c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

18:59 WIB

Per Maret 2025, ESDM Tetapkan Rerata Harga Minyak Mentah Indonesia US$71,11/Barel

Tarif perdagangan yang ditetapkan oleh Amerika Serikat jadi salah satu penyebab turunnya rerata harga minyak mentah utama

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Per Maret 2025, ESDM Tetapkan Rerata Harga Minyak Mentah Indonesia US$71,11/Barel</p>
<p>Per Maret 2025, ESDM Tetapkan Rerata Harga Minyak Mentah Indonesia US$71,11/Barel</p>

Ilustrasi - Pekerja beraktivitas di sumur ekplorasi minyak bumi PT Saka Energi Indonesia di Blok Pangkah, Gresik, Jawa Timur. Antara/Moch Asim.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah menetapkan harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) periode Maret 2025 turun US$3,18 per barel dari US$74,29 per barel pada Februari 2025 menjadi US$71,11 per barel.


Penetapan ICP periode Maret 2025 itu tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 143.K/MG.01/MEM/2025 tentang Harga Minyak Mentah Bulan Maret 2025 tertanggal 16 April 2025. Salah satu faktor penyebab turunnya ICP adalah penurunan harga minyak global sebagai imbas dari kenaikan tarif perdagangan yang ditetapkan oleh AS.


"Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional salah satunya dipengaruhi oleh kekhawatiran peningkatan tarif perdagangan AS yang berpotensi mengganggu perekonomian global yang menurunkan permintaan minyak mentah," ucap Plt Kabiro KLIK Kementerian ESDM Chrisnawan Anditya, Jakarta, Kamis (17/4).


Di samping faktor tarif perdagangan, terdapat sinyalemen OPEC+ untuk melanjutkan rencana peningkatan produksi minyak pada April 2025. Hal tersebut juga memengaruhi turunnya harga minyak mentah utama di pasar internasional.


Apalagi, Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah memberi tekanan terhadap OPEC dan Arab Saudi untuk menurunkan harga minyak mentah.


Kemudian, terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial Negeri Paman Sam pada pertengahan Maret 2025 dibandingkan kondisi akhir Februari 2025, yang kemudian berdampak pada kondisi harga minyak mentah global.


"Terdapat peningkatan stok minyak mentah komersial AS pada pertengahan Maret 2025 dibandingkan akhir Februari 2025, sebesar 3,2 juta barel menjadi 437 juta barel, sesuai dengan tren musiman, yaitu turunnya permintaan minyak oleh kilang pengolahan," tambahnya.


Turunnya permintaan minyak oleh kilang tak lepas juga dari periode pemeliharaan berkala kilang-kilang minyak di AS dan Eropa, sebagai persiapan jelang liburan musim panas yang akan menaikkan konsumsi BBM.


Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, turunnya harga minyak mentah salah satunya dipengaruhi oleh sanksi yang dikenakan terhadap kilang-kilang teapot di China.


Asal tahu saja, kilang di Negeri Panda menghentikan pembelian guna menilai dampak dan risiko dari sanksi yang dikenakan AS pada salah satu kilang independen China yang telah membeli minyak dari Iran.


"Pelaku perdagangan minyak di Asia menahan diri untuk membeli minyak mentah Iran dan menunggu perkembangan pembicaraan damai Ukraina-Rusia yang berpotensi terjadinya pelonggaran sanksi untuk minyak mentah Rusia," tandas Chrisnawan.


Adapun perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama pada Maret 2025 dibandingkan Februari 2025, sebagai berikut:


a. Dated Brent turun sebesar US$2,55 per barel dari US$75,16 per barel menjadi US$72,60 per barel.


b. WTI (Nymex) turun sebesar US$3,27 per barel dari US$71,21 per barel menjadi US$67,94 per barel.


c. Brent (ICE) turun sebesar US$3,49 per barel dari US$74,95 per barel menjadi US$71,47 per barel.


d. Basket OPEC turun sebesar US$2,81 per barel dari US$76,81 per barel menjadi US$74,00 per barel.


e. Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia turun sebesar US$3,18 per barel dari US$74,29 per barel menjadi US$71,11 per barel.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar