c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

22 April 2024

09:12 WIB

Pertamina Pakai Tiga Teknologi Kembangkan Sumber Panas Bumi

Tiga teknologi yakni Flow2Max, Geoflowtest, dan screw expander jadi komitmen Pertamina Geothermal Energy untuk mengoptimalkan sumber daya panas bumi di Indonesia.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p>Pertamina Pakai Tiga Teknologi Kembangkan Sumber Panas Bumi</p>
<p>Pertamina Pakai Tiga Teknologi Kembangkan Sumber Panas Bumi</p>

Area Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Rabu (18/1/2023). Antara Foto/Olha Mulalinda

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. telah memasang teknologi Flow2Max, yakni alat ukur aliran fluida dua fasa di lima sumur produksi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Lahendong, Sulawesi Utara setelah melalui purwarupa dan pengujian.

Penerapan teknologi itu jadi upaya PGE untuk meningkatkan efisiensi dalam pengembangan sumber energi panas bumi. Flow2Max sendiri merupakan yang pertama di dunia dan memungkinkan pemantauan aliran fluida dua fasa panas bumi lebih andal, mudah, real-time, akurat, fleksibel, serta reliable.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi lewat keterangan tertulisnya menjelaskan dengan teknologi Flow2Max, PGE bisa mengevaluasi kinerja dan memprediksi produktivitas sumur produksi. Pasalnya, teknologi itu memungkinkan pengukuran aliran fluida secara real-time.

Baca Juga: Optimalisasi Geothermal Dorong Perekonomian Di 3T

Pemasangan Flow2Max, sambungnya, membantu PGE dalam manajemen dan optimalisasi reservoir panas bumi di sebuah lapangan, termasuk mendeteksi dini masalah teknis di sumur.

"Dengan kesuksesan pemasang Flow2Max di lima sumur ini, PGE segera memperluas penggunaannya ke sumur-sumur panas bumi yang lain sehingga diharapkan efisiensi operasional terus meningkat," ujar dia, Minggu (21/4).

Selain Flow2Max, emiten berkode saham PGEO itu secara resmi juga telah menggunakan Geoflowtest, yakni perangkat portabel uji produksi sumur panas bumi yang diterapkan di berbagai WKP dalam naungan Perseroan.

Geoflowtest tersebut digadang-gadang mampu menghasilkan data real-time yang lebih akurat untuk pengujian kapasitas produksi sumur. Sebelumnya, pengujian kapasitas produksi dilakukan secara manual yang notabene punya risiko lebih tinggi bagi keselamatan, serta rentan terjadi kesalahan uji.

"Penggunaan alat portabel ini dapat meningkatkan efisiensi dalam pengujian sehingga evaluasi dan pemantauan kapasitas sumur produksi bisa dilakukan secara komprehensif," tambah Julfi.

Tak sampai situ, PGE juga menggandeng PT Kaishan Orka Indonesia untuk mengembangkan teknologi screw expander sebagai upaya serius dalam pemanfaatan energi terbarukan di tanah air.

Alat tersebut punya kemampuan mengekstrak energi tambahan dari fluida panas bumi bertekanan rendah. Dengan begitu, akan tercipta efisiensi pada keseluruhan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP).

Baca Juga: Pertamina Geothermal Bukukan Laba Bersih US$163 Juta

"Sehingga diharapkan kapasitas listrik yang dihasilkan PLTP bisa meningkat dan berkontribusi pada penurunan penggunaan bahan bakar fosil yang menyebabkan emisi gas rumah kaca," tutur Julfi.

Dia menambahkan, ketiga teknologi itu menjadi bukti upaya PGE untuk melancarkan sederet inovasi dan teknologi demi mencapai efisiensi dan keandalan operasi dalam memajukan industri panas bumi di Nusantara.

"Kami juga ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung pengembangan energi panas bumi sebagai sumber energi bersih di Indonesia, demi mewujudkan masa depan yang lebih berkelanjutan," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar