30 Januari 2025
17:18 WIB
Pertamina Tegaskan Tak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Pertamina mengimbau masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi dengan harga sesuai Harga Eceran tertinggi (HET)
Petugas melakukan pengisian tabung gas elpiji di SPBE Tanjungwangi, Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (22/12/2023). Antara Foto/Budi Candra Setya
JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga menegaskan, saat ini tidak ada kenaikan harga LPG kemasan tabung 3 kg atau bersubsidi di pangkalan resmi perusahaan seluruh Indonesia. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/1) mengatakan, harga LPG 3 kg bersubsidi sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan masing-masing pemerintah daerah.
"Saat ini, tidak ada kenaikan harga LPG 3 kg. Kami pastikan harga LPG 3 kg di pangkalan resmi mengikuti HET yang ditetapkan setiap pemda. Jika ada harga LPG 3 kg yang mahal, kemungkinan karena masyarakat membelinya di luar pangkalan resmi atau di pengecer. Untuk itu, kami mengimbau masyarakat membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi karena harganya sesuai HET," tegas Heppy menepis isu adanya kenaikan harga LPG 3 kg di lapangan.
Lebih lanjut, Heppy menjelaskan, pangkalan resmi LPG 3 kg Pertamina, dapat dikenali dari papan nama atau spanduk yang menyatakan mereka adalah pangkalan resmi dan tertera harga jual sesuai HET.
Selain harga sesuai HET, tambahnya, keuntungan membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi adalah jaminan mutu dan kualitas. Masyarakat dapat melakukan penimbangan langsung untuk memastikan kesesuaian berat isi LPG dan juga tabung yang dikirim dari agen resmi Pertamina.
Saat ini, terdapat 259.226 pangkalan resmi Pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia. Perluasan pangkalan dengan program one vilage one outlet (OVOO) terus dilakukan Pertamina Patra Niaga. Termasuk upaya mengajak para pengecer bergabung menjadi pangkalan resmi.
"Jika masyarakat mengalami kendala mendapatkan LPG 3 kg ataupun mendapati pangkalan resmi Pertamina menjual di atas HET, dapat menghubungi call centre 135," sebut Heppy.
Kelangkaan Sepekan
Sebelumnya, Warga Jakarta di beberapa titik wilayah mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3kg yang telah berlangsung selama sepekan terakhir. Kelangkaan ini berdampak pada lonjakan harga pasaran gas LPG 3kg yang kini mencapai Rp24.000 hingga Rp25.000 per tabung di tingkat konsumen, jauh di atas harga normal.
Ine Puji (50), salah satu warga Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, mengungkapkan kesulitan dalam mencari pasokan gas LPG 3kg di beberapa pemasok. Dia mengatakan, selama sepekan terakhir, dirinya sulit untuk menemukan gas subsidi pemerintah ini, yang menyebabkan masalah bagi dirinya dan warga sekitar.
Akibat kelangkaan tersebut, dia terpaksa beralih menggunakan kompor minyak tanah sebagai alternatif untuk memasak. Namun, dia mengaku kesulitan karena pilihan ini tidak semudah gas LPG 3kg yang biasa digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, ditambah lagi minyak tanah kini sudah cukup langka ditemukan di pasaran.
"Selama seminggu terakhir, saya agak kesulitan nyari gas LPG 3kg. Beruntung, saya masih punya cadangan kompor minyak tanah, jadi saya gunain sementara untuk masak sehari-hari," ungkapnya.
"Tapi, minyak tanah sekarang lumayan jarang. Tapi, sejauh ini masih cukup gampang nyarinya, kebanding gas subsidi yang lagi langka sekarang ini," tambahnya.
Tak hanya di Kembangan, warga Pademangan Barat dekat Pasar Inpres Kota Jakarta Utara juga melakukan antrean untuk mendapatkan gas bersubsidi atau gas 3 Kg saat libur panjang Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025.
"Terjadi antrean panjang saat membeli dan masyarakat ada yang beli hingga Rp30 ribu per tabung," kata seorang warga RW 10 Pademangan Barat, Arif Saragih.
Tambah Stok
Sejatinya, PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) sudah menambah 711.800 tabung gas elpiji (LPG) 3 Kg atau gas bersubsidi selama libur panjang Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek pada 27-31 Januari 2025 di wilayah DKI Jakarta.
"Kami melakukan penyaluran fakultatif gas elpiji 3 Kg untuk mengamankan ketersediaan stok selama hari libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2025 hingga akhir Januari," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan di Jakarta, Selasa.
Dia menyampaikan, penyaluran fakultatif ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi gas elpiji 3 Kg masyarakat yang meningkat selama libur panjang hingga akhir Januari 2025. Menurut dia, Pertamina Patra Niaga Regional JBB menyalurkan tambahan tabung elpiji 3kg sebesar 40,4 persen dari total penyaluran reguler.
"Kami berharap dengan tambahan ini, kebutuhan elpiji masyarakat dapat tercukupi," kata Eko.
Dia menuturkan penambahan fakultatif selama libur panjang hingga akhir Januari ini dilakukan untuk 270 agen PSO dan 5.479 Pangkalan PSO di wilayah DKI Jakarta. Hal itu, kata dia, dilakukan sebagai langkah antisipasi dan Pertamina terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kota di wilayah DKI Jakarta untuk memantau ketersediaan stok di pangkalan setiap hari.
Kemudian, menyiagakan agen untuk menyuplai pangkalan yang stoknya habis serta memastikan pembelian di pangkalan menggunakan KTP. Eko mengimbau masyarakat untuk melakukan pembelian elpiji 3 Kg di pangkalan resmi Pertamina agar mendapatkan harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Pertamina Patra Niaga Regional JBB berkomitmen untuk terus memenuhi kebutuhan energi masyarakat dan menjaga kualitas elpiji yang disalurkan kepada konsumen," pungkasnya