Pilpres Diyakini Tak Pengaruhi Kunjungan Wisman

DENPASAR - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali menyebutkan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada 14 Februari 2024, dipastikan tidak akan mempengaruhi kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Pulau Dewata. Sebaliknya, kunjungan wisatawan domestik diprediksi justru akan terpengaruh.

“Kalau melihat dari tingkat pemesanan pada 2024 tidak terlalu berpengaruh, Bali tidak terpengaruh jadi kami nilai aman saja,” kata Ketua GIPI Bali Ida Bagus Agung Parta Adnyana di Denpasar, Selasa (2/1). 

Dia menjelaskan, wisman hanya dapat terpengaruh karena situasi krisis geopolitik global di antaranya perang di Ukraina-Rusia dan situasi perang Hamas di Palestina dengan Israel. Ia pun mengajak masyarakat untuk ikut menjaga situasi kondusif di Bali.

Selain itu, pihaknya pun menggencarkan promosi pariwisata Bali. Termasuk dengan tren pariwisata berkelanjutan yang ramah lingkungan diperkirakan diminati pada 2024. Tantangan pariwisata berkelanjutan menjadi perhatian penting, mengingat pemerintah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia mencapai 14 juta pada 2024.

Sebanyak 40-50% -nya atau sekitar 7 juta orang wisman di antaranya diharapkan dapat disumbangkan dari Bali. GIPI Bali mencatat tingkat kunjungan wisman di Bali sudah mencapai 5,37 juta hingga pertengahan Desember 2023. Jumlah tersebut bisa dibilang perlahan pulih mendekati 88% jika dibandingkan 2019 sebelum pandemi covid-19 yang mencapai 6,3 juta orang.

“Capaian wisman selama 2023 itu sudah melampaui target 4,5 juta orang,” kata Agung Adnyana.

Proyeksi UNWTO
Ia mengungkapkan capaian itu juga sejalan dengan proyeksi Badan PBB untuk Pariwisata Dunia (UNWTO) yang menyebutkan pemulihan sektor pariwisata secara global sekitar 80-90%. Peningkatan kunjungan wisatawan asing di Bali itu tumbuh dua kali lipat dibandingkan capaian selama 2022 yang mencapai 2,3 juta orang, setelah penerbangan internasional dibuka bertahap mulai 7 Maret 2022.

Dengan peningkatan jumlah wisman di Bali itu turut mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Dewata pada 2023 yang mencapai di atas 5% hingga kuartal ketiga 2023. Sedangkan kuartal keempat 2023 diproyeksi mencapai 5-5,5% yang selalu berada di atas pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Ketua GIPI atau Bali Tourism Board (BTB) itu mengungkapkan adanya kegiatan internasional di sela Keketuaan Indonesia di ASEAN juga menjadi salah satu pendongkrak peningkatan kunjungan wisatawan asing seperti didongkrak wisata MICE atau konferensi dan pertemuan bisnis.

Badan Pusat Statistik (BPS), Selasa (2/1) menyebutkan, pada November 2023, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 917,41 ribu kunjungan. Jumlah ini turun cukup dalam sebesar 6,24% dibandingkan Oktober 2023 (month-to-month), tetapi justru mengalami kenaikan 30,17% dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year-onyear). Wisman yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi oleh wisman yang berasal dari Malaysia (15,45%), Singapura (12,86%), dan Australia (12,76%).

Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga November 2023 meningkat 110,86% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Peningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, masing-masing meningkat sebesar 168,25% dan 119,19%.

Asal negara wisatawan mancanegara di Bali sendiri masih didominasi dari Australia sebesar 25%. Kemudian disusul India, China, Inggris, Amerika Serikat, Korea Selatan, Prancis, Singapura, Jerman dan Malaysia.