07 Maret 2023
20:33 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Chevron New Energies International Pte. Ltd. menandatangani Joint Study Agreement (JSA) dalam rangka mengkaji kelayakan carbon capture storage and carbon, capture, utilization, and storage (CCS/CCUS) di Indonesia.
SVP Riset dan Teknologi Pertamina Oki Muraza dalam keterangan tertulisnya menuturkan bahwa kerja sama dengan Chevron New Energies menjadi bukti bahwa Pertamina mendukung penuh Pemerintah Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat.
"Kesepakatan dengan Chevron New Energies ini sangat positif dan menunjukkan keseriusan Pertamina dalam menindaklanjuti rencana program transisi energi dan dekarbonisasi," sebut Oki dari Houston, Texas, Selasa (7/3).
Baca Juga: Ini Lima Pilar Strategi Inisiatif Pertamina Tahun 2023
Sementara itu, Vice President CCUS untuk Chevron New Energies Chris Powers menambahkan kesepakatan dengan Pertamina akan menjadi momentum pencapaian tujuan bersama, yakni target bauran energi bersih di Indonesia sembari mengejar masa depan rendah karbon.
Apalagi, Chevron New Energies punya kemampuan yang unik dan pemahaman yang mendalam soal geologi Indonesia dalam rangka mendukung pemanfaatan teknologi CCS/CCUS. Ia yakin bersama Pertamina, kekuatan kolektif dapat terjalin untuk membuka peluang baru bagi Indonesia.
"Kami sudah bermitra dengan Indonesia selama hampir satu abad untuk membantu memenuhi kebutuhan energi. Kesepakatan baru ini akan jadi momentum bersama untuk mencapai tujuan Indonesia," sebut Chris.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyambut hangat kerja sama yang terjalin antara Pertamina dan Chevron. Ia menilai kesepakatan itu jadi bukti perusahaan pelat merah tersebut berkomitmen mendukung target NZE tahun 2060.
Apalagi, CCS/CCUS merupakan inisiatif penting bagi agenda pemerintah pada program dekarbonisasi. Dengan begitu, kemitraan Pertamina dan Chevron New Energies akan berkontribusi menciptakan landasan yang kuat untuk mencapai tujuan transisi energi Indonesia.
Baca Juga: Bank DBS Serukan Dekarbonasi Industri Dengan Tingkat Karbon Tinggi
Di sisi lain, pemerintah sudah merampungkan harmonisasi regulasi soal teknologi CCS/CCUS. Lewat langkah tersebut, Arifin berharap akan lebih banyak lagi proyek-proyek CCS/CCUS yang dikembangkan di seluruh Indonesia.
"CCS/CCUS akan menjadi jembatan yang dapat menjamin pertumbuhan industri Indonesia sekaligus memastikan emisi karbon terkunci dengan baik," tandasnya.
Asal tahu saja, kesepakatan itu merupakan kedua kalinya antara Chevron dan Pertamina menyusul kolaborasi yang diumumkan di Washington D.C. pada Mei 2022 silam soal peluang bisnis rendah karbon di Indonesia. Kesepakatan pertama sendiri sudah diumumkan pada acara B20 di Bali pada November 2022.
Lewat konferensi B20 itu, Pertamina Power Indonesia, Chevron New Energies, dan Keppel Infrastructure sepakat untuk menjajaki pengembangan proyek hidrogen hijau dan amonia hijau dengan menggunakan energi terbarukan di Indonesia.