13 Juli 2024
08:53 WIB
PIS Targetkan Pengurangan Emisi 33% Pada 2030
Komitmen dekarbonisasi diwujudkan lewat sejumlah strategi, seperti penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, hingga CCS.
Penulis: Yoseph Krishna
Ilustrasi dekarbonisasi. Dekarbonisasi untuk menurunkan emisi CO2 untuk membatasi pemanasan global d an perubahan iklim. Dok Shutterstock.com
JAKARTA - PT Pertamina International Shipping (PIS) dalam rangka mendukung komitmen Net Zero Emission (NZE) menargetkan penurunan 33% dari total emisi karbon dalam operasional perusahaan pada akhir 2030 nanti.
Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra menuturkan beberapa strategi penurunan emisi karbon terdiri dari penggunaan green ships, bahan bakar alternatif, green terminal, hingga teknologi penangkapan dan injeksi karbon atau Carbon Capture & Storage (CCS).
Lewat keterangan tertulisnya, Eka menegaskan strategi itu jadi wujud keseriusan PIS sebagai pemain utama di sektor logistik energi kawasan Asia Tenggara untuk memimpin upaya dekarbonisasi.
"Salah satu langkah awal ini adalah menargetkan 33% penurunan emisi karbon dari 24,5 kilo ton CO2 ekuivalen (kTCO2e) per tahun menjadi 978,6 kTCO2e per tahun pada 2030 mendatang," tegas dia, Jumat (12/7).
Implementasi transformasi hijau, sambungnya, dengan cepat telah dilaksanakan oleh perusahaan. Misalnya, dengan peremajaan armada yang lebih ramah lingkungan hingga penggunaan bahan bakar alternatif seperti biodiesel dan dual-fuel.
Tak sampai situ, sejumlah inisiatif juga bakal dimulai ke depannya dengan rencana modernisasi armada yang membuat kapal PIS punya fitur penghematan energi, hingga perluasan bahan bakar alternatif.
Kemudian, PIS juga bakal berinvestasi untuk menjadi bagian dari rangkaian bisnis CCS. Terkait hal tersebut, Eka menjelaskan pihaknya tengah bersiap mengisi rantai transportasi yang dibutuhkan untuk pengangkutan karbon.
"Untuk mendukung komitmen pemerintah mencapai Net Zero Emission, kami akan berinvestasi dalam kapal pengangkut LCO2 (liquid carbon dioxide) dan receiving terminal," imbuh Eka.
Peningkatan kapabilitas Terminal LPG Tanjung Sekong dengan pengintegrasian teknologi canggih juga ia sebut jadi bagian dari upaya strategis perusahaan dalam rangka dekarbonisasi.
Langkah yang dilakukan pada terminal LPG di Cilegon, Banten tersebut digadang-gadang bisa membuat pengelolaan dan penyaluran LPG lebih efisien dan terintegrasi.
Asal tahu saja, Terminal LPG Tanjung Sekong berdiri di atas lahan seluas 12,9 hektare dan punya kapasitas penyimpanan sebesar 98.000 metrik ton atau 196.000 cubic meters (CBM).
Pada 2020 lalu, Terminal LPG Tanjung Sekong telah diupgrade menjadi Terminal LPG Refrigerated yang memiliki tiga dermaga dan bisa menampung kapal berukuran 3.500-65.000 deadweight tonnage (DWT) guna mempermudah operasi ekspor dan impor LPG secara efisien.
"Seluruh inisiatif ini menunjukkan keseriusan PIS dalam mempraktikkan bisnis yang berkelanjutan di tengah upaya perusahaan memenuhi ketahanan energi nasional," tegas Eka Suhendra.