c

Selamat

Kamis, 25 April 2024

EKONOMI

21 September 2021

11:15 WIB

Pertamina Kembangkan Proyek Olefin di Kawasan TPPI

Presiden memproyeksikan, optimasi pengelolaan kilang TPPI di bawah Pertamina akan menciptakan penghematan devisa negara hingga US$4,9 miliar

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

Pertamina Kembangkan Proyek Olefin di Kawasan TPPI
Pertamina Kembangkan Proyek Olefin di Kawasan TPPI
Pekerja beraktivitas di kawasan kilang PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban, Jawa Timur, Sabtu (21/12/2019). ANTARA FOTO/Moch Asim

JAKARTA – PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) tengah memproses pembangunan fasilitas produksi olefin dan aromatik atau dikenal dengan Olefin Complex Development Project (OCDP) di kawasan kilang TPPI, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

Saat ini, Pertamina sedang melaksanakan dua proyek pengembangan dan pembangunan di TPPI. Pertama, proyek Revamping Aromatic yang akan meningkatkan produksi petrokimia berupa Paraxylene, dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun. Proyek ini ditargetkan selesai pada 2022. 

Kedua, Proyek New Olefin yang mencakup pembangunan Naphtha Cracker, termasuk unit-unit downstream dengan produk Polyethylene (PE) sebesar 1 juta ton per tahun dan Polypropylene (PP) 600 ribu ton per tahun. Proyek kedua ini ditargetkan rampung pada 2024.

Melalui Subholding Refinery & Petrochemical mengundang secara terbuka, perusahaan kelas dunia yang berpengalaman dalam pembangunan olefin dan petrokimia untuk menjadi mitra strategis dalam mewujudkan fasilitas produksi olefin dan aromatik di Tanah Air. 

Awal September 2021, panitia telah mengumumkan hasil tender berdasarkan tahapan dan proses sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam dokumen tender, serta pedoman pengadaan barang dan jasa yang berlaku di Pertamina.

Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical Ifki Sukarya mengatakan, ke depannya, proses akan dilanjutkan hingga proyek pembangunan kilang Olefin TPPI dapat diselesaikan dengan baik sesuai rencana terkini. 

“Seluruh proses tender pengembangan kilang TPPI telah dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur pengadaan yang berlaku dan tidak ada intervensi dari pihak luar,” tulis Ifki dalam keterangan resminya yang di Jakarta, Senin (20/9).

Ia menegaskan bahwa proses tender ini dijalankan Pertamina dengan pendampingan dari Tim Jamintel, Bareskrim Polri, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga berkonsultasi dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP)

Dengan begitu, proses governance atau kepemerintahannya dianggap terjaga baik. Pertamina juga telah melakukan evaluasi sesuai ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Prakualifikasi.

Dalam pembangunan pabrik petrokimia tersebut, Pertamina memastikan penyerapan tingkat komponen dalam negeri sesuai dengan target minimal yang telah ditetapkan, yaitu 30%. Baik melalui barang maupun jasa, termasuk tenaga kerja lokal untuk dapat berkontribusi dalam operasional proyek.

Terbesar se-Asia Tenggara
Ifki menyatakan, PT Pertamina (Persero) berkomitmen penuh menjalankan penugasan pemerintah untuk menuntaskan mega proyek kilang dan petrokimia. Salah satu yang menjadi fokus pengembangan adalah di industri petrokimia, yakni kilang PT TPPI yang berlokasi di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Kilang tersebut ditargetkan menjadi penghasil petrokimia terbesar di Asia Tenggara.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Kilang TPPI diserahkan di bawah kontrol Pertamina. Satu kilang terbesar di Indonesia itu dinilai bisa dikelola secara terintegrasi.

Sebagai pengolahan petrokimia, Kilang TPPI berpotensi menghasilkan produk aromatik, baik para-xylene, ortho-xylene, bensin, toluene, maupun heavy aromatic. Namun juga dapat menghasilkan BBM seperti Premium, Pertamax, elpiji, solar, dan kerosene

Presiden juga menilai optimasi pengelolaan kilang TPPI di bawah Pertamina akan berpotensi menciptakan penghematan devisa negara hingga US$4,9 miliar atau sekitar Rp56 triliun. Sehingga, pengelolaan kawasan pabrik Petrokimia TPPI diyakini akan berkontribusi menciptakan ketahanan energi melalui substitusi produk petrokimia impor.

“Hal tersebut memiliki nilai penting dalam menghadapi tantangan negara Indonesia selama beberapa dekade terakhir,” tandas Ifki.

Untuk merealisasikan harapan Jokowi tersebut, Pertamina bergerak memastikan proyek pengembangan Kilang TPPI tetap berjalan.

Setelah mengakuisisi TPPI pada akhir 2019, Pertamina melalui Subholding Refining & Petrokimia yakni PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) langsung menyiapkan pembangunan fasilitas produksi olefin dan aromatik di Kawasan TPPI.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar