c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

03 Oktober 2025

14:40 WIB

Pertamina Beberkan Best Practice Penggunaan Etanol Di BBM, Eropa-AS

Bukan hal yang baru, Pertamina sebut pencampuran etanol pada BBM sudah lazim dilakukan banyak negara, seperti Eropa, AS, India, hingga Brasil.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pertamina Beberkan <em>Best Practice</em> Penggunaan Etanol Di BBM, Eropa-AS</p>
<p>Pertamina Beberkan <em>Best Practice</em> Penggunaan Etanol Di BBM, Eropa-AS</p>
Ilustrasi - Kesiapan armada truk tangki PT Pertamina Patra Niaga dalam menjaga ketersediaan BBM hingga pelosok negeri. Antara/HO-PT Pertamina Patra Niaga

JAKARTA - PT Pertamina lewat Subholding Commercial and Trading PT Pertamina Patra Niaga menekankan, penggunaan etanol dalam Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah lazim diterapkan oleh perusahaan migas dunia.

Blending etanol tersebut tak lepas dari upaya menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung agenda transisi menuju energi yang berkelanjutan. Apalagi, etanol merupakan senyawa yang berasal dari tumbuhan seperti tebu dan jagung, sehingga bisa membuat BBM menjadi lebih ramah lingkungan.

Selain itu, emisi gas buang kendaraan juga diyakini bakal berkurang dengan mencampurkan etanol ke dalam BBM. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth Marchelino Verieza mengatakan, pemanfaatan etanol sudah dilakukan banyak negara, salah satunya Amerika Serikat.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Buka Suara Soal Campuran Etanol Pada BBM

Lewat program Renewable Fuel Standard (RFS), Negeri Paman Sam telah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum 10% etanol (E10) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

Di samping itu, Uni Eropa juga sudah mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II), dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi.

"Campuran E10 kini telah menjadi standar di banyak negara Eropa seperti Prancis, Jerman, dan Inggris, sebagai standar untuk mengurangi polusi udara," tutur Roberth lewat keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (3/10).

Tak sampai situ, beberapa negara Asia juga telah menerapkan kebijakan serupa. Misalnya, India yang mendorong program etanol blending hingga 20% (E20) pada tahun 2030 sebagai bagian dari roadmap menuju transportasi rendah karbon dan mendukung petani tebu.

Baca Juga: Mengenal Base Fuel, BBM Murni Yang Ditawarkan Pertamina Ke SPBU Swasta

Melenggang ke Brasil, negara yang dikenal sebagai pelopor penggunaan etanol berbasis tebu itu sudah mengimplementasikan campuran E27 pada bensin. Negeri Samba pun kini dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia.

Dari contoh-contoh tersebut, Roberth kembali menegaskan, penggunaan etanol sebagai bahan campuran BBM bukan merupakan hal baru, melainkan praktik yang sudah umum dilakukan secara global.

"Implementasi ini terbukti berhasil mengurangi emisi gas buang, menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni, serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian," tegasnya.

Baca Juga: Yah! BBM Mentah Pertamina Ditolak; Vivo-BP Batal Beli, Shell Ogah

Di Indonesia, PT Pertamina sudah memiliki produk bensin dengan campuran etanol 5% yang dinamakan Pertamax Green 95. Kehadiran BBM dengan campuran etanol tersebut jadi cerminan kesiapan Indonesia dalam mengikuti praktik terbaik internasional.

"Pertamina Patra Niaga tidak hanya mengikuti tren global, tetapi juga memperkuat posisi negara Indonesia dalam peta energi berkelanjutan dunia," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar