14 April 2023
20:45 WIB
JAKARTA - PT PGN Tbk, sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), meraih laba bersih pada 2022 sebesar Rp4,84 triliun. Capaian ini tujuh persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama PGN M Haryo Yunianto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (14/4) mengatakan, perusahaan mampu menjaga kinerja operasional pada 2022 saat masa normalisasi pascapandemi covid-19. Termasuk kondisi ketidakpastian dampak dari geopolitik global.
"PGN terus mengoptimasi perluasan infrastruktur gas bumi dan keandalan pasokan, khususnya di masa transisi menuju net zero emission," katanya.
Menurut dia, dalam menghadapi kondisi eksternal pada 2022, PGN mengembangkan kebijakan penerapan strategi keberlanjutan yang terintegrasi dengan seluruh proses bisnis, optimasi, dan efisiensi.
Untuk menjaga margin perusahaan, PGN meningkatkan kegiatan niaga gas bumi kepada sektor-sektor baru, dengan moda beyond pipelines melalui inisiasi proyek ritel LNG. Juga pengembangan penyaluran gas melalui compressed natural gas (CNG).
"Dengan menjalankan strategi ini, PGN berhasil mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk senilai US$326,2 juta atau setara Rp4,84 triliun," ujarnya.
Haryo melanjutkan laba bersih tersebut berasal dari pendapatan sebesar US$3,6 miliar. Dari pendapatan tersebut, PGN mencatatkan laba bruto US$780,5 juta, laba operasi US$592,2 juta dan EBITDA US$1, 21 miliar.
"PGN melanjutkan kinerja positif pada 2022, dengan kinerja volume niaga gas periode Januari sampai Desember 2022 mencapai 896 BBTUD. Sedangkan, untuk volume transmisi tahun 2022 adalah sebesar 1.190 MMSCFD," jelasnya.
Dari sisi operasional, volume lifting minyak dan gas pada 2022 meningkat menjadi 28.870 BOEPD dari 24.086 BOEPD. Adanya kenaikan ICP yang tinggi, juga termasuk hal yang signifikan berkontribusi pada kinerja keuangan pada 2022.
Untuk bidang transportasi minyak, juga menunjukkan kenaikan signifikan, yang mencapai 38.471 BOEPD dibandingkan tahun sebelumnya yang 9.706 BOEPD. Sedangkan kinerja pemrosesan LPG mencapai 134 ton per hari, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 92,7 ton per hari.
Menurut Haryo, PGN terus meningkatkan akuisisi pelanggan baru dan menangkap peluang sinergi. Hal ini terlihat dari peningkatan infrastruktur pipa jaringan gas bumi yang naik 6,94% atau 748 km menjadi 11.524 km pada 2022 dan total pelanggan PGN yang mencapai 838.953 pelanggan.
"Pada 2023, kami memegang komitmen sebagai Subholding Gas Pertamina untuk mewujudkan kemandirian energi di dalam negeri melalui penguatan pemanfaatan gas dan perluasan infrastruktur gas bumi, khususnya peningkatan peran pada masa transisi energi menuju net zero emission," tuturnya.
Persiapan Lebaran
Untuk persiapan periode Lebaran 2023, PGN pun memastikan penyaluran dan layanan gas bumi nasional dalam kondisi aman dan andal.
Direktur Sales dan Operasi PGN Faris Aziz mengatakan, PGN bersama Holding Migas Pertamina juga secara aktif menjaga keandalan gas bumi, melalui Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) 2023 bersama Kementerian ESDM dan BPH Migas.
"Kegiatan penyaluran gas bumi ke pelanggan dalam kondisi aman di seluruh Indonesia. Penyaluran gas bumi ke pelanggan mencapai 987 BBTUD(Billion British Thermal Unit Per Day). Sementara, PGN sedia pasokan sebesar 1.029 BBTUD (satu miliar BTU per hari)," katanya di Jakarta, Rabu.
PGN menyalurkan gas dari 29 wilayah kerja yang terdiri atas 24 KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) kepada 2.504 pelanggan komersial dan industri. Lalu, 1.926 pelanggan kecil, 836.683 sambungan rumah (SR), dan sembilan pembangkit listrik PLN Group.
Infrastruktur yang aktif digunakan yakni 25.850 km jaringan pipa gas, 13 SPBG, 4 MRU, dan 3 LNG terminal, juga terjaga andal dan aman.
"Selama Ramadan dan Idulfitri, PGN memastikan kegiatan operasional dan konsumen gas bumi terlayani dengan baik. Menjelang Lebaran, demand di beberapa industri memungkinkan cenderung menurun. Tugas kami tetap menjaga layanan kepada pelanggan yang aktif," jelas Faris.
Ia melanjutkan kegiatan mulai dari pengangkutan gas, penyaluran BBG, penyaluran gas ke rumah tangga dan PLN Group, penyimpanan LNG, dan pengangkutan crude oil berlangsung aman.
"Penyaluran gas di PLN Group untuk ketahanan listrik bagi masyarakat cukup besar yakni 232 BBTUD, sehingga turut menjadi perhatian utama PGN," ujarnya.
Kemudian, pengangkutan minyak mentah sebesar 171.767 BOPD, penyaluran BBG sebesar 18.279 LSP (liter setara premium), dan pengangkutan gas sebesar 2.633 MMSCFD.
Selain jalur pipa transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) yang dikelola PGN, pengangkutan gas melibatkan pula anak perusahaan/afiliasi yakni PT Pertagas, PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), dan PT Kalimantan Jawa Gas (KJG). Di sisi lain, keamanan penyaluran LNG juga dilaksanakan oleh anak perusahaan/afiliasi seperti PT PGN LNG Indonesia (PLI) yang mengelola FSRU Lampung, PT Nusantara Regas (NR), dan PT Perta Arun Gas (PAG).
"Layanan gas rumah tangga juga kami jaga, saat ini sudah tersebar penyaluran jargas di 17 provinsi dan 73 kabupaten/kota. Di sektor ritel dan UMKM yang menggunakan CNG, jumlahnya semakin bertambah, sehingga harus menjadi perhatian agar tidak terganggu penyaluran gasnya," imbuh Faris.
Sampai saat ini, tambahnya, untuk prediksi kegiatan penyaluran dan layanan gas bumi PGN Group dalam status aman sampai setelah Idulfitri.
"Tim Satgas RAFI 2023 siaga 24 jam dan terus berkoordinasi dengan solid, agar jika terjadi potensi gangguan dapat segera ditangani. Call center 135 juga aktif 24 jam untuk dihubungi apabila masyarakat membutuhkan bantuan," ujar Faris.