c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

21 Juni 2024

20:45 WIB

Pipa Dusem Jadi Kunci Integrasi Saluran Gas Jawa-Sumatra

Kehadiran Pipa Dusem membuat gas bumi dari WK Andaman bakal termanfaatkan hingga ke Jawa.

Penulis: Yoseph Krishna

<p>Pipa Dusem Jadi Kunci Integrasi Saluran Gas Jawa-Sumatra</p>
<p>Pipa Dusem Jadi Kunci Integrasi Saluran Gas Jawa-Sumatra</p>

Ilustrasi - Fasilitas pipa minyak Blok Rokan di Metering Dumai, Riau, yang dikelola PT Pertamina Gas (Pertagas). ANTARA/HO-Pertagas.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah merencanakan proyek pipa transmisi gas bumi dari Dumai ke Sei Mangkei (Dusem) sepanjang 555 km menggunakan APBN Rp7,8 triliun.

Koordinator Perencanaan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Sugiarto lewat keterangan tertulisnya menerangkan proyek Pipa Dusem akan menjadi kunci integrasi pipa gas sepanjang Sumatra.

Bahkan, Pipa Dusem juga bakal mengintegrasikan Sumatra-Jawa mengingat secara paralel pemerintah bakal memulai pembangunan Pipa Cirebon-Semarang Tahap II dari Batang ke Kandang Haur Timur.

"Pemerintah turun untuk melaksanakan proyek tersebut karena menjadi kunci integrasi pipa gas dari Sumatra sampai Jawa," imbuh Sugiarto lewat keterangan tertulis, Jumat (21/6).

Baca Juga: 

Awalnya, Pipa Dusem dirancang membentang sepanjang 428 km, namun kemudian berkembang hingga 555 km. Dengan adanya Pipa Dusem, gas bumi dari WK Andaman Aceh bisa termanfaatkan bukan hanya di Sumatra, tetapi juga di Jawa.

Sugiarto menerangkan, manfaat lain pembangunan Pipa Dusem ialah harga gas yang lebih terjangkau, menekan impor LPG 3 kg sebesar Rp420 miliar per tahun, hingga penghematan biaya Rp107 miliar per tahun.

"Termasuk juga penghematan Rp720 miliar per tahun, serta potensi penerimaan negara Rp1,89 triliun per tahun dari hulu migas dan Rp12 miliar per tahun dari iuran BPH Migas," ucapnya.

Strategi Infrastruktur Gas
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan strategi yang dijalankan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur gas bumi terbagi menjadi Indonesia Barat dan Indonesia Timur.

Pada bagian Indonesia Barat, pemerintah mengandalkan konektivitas gas pipa. Sementara Indonesia Timur, bakal menggunakan Virtual Pipeline, yakni moda transportasi LNG berbasis kapal. Hal ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor geografis dan kebutuhan antara wilayah barat dan timur.

"Tahun kemarin kami berhasil menyelesaikan pipa Cisem Tahap I, tahun ini kami lanjutkan ke Cisem Tahap II. Untuk Dusem direncanakan akan mulai konstruksi tahun depan sehingga diharapkan interkoneksi pipa transmisi dari Aceh dan Jawa Timur bisa segera direalisasikan," kata Sugiarto.

Pembangunan Pipa Dusem sendiri, sambungnya, sudah memiliki dasar hukum melalui berbagai peraturan, serta masuknya Pipa Dusem ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Saat ini, Kementerian ESDM tengah menyusun dokumen dan perencanaan feasibility study yang digarap melalui Lemigas. Dokumen tersebut masuk ke dalam rancangan awal yang digarap lewat kerja sama dengan perguruan tinggi.

"Sedangkan untuk Detail Engineering, Procurement, and Constructions diharapkan dapat diselesaikan akhir tahun ini," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar