c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 Juni 2023

15:55 WIB

PG Assembagoes Situbondo Giling Tebu 54.323 Ton Dalam Dua Pekan

PG Assembagoes Situbondo menargetkan penggilingan tebu hingga 4.000 ton per hari.

Editor: Fin Harini

PG Assembagoes Situbondo Giling Tebu 54.323 Ton Dalam Dua Pekan
PG Assembagoes Situbondo Giling Tebu 54.323 Ton Dalam Dua Pekan
Proses giling tebu di PG Assembagoes Situbondo. ANTARA/Novi Husdinariyanto

SITUBONDO - Manajemen Pabrik Gula (PG) Assembagoes Situbondo, Jawa Timur, mencatat sebanyak 54.323 ton tebu telah tergiling pada musim giling tahun ini, tepatnya dalam periode 18 Mei sampai 2 Juni 2023.

"Alhamdulillah sampai dengan hari ini giling tebu berjalan lancar, dan sementara tidak ada kendala dalam pelaksanaan musim giling tahun ini," ujar General Manajer PG Assembagoes Situbondo, Mulyono di Situbondo, Jawa timur, Sabtu (3/6), dilansir dari Antara.

Sejak dimulainya musim giling pada 18 Mei 2023, rata-rata per hari PG Assembagoes mampu menggiling tebu 3.500 ton sampai dengan 3.800 ton per hari. Capaian tersebut didukung oleh pasokan tebu petani yang ada di sekitar wilayah pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI itu.

"Dari awal giling, PG Assembagoes rata-rata mampu menggiling tebu 3.700-3.800 ton per hari, dan beberapa hari lalu juga sempat giling tebu tembus 4.000 ton per hari," katanya.

Ia menambahkan, Pabrik Gula Assembagoes PT Perkebunan Nusantara XI di Situbondo menargetkan produksi gula pasir pada musim giling tahun 2023 sebanyak 37.000 ton.

"Sementara target rendemen atau kandungan gula dalam batang tebu 7,56%. Sedangkan target giling tebu sekitar 5 juta ton dari luas lahan tanaman tebu 6.000 hektare milik petani dan PG Assembagoes," kata Mulyono.

Target produksi gula pasir, rendemen di PG Assembagoes bisa tercapai atas dukungan dan kerja sama yang baik dengan Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) dan para petani tebu, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya.

Pada musim giling 2023, PG Assembagoes Situbondo diperkirakan akan beroperasi giling tebu sampai dengan bulan September atau Oktober mendatang.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi menyebutkan rencana produksi gula konsumsi pada musim giling tahun ini sebesar 2,6 juta ton, dengan kebutuhan gula nasional di angka 3,4 juta ton setahun.

"Untuk memenuhi kebutuhan nasional sebesar 3,4 juta ton memang masih diperlukan pengadaan dari luar. Namun perlu kita apresiasi bahwa tahun ini rencana impor lebih kecil dari tahun lalu yang berada di posisi lebih dari 1 juta ton. Ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan swasembada gula," ucapnya, Sabtu (6/5).

Ia mengapresiasi Jawa Timur yang menjadi sentra produksi gula terbesar. Menurut data Kementerian Pertanian, pada 2022 produksi gula di Jawa Timur mencapai 49,55% atau sebanyak 1,19 juta ton dari total produksi gula nasional yang berada di angka 2,4 juta ton.

"Seperti kita ketahui pabrik gula di Indonesia 60% berada di Pulau Jawa, dari jumlah tersebut 73% berada di Jawa Timur. Jadi Jawa Timur ini sangat spesial karena merupakan produsen gula konsumsi terbesar di Indonesia," ujarnya.

Harga Tebu Petani
 
Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) Cabang Kecamatan Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, mengapresiasi manajemen PG Assembagoes karena telah membeli tebu petani pada musim giling tahun 2023 dengan harga rata-rata Rp63.000 per kuintal.

"Kami apresiasi PG Assembagoes karena mampu memberikan dan meningkatkan kesejahteraan petani tebu pada musim giling tahun ini," ujar Ketua APTR Cabang Kecamatan Asembagus, Situbondo, H Anggi Iryanto di Situbondo, Jatim, Sabtu (3/6).

Ia mengatakan optimis PG Assembagoes mampu mencapai target giling tebu musim giling 2023 sebanyak 5 juta kuintal, dan target produksi gula pasir 37.000 ton.

Karena, lanjut Anggi, petani tebu di wilayah PG Assembagoes (Kecamatan Jangkar, Asembagus, Banyuputih) akan terus berkomitmen menggiling tebunya ke pabrik gula yang terletak di Desa Trigonco, Kecamatan Asembagus itu.

"Kami yakin petani tebu akan terus memasok atau menggiling tebunya ke PG Assembagoes, karena selain harganya berpihak atau sangat menguntungkan petani, juga pembayarannya juga normal (tidak terlambat) seminggu satu kali," ujar dia.

Pada musim giling tahun sebelumnya (2022),  banyak petani menjual tebunya ke luar daerah melalui pengepul, karena pembayaran pabrik gula sering kali terlambat.

"Tapi pada musim giling tahun ini alhamdulillah lancar pembayarannya seminggu satu kali. Mengenai harga juga bagus rata-rata Rp63.000 per kuintal, sedangkan pengepul yang biasa menjual tebu ke luar daerah harganya sekitaran Rp55.000 per kuintal," katanya.

Sementara itu, General Manajer PG Assembagoes Situbondo, Mulyono menyampaikan terima kasih kepada APTR dan seluruh petani tebu di wilayah itu, karena memberikan dukungan kepada pabrik gula milik PT Perkebunan Nusantara XI itu.

"Alhamdulillah berkat kerja sama dan dukungan teman-teman petani kami akan terus berbenah, salah satunya memberikan pelayanan mengenai sistem bagi hasil (SBH), bagaimana pendapatan petani tebu lebih baik," ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar