22 Juni 2023
17:17 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) menetapkan Konsorsium PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan PT Jasa Daya Chevron sebagai pemenang lelang Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Way Ratai.
Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menerangkan konsorsium itu melayangkan besaran komitmen eksplorasi sebesar US$28,85 juta dan mengalahkan penawaran yang diberikan PT Ormat Geothermal Indonesia yang hanya US$25,1 juta.
Baca Juga: Kuartal I 2023, Laba PGE Tumbuh 49,3% Jadi Rp715 Miliar
Adapun penetapan itu diputuskan lewat Kepmen ESDM nomor 118.K/EK.01/MEM.E/2023 tertanggal 12 Juni 2023 tentang Pemenang Pelelangan Wilayah Kerja Panas Bumi Di Daerah Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung.
"Dalam Kepmen ditetapkan pemenangnya adalah Konsorsium PT PGE Tbk dan PT Jasa Daya Chevron dengan besaran komitmen eksplorasi US$28,85 juta," ungkap Dadan lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/6).
Dadan juga mengingatkan agar PT PGE dan PT Jasa Daya Chevron melaksanakan kewajiban mereka dalam menggarap WKP Way Ratai sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
"Pemenang lelang wajib melaksanakan kewajiban mereka sesuai peraturan perundangan," imbuhnya.
Di sisi lain, dia pun mengatakan peserta lelang yang merasa dirugikan baik secara sendiri ataupun bersama peserta lain bisa menyampaikan sanggahan tertulis atas hasil lelang yang ditujukan kepada Menteri ESDM.
"Peserta yang merasa dirugikan bisa menyampaikan sanggahan secara tertulis pada Menteri ESDM," kata Dadan Kusdiana.
Target PGE Ke Depan
Diketahui, WKP Way Ratai berada di tiga kabupaten dan satu kota di Provinsi Lampung, yakni Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Pesawaran. Tak tanggung-tanggung, wilayah itu punya luas hingga 70.710 hektare.
Adapun potensi cadangan 100 MWe dan direncakan pengembangannya berkapasitas 55 MWe. Sementara untuk temperatur reservoir di WKP Way Ratai berada di kisaran 203-247 derajat celcius.
Soal kepastian penjualan listrik, pemenang lelang akan mengantungi Izin Panas Bumi (IPB) yang bisa digunakan sebagai instrumen kontrak penjualan dengan PT PLN lewat penandatanganan perjanjian pra-transaksi.
Baca Juga: Citi Fasilitasi Penerbitan Obligasi Hijau Perdana Pertamina Geothermal
Sebelumnya, PGE menargetkan kenaikan kapasitas terpasang energi bersih yang bersumber dari panas bumi hingga dua kali lipat dari saat ini menjadi 1.272 megawatt (MW) pada 2027.
Dengan kenaikan kapasitas produksi itu, pada 2030, PGE berpotensi memberikan kontribusi potensi pengurangan emisi sebesar 9 juta ton CO2 per tahun, dan menjadi tiga besar perusahaan produsen panas bumi di dunia.
Tercatat per Februari 2023, PGE mengelola 13 wilayah kerja panas bumi (WKP) yang tersebar di enam area dengan kapasitas terpasang 672 MW yang dioperasikan sendiri.
Lalu, sebanyak 1.205 MW dikelola melalui kontrak operasi bersama (joint operation contract/JOC). Kapasitas terpasang panas bumi di wilayah kerja PGE berkontribusi sebesar sekitar 82% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia, dengan potensi emission avoidance CO2 sekitar 9,7 juta ton CO2 per tahun.
Selain itu, pemanfaatan yang dilakukan oleh PGE dari energi geothermal telah berhasil membuat 2.085.000 rumah di Indonesia teraliri listrik.