27 Oktober 2023
19:21 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Andi Rizaldi memaparkan berdasarkan road map Making Indonesia 4.0, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia ditargetkan menjadi salah satu produsen tekstil fungsional dan smart apparel dunia.
Untuk mewujudkan hal tersebut, industri TPT dalam negeri perlu menguasai teknologi. Selain itu, menggunakan material maju, yakni material dengan sifat kimia, mekanik, dan fisik yang unggul.
"Ada beberapa isu yang diangkat dalam forum tersebut, antara lain indikator penguatan daya saing industri TPT nasional yakni penguasaan teknologi material tekstil maju yang menjadi bahan baku tekstil yang nonkonvensional," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (27/10).
Baca Juga: Industri TPT Loyo, Kemenperin Susun Serangkaian Kebijakan
Menurut Andi, fungsi dan karakter produk tekstil yang dikembangkan dari material maju memiliki tujuan spesifik. Contohnya, untuk kebutuhan atribut infrastruktur jalan raya, arsitektur, otomotif, maupun untuk smart apparel.
"Salah satu wujud kemandirian industri TPT adalah kemampuan pengembangan material tekstil maju dan percepatan pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) melalui substitusi impor bahan baku dan bahan penolong," katanya.
Andi menyampaikan material tekstil maju berbasis serat sintetik yang telah dihasilkan oleh para ilmuwan, teknokrat maupun akademisi perlu dioptimalkan agar dapat diimplementasikan oleh praktisi industri.
"Salah satu unit satuan kerja BSKJI di Bandung, yakni BBSPJI Tekstil memiliki fasilitas testbed pengolahan material maju. Tentunya teknologi canggih ini dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan," imbuh Kepala BSKJI.
Baca Juga: Kebijakan Menkeu Dituduh Buat Industri TPT Lesu, Ini Penjelasan Jubir
Untuk memajukan industri tekstil berdasarkan roadmap Indonesia 4.0, industri TPT memerlukan peran serta para stakeholder industri TPT guna meningkatkan kinerja dan daya saing.
Dengan begitu, Andi meyakini Indonesia bisa menjawab tantangan industri TPT. Di antaranya memperkuat ekosistem industri material maju, halal, dan berkelanjutan atau sirkuler.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BBSPJI Tekstil Cahyadi menyampaikan salah satu bentuk kolaborasi industri TPT adalah penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kepala BBSPJI Tekstil dengan Korea Institute of Industrial Technology (KITECH) Korea Selatan dan beberapa stakeholder TPT lainnya.
"Kerja sama lintas stakeholder sangat penting untuk membangun sebuah ekosistem rantai pasok yang utuh. Dalam hal ini, kami ingin menjadi bagian dari ekosistem tersebut, memberikan berbagai layanan jasa industri berbasis solusi bagi industri TPT Nasional," kata Cahyadi.