28 Agustus 2023
18:43 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Direktur utama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) Basuki Purwadi menyampaikan, hingga 25 Agustus 2023, pihaknya berhasil membukukan PNBP senilai Rp2,19 triliun. Capaian ini didapat dari hasil optimalisasi sebanyak 106 aset negara, berupa 50 unit apartemen dan 56 aset dalam bentuk non-apartemen.
“Kita mendapat manfaat finansial PNBP, dari total yang udah didapat LMAN sebesar Rp2,19 triliun, ini jumlah angka yang cukup baik,” sebutnya dalam ‘Kinerja Pendanaan Lahan dan Optimalisasi Aset Negara’, Jakarta, Senin (28/8).
Bahkan, dirinya menilai, capaian perolehan PNBP hampir menyamai BUMN dalam skala menengah. “Tapi, itu dibilang pak Rio (Dirjen Kekayaan Negara Kemenkeu) capaian ini sekelas BUMN kelas atas,” ujarnya.
Baca Juga: LMAN Sudah Salurkan Rp1,28 Triliun untuk Pengadaan Lahan PSN di 2023
Selain PNBP, LMAN juga berhasil memberikan manfaat sosial-ekonomi yang cukup besar. Di antaranya berasal dari nilai penghematan biaya untuk mendukung kegiatan pemerintah atau cost saving dengan realisasi sebesar Rp18 miliar. Angka ini setara 88% dari target tahun ini yang dipatok sebesar Rp21 miliar.
Selanjutnya, secara tidak langsung, lewat pengelolaan aset LMAN juga telah memberikan multiplier effect untuk manfaat sosial-ekonomi yang telah dikuantifikasi di 2023 mencapai Rp14 miliar. Untuk total dampak multiplier effect dari aset kelolaan sebesar Rp153 miliar.
Basuki menyebut, perwujudan misi untuk menjalankan amanat sebagai penggerak optimalisasi aset negara, juga diwujudkan dalam kerjasama pengelolaan aset bersama pengelola aset di Kementerian/Lembaga, BUMN dan BLU.
“Baik dalam kerja sama konsultansi maupun pemanfaatan platform pemanfaatan aset AESIA yang diluncurkan LMAN pada akhir tahun 2022 silam,” ungkapnya.
Pendanaan Lahan
Secara keseluruhan, hingga kini, jumlah aset kelolaan LMAN mencapai 299 aset. Terdiri dari Kilang LNG Arun, Kilang LNG Badak, Kawasan Golf Ciperna, 158 unit apartemen, 99 ruko/gudang, 16 gedung, 15 tanah, dan 8 rumah.
“(Dengan demikian), 106 aset yang sudah teroptimalisasi itu (setara) sebanyak 36% dari total aset,” katanya.
Pada kesempatan sama, dirinya menginformasikan, LMAN juga sudah siap memasarkan sebanyak 41 aset, terdiri dari 27 unit apartemen dan 14 unit non-apartemen.
Hingga 25 Agustus 2023, sebanyak 335 aset properti di berbagai instansi telah terdaftar dan dikerjasamakan bersama LMAN di platform AESIA untuk siap dioptimalisasikan.
Di bidang pendanaan lahan, pihaknya juga telah mendukung percepatan pembangunan infrastruktur Proyek Strategis Nasional (PSN) di berbagai wilayah untuk bisa menghasilkan berbagai manfaat.
Baca Juga: Manfaatkan Aset Negara, LMAN Dorong Industri Ekonomi Kreatif
Mulai dari percepatan konektivitas, peredaran barang dan jasa, hingga pemenuhan kebutuhan sumber daya air maupun manfaat berganda bagi pergerakan sektor pariwisata dan UMKM dengan adanya pembangunan infrastruktur.
“Realisasi pendanaan pengadaan lahan terbesar sampai 25 Agustus 2023 dicapai oleh sektor jalan tol senilai Rp8,224 triliun, diikuti oleh bendungan senilai Rp1,162 triliun, dan irigasi senilai Rp29,114 miliar,” ucapnya.
Lainnya, LMAN juga telah merealisasikan pendanaan untuk Air Baku (Rp11,99 miliar); jalur KA (Rp226,16 miliar); Pelabuhan (Rp975 juta); dan Ibu Kota Nusantara atau IKN (Rp723,78 miliar). Jika ditotal, realisasi pendanaan 2023 mencapai Rp10,37 triliun.
Ke depan, Basuki menyebut, optimalisasi aset negara dan realisasi pendanaan pengadaan lahan akan terus didorong untuk penguatan perekonomian, terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Integritas bagi LMAN merupakan pondasi ketercapaian kinerja yang lebih baik, dan kami memerlukan dukungan serta kolaborasi seluruh pemangku kepentingan agar kinerja LMAN dapat terus memberikan manfaat bagi masyarakat,” katanya.