12 Agustus 2023
08:34 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengungkapkan Indonesia memiliki perwakilan perdagangan di 45 negara yang siap berkolaborasi dengan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perusahaan rintisan (startup) dalam mengembangkan pasar di luar negeri.
"Kita memiliki perwakilan dagang di 45 negara kita. Perwakilan tersebut terdiri atas 1 duta besar di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), 1 Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI), 1 konsulat dagang, 23 atase perdagangan, serta 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang bisa dikirim produk untuk percontohan dan bisa juga diminta bantuan untuk apa pun," ujar Zulkifli, di Jakarta, Jumat (11/8), dilansir dari Antara.
ITPC adalah lembaga pemerintah nirlaba di bawah pengawasan Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Lembaga tersebut merupakan bagian dari jaringan perdagangan global luar negeri yang diawasi oleh Kementerian Perdagangan, dengan tujuan yang sama untuk meningkatkan ekspor produk Indonesia ke mata dunia.
Baca Juga: Lewat Kemitraan, Kemenkop UKM Yakin Ekspor UMKM Bakal Melejit
Fungsi ITPC adalah menjembatani hubungan dagang antara Indonesia dan negara mitra. Khususnya melalui pemberian layanan informasi terkait peluang bisnis di negara mitra kepada para eksportir Indonesia. Dan pemberian informasi mengenai potensi produk Indonesia kepada importir negara mitra.
Perwakilan dagang itu tersebar di berbagai kawasan dunia, seperti kawasan Eropa, Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, hingga Afrika yang dapat dimanfaatkan oleh UMKM serta startup. Perwakilan dagang berperan penting dalam membuka akses pasar produk UMKM ke level internasional.
Dia menambahkan, kantor perwakilan dagang ini bisa dimanfaatkan UMKM untuk memajang dan mempromosikan produk-produknya. Perwakilan perdagangan di 45 negara di dunia siap berkolaborasi untuk mengembangkan pasar ekspor.
Zulkifli mengatakan, kerja sama dan kolaborasi tersebut penting untuk memaksimalkan potensi perkembangan UMKM dan startup.
"Kata kuncinya, kolaborasi dan kerja sama," katanya pula.
Baca Juga: Dorong Ekspor UMKM, Ditjen Bea Cukai Pamer Serangkaian Program
Untuk dalam negeri, Kemendag telah mengembangkan ekosistem dengan membangun kolaborasi empat pilar, yakni UMKM, lokapasar (marketplace), ritel modern, dan lembaga pembiayaan. Penyedia marketplace dapat bersinergi dengan UMKM melalui serangkaian pelatihan.
Sedangkan ritel modern berperan memberikan akses kemitraan agar jangkauan produk UMKM dapat semakin luas. Salah satunya diwujudkan melalui ritel-ritel modern yang memasok produk-produk UMKM lokal khas dari suatu daerah. Lembaga pembiayaan atau perbankan memberikan akses pembiayaan bagi UMKM.
Berikutnya, perbankan penting sekali karena permasalahan utama UMKM adalah modal.