c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

01 Maret 2024

17:19 WIB

Pertamina Kembali Tahan Harga Pertamax Cs, ESDM: Tak Ada Intervensi

Sekjen ESDM sebut Pertamina masih berada dalam koridor dan wilayah penetapan harga BBM non-subsidi.

Penulis: Yoseph Krishna

Pertamina Kembali Tahan Harga Pertamax Cs, ESDM: Tak Ada Intervensi
Pertamina Kembali Tahan Harga Pertamax Cs, ESDM: Tak Ada Intervensi
Petugas SPBU mengganti papan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) setelah pengumuman kenaikan harga BBM di Depok, Jawa Barat, Sabtu (03/09/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM non-subsidi untuk periode Maret 2024 kala badan usaha lain justru menaikkan harga BBM. Hal ini bukan kali pertama, mengingat pada Februari 2024 lalu Pertamina juga tak menaikkan harga Pertamax cs.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dadan Kusdiana menegaskan pihaknya tidak melakukan intervensi apapun terhadap harga BBM non-subsidi.

"Sepanjang dia (Pertamina) masih dalam koridor dan wilayahnya kan ada di badan usaha BBM. Kita tidak ada intervensi apa-apa," tegas Dadan saat menemui awak media di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (1/3).

Sekadar informasi, Pertamina mematok harga BBM non-subsidi periode Maret 2024 sama dengan bulan sebelumnya atau tidak mengalami kenaikan. Misalnya untuk Pertamax sebesar Rp12.950/liter, Pertamax Turbo Rp14.400/liter, Pertamax Green Rp13.900/liter, Dexlite Rp14.550/liter, serta Pertamina Dex Rp15.100/liter.

Padahal, badan usaha lain telah menaikkan harga BBM, misalnya Shell yang mematok harga Shell Super sebesar Rp14.530/liter atau naik dari Rp13.540/liter, serta Shell V-Power yang naik dari Rp14.380/liter menjadi Rp15.370/liter.

Baca Juga: Tak Naikkan Harga BBM Februari 2024, Ini Alasan Pertamina

Langkah Pertamina untuk menahan harga BBM non-subsidi sebelumnya juga dilakukan pada awal Februari 2024 atau menjelang pemilihan umum.

Melalui keterangan tertulis, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyebut harga BBM non-subsidi sifatnya fluktuatif mengikuti komponen penentuan harga seperti harga minyak mentah dan nilai kurs, hingga kondisi sosial ekonomi masyarakat.

"Harga BBM di SPBU Pertamina lebih kompetitif. Sebagai BUMN, dalam penetapan harga BBM non-subsidi, kami tetap mempertimbangkan banyak aspek, termasuk daya beli masyarakat," sebutnya.

Lebih lanjut, Dadan Kusdiana mengamini bahwa harga minyak mentah terus mengalami fluktuasi. Tapi terkait harga BBM non-subsidi, Kementerian ESDM menyerahkan sepenuhnya kepada badan usaha sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Saya punya angkanya untuk Brent, pernah ke angka US$78/barel, pernah juga US$83/barel. Kalau sekarang Brent naik, kenanya juga bukan hari ini. Tapi kita jelas aturan mainnya untuk naik-turun, ada di wilayah badan usaha untuk menyesuaikan," jabar Dadan.

Baca Juga: BPH Migas Minta Badan Usaha Bersiap Jelang Ramadan Dan Lebaran 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjamin tarif dasar listrik maupun harga bahan bakar minyak (BBM) tak akan naik setidaknya hingga Juni 2024 mendatang.

Mengutip Antara, dia menyebut upaya menahan harga BBM dan listrik jadi faktor melebarnya target defisit fiskal APBN TA 2024 yang tercatat sebesar 2,29% terhadap PDB.

Pasalnya, pemerintah harus mengucurkan anggaran yang lebih besar bagi PT Pertamina maupun PT PLN sebagai badan usaha penyalur BBM dan listrik guna menahan harga.

"Itu akan membutuhkan additional anggaran untuk Pertamina maupun PLN, dan itu nanti akan diambil baik dari sisa saldo anggaran lebih (SAL), maupun pelebaran defisit anggaran di 2024. Jadi itu 2,3%-2,8%. Tahun depan pun dalam kerangka yang sama 2,4%-2,8%, jadi realistis," ucap Airlangga beberapa waktu lalu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar