c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 November 2025

11:56 WIB

Pertumbuhan Ekonomi 5,04% Dukung Penguatan Rupiah

Rupiah menguat ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi domestik sebesar 5,04% yang lebih kuat dari perkiraan. Di sisi lain, sentimen positif dari AS juga ikut mendukung penguatan ini.

<p>Pertumbuhan Ekonomi 5,04% Dukung Penguatan Rupiah</p>
<p>Pertumbuhan Ekonomi 5,04% Dukung Penguatan Rupiah</p>

Ilustrasi - Petugas menghitung mata uang Rupiah dan Dolar AS di Ayu Masagung Money Changer, Jakarta. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditopang oleh data pertumbuhan ekonomi domestik yang lebih kuat dari perkiraan serta meningkatnya sentimen positif dari AS.

Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menilai, penguatan rupiah terutama dipicu oleh rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III/2025 yang menunjukkan kinerja ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian global.

"Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS didukung oleh data PDB kuartal III Indonesia yang lebih kuat dari perkiraan," kata Lukman melansir Antara di Jakarta, Kamis (6/11).

Baca Juga: Investor Khawatir The Fed Tunda Pangkas Bunga; Rupiah Ambles Ke Rp16.733

Berdasarkan pantauan, rupiah dibuka menguat 0,11% atau 18 poin pada pembukaan perdagangan Kamis pagi (6/11), dari posisi sebelumnya Rp16.717  menjadi Rp16.699 per dolar AS.

Adapun penguatan itu juga dikonfirmasi lewat catatan Bloomberg, dolar AS masih lanjut melemah terhadap rupiah pada pukul 11.33 WIB sebesar 0,06% atau 10 poin ke Rp16.707 di pasar spot, dengan proyeksi pergerakan harian Rp16.683-16.710 per dolar AS.

Artinya, rupiah saat ini sudah beranjak naik pada level terlemahnya. Pengingat saja, rentang pergerakan rupiah dalam setahun terakhir berkisar antara Rp15.618 sampai Rp17.224 per dolar AS. 

Namun, Lukman menyampaikan, penguatan tersebut kemungkinan akan terbatas karena dolar AS masih bergerak relatif menguat setelah rilis data pekerjaan dan sektor jasa AS yang juga positif.

Baca Juga: Ekspestasi Penurunan FFR Di Sisa 2025 Memudar, Rupiah Anjlok Ke Rp16.715

Sebagaimana diketahui, dalam konferensi pers pada Rabu (5/11), Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 tumbuh 5,04% (yoy).

Nilai PDB atas dasar harga konstan tercatat Rp3.444,8 triliun. Sementara berdasarkan harga berlaku, PDB tercatat Rp6.060,0 triliun. 

Selain faktor domestik, sentimen eksternal juga turut memperkuat posisi rupiah. Harapan bahwa Mahkamah Agung (MA) AS akan membatalkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump terhadap sejumlah negara dinilai mendorong minat terhadap aset berisiko, termasuk mata uang negara berkembang.

"Sentimen risk on oleh harapan MA (Mahkamah Agung) AS membatalkan kebijakan tarif Trump juga mendukung sentimen terhadap rupiah," jelasnya.

Dengan kondisi ini, Lukman memproyeksi pergerakan rupiah hari ini bakal bergerak di kisaran Rp16.650-16.750 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar