c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 Juni 2023

18:09 WIB

Per Mei 2023, Australia Jadi Eksportir Utama Hewan Kurban

MPR meminta pemda untuk menggencarkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban, menyusul temuan penyakit LSD.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Per Mei 2023, Australia Jadi Eksportir Utama Hewan Kurban
Per Mei 2023, Australia Jadi Eksportir Utama Hewan Kurban
Ilustrasi. Kawanan gembala kambing di Suralaya, Cilegon, Jumat (16/9/2022). ValidnewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - BPS mengonfirmasi, terjadi kenaikan importasi sapi hidup, kambing dan domba hidup jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Iduladha 1444 Hijriah. Negeri Kangguru Australia jadi penyuplai utama ternak kurban selama Mei 2023

“Impor sapi atau domba (hidup) ini berasal dari Australia,” terang Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud menjawab pertanyaan wartawa, Jakarta, Kamis (15/6).

Sejauh ini, importasi ternak dari Australia masih didominasi oleh sapi hidup. BPS mencatat, nilai impor sapi hidup (HS 0102) sebesar US$36,99 juta pada Mei 2023, jumlah ini meningkat sebesar 4,42% secara (month-to-month/mtm). 

Sementara itu, Indonesia mengimpor kambing/domba hidup (HS 0104) US$129,93 ribu pada Mei 2023. Edy mengonfirmasi, tidak ada kenaikan pengapalan kambing/domba hidup di bulan sebelumnya.

“Bulan April tidak tercatat adanya impor kambing/domba hidup,” sebutnya.

Baca Juga: Masyarakat Diimbau Beli Hewan Kurban Dengan Surat Keterangan Sehat

Informasi tambahan, hingga 15 Juni 2023, Diitjen PKH Kementan melaporkan total sebanyak 611.379 ekor ternak yang terdiri dari sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba dan babi masih terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Adapun cakupan vaksinasi telah dilakukan kepada 6,68 juta ekor sapi potong; 291.376 ekor sapi perah; 151.478 ekor kerbau; 1,52 juta ekor kambing; 556.716 ekor domba; serta 457.386 ekor babi.

Gencarkan Pemeriksaan
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta pemerintah daerah (pemda) melalui dinas terkait bersama tim dokter hewan menggencarkan pemeriksaan terhadap seluruh hewan ternak, terutama sapi dan kerbau, menjelang Hari Raya Iduladha 1444 Hijriah.

"Meminta pemda melalui dinas terkait bersama tim dokter hewan yang bertugas menggencarkan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh hewan ternak, dalam hal ini sapi dan kerbau, guna memastikan kondisi hewan tersebut sehat dan layak atau aman sebagai hewan kurban," kata Bamsoet dilansir Antara, Rabu (14/6).

Menurutnya, hal tersebut perlu dilakukan menyusul ditemukannya hewan ternak di sejumlah daerah yang terinfeksi sakit benjolan pada kulit (lumpy skin disease/LSD).

Baca Juga: Dompet Dhuafa Gandeng DANA Jadi Platform Pembayaran Donasi Kurban

Di samping itu, ia juga meminta pemda untuk senantiasa memperketat pengawasan lalu lintas hewan ternak di setiap perbatasan daerah. Langkah ini untuk mencegah masuknya hewan ternak dalam kondisi terinfeksi virus atau penyakit.

Bamsoet meminta Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan bersama Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk segera mendata hewan-hewan ternak yang teridentifikasi terinfeksi LSD.

Langkah tersebut, lanjutnya, perlu dilakukan agar hewan ternak yang terinfeksi LSD dapat segera mendapatkan penanganan yang tepat. Mencakup pemberian vaksin LSD atau pun penanganan lainnya yang dibutuhkan.

“Dengan demikian, kasus LSD pada hewan ternak tidak terus meluas ke daerah lainnya," kata dia.

Selanjutnya, Bamsoet meminta Kementan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus memantau dan melaporkan kasus LSD yang ditemukan. Di samping, tetap berupaya memasifkan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat, khususnya peternak agar menjaga kebersihan kandang hewan.

Pencegahan seperti itu perlu dilakukan karena penularan penyakit LSD pada hewan ternak melalui vektor seperti lalat caplak atau nyamuk, yang kerap bersarang di tempat dan kandang kotor.

"Saya juga meminta pemda dan dinas terkait untuk terus mengingatkan para peternak sapi ataupun kerbau agar tetap waspada dan terus memantau kondisi kesehatan ternaknya masing-masing," ujarnya.

Selain itu, peternak harus segera melaporkan ke petugas medis veteriner terdekat apabila ada indikasi hewan ternak terinfeksi LSD sehingga penanganan serta pengobatan yang cepat dan tepat dapat segera diberikan oleh dinas terkait.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar