bangun Tol Listrik 180,9 Kms di Pulau Buru
Pekerja menyelesaikan pekerjaan penambahan jaringan listrik PLN ULP Magelang di Payaman, Secang, Magelang, Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Anis Efizudin

JAKARTA – PT PLN (Persero) membangun saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 70 kilovolt (kV) sepanjang 180,9 kilometer sirkuit (kms) di Pulau Buru, Maluku. Pembangunan ini merupakan salah satu upaya yang semakin gencar dilakukan untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik di Indonesia timur.

Untuk membangun tol listrik yang membelah Pulau Buru dari sisi utara ke selatan ini, Perseroan mengalokasikan anggaran Rp 184 miliar. Saat ini dari rencana 234 tower SUTT, sebanyak 26 tower telah berdiri di pulau terbesar kedua di Provinsi Maluku tersebut. 

Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto mengatakan peningkatan keandalan listrik Indonesia timur dibarengi dengan tujuan untuk menumbuhkan tingkat perekonomian daerah. 

Tidak hanya di Pulau Buru, PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 46 megawatt (MW), SUTT sepanjang 520 kms, dan gardu induk sebesar 140 MVA di Provinsi Papua, Maluku, dan Maluku Utara sepanjang tahun ini. 

“PLN memprioritaskan listrik di Indonesia timur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Beroperasinya sistem kelistrikan tegangan tinggi sejak 2015 di Papua dan Maluku menandai kebangkitan semangat energi berkeadilan di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T),” ujar Wiluyo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/3).

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua, Reisal Rimtahi Hasoloan mengatakan, proses konstruksi SUTT dari Kecamatan Namlea ke Namrole ini telah dimulai sejak tahun lalu dan sejauh ini progres-nya mencapai 29 persen. 

"Hingga minggu keempat bulan Maret sudah ada 68 titik tower yang selesai pondasinya," paparnya

Reisal menjelaskan, sistem tenaga listrik pada umumnya terbangun dari tiga fungsi utama. Pertama yakni pembangkit, kedua transmisi yang berupa SUTT dan gardu induk (GI), dan ketiga distribusi. 

“Yang sedang kami upayakan percepatan pembangunannya di Pulau Buru adalah fungsi pertama dan kedua. Di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Namlea, SUTT Namrole-Namlea, GI Namlea dan GI Namrole,” terangnya.

Reisal menyebut, PLTMG Namlea yang berkapasitas 10 megawatt (MW), saat ini progresnya 43%. Sementara, GI Namlea 30 megavolt ampere (MVA) dan GI Namrole 20 MVA masing-masing progresnya mencapai sekitar 80% dan 24%. 

Adapun pengerjaan GI Namlea tengah melaksanakan uji grounding, dan akan dilanjutkan dengan tahap uji peralatan utama. 

Secara umum, gardu induk berfungsi untuk menurunkan tegangan listrik sehingga ideal untuk didistribusikan ke pelanggan. 

“Transformasi kelistrikan di Pulau Buru ini begitu penting. Karena ketika PLTMG Namlea beroperasi, kami tidak bisa mengandalkan jaringan tegangan rendah untuk mendistribusikan listrik hingga ke bagian selatan pulau lantaran akan mengalami susut secara signifikan. Selain itu, dengan adanya SUTT ini risiko gangguan jaringan juga berkurang sehingga listrik tidak mudah padam,” jelasnya.

Sebagai informasi, sistem kelistrikan di Pulau Buru saat ini memiliki tiga sistem yaitu Sistem Namlea, Sistem Mako dan Sistem Namrole dengan total beban puncak sebesar 9,46 MW dan daya mampu 11,42 MW. 

Dengan adanya sistem kelistrikan tegangan tinggi yang saat ini tengah dibangun, maka daya mampu di dua kabupaten tersebut akan mencapai 21,42 MW. 

Sementara itu, pelanggan PLN di Kabupaten Buru dan Kabupaten Buru Selatan kian meningkat, yakni dengan jumlah pelanggan saat ini sebanyak 48.544 pelanggan yang terdiri dari pelanggan rumah tangga, pemerintahan hingga bisnis dan industri. 

Asisten II Setda Kabupaten Buru, Abas Pelu memgungkapkan, dengan adanya proyek kelistrikan ini, PLN telah mendukung pengembangan potensi yang ada di Pulau Buru, khususnya di Kabupaten Buru. 

"Kabupaten Buru identik dengan tempat pariwisata seperti yang terkenal dengan Pantai Jikumerasa. Selain itu, banyak sekali potensi alam lainnya di sini, seperti emas dan uranium di berbagai titik di Pulau Buru. Sehingga kelak akan membutuhkan kelistrikan yang andal dalam rangka pengembangan potensi alam tersebut,” ungkapnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar