c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

25 Februari 2025

09:27 WIB

Penyaluran KUR 2025 Ditargetkan Capai Rp300 Triliun

Total subsidi KUR yang diberikan sekitar Rp48 triliun, sehingga pengusaha UMKM hanya dikenakan bunga sekitar 6% dari yang seharusnya 15%

<p>Penyaluran KUR 2025 Ditargetkan Capai Rp300 Triliun</p>
<p>Penyaluran KUR 2025 Ditargetkan Capai Rp300 Triliun</p>

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman saat memberikan keterangan usai Rapat Koordinasi Penyaluran KUR di Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (24/2/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

BANDUNG - Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun pada 2025. Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengungkapkan, pemerintah juga telah menyiapkan subsidi untuk menjaga suku bunga KUR tetap rendah.

“Total subsidi KUR yang diberikan sekitar Rp48 triliun, sehingga pengusaha UMKM hanya dikenakan bunga sekitar 6% dari yang seharusnya 15%,” kata Maman usai Rapat Koordinasi Penyaluran KUR 2025 di Bandung, Senin

Maman menyebutkan, aluran KUR pada 2025 ini dilakukan oleh 49 lembaga keuangan dengan mayoritas berasal dari perbankan, baik bank Himbara (himpunan bank milik negara) maupun swasta.

Dia menegaskan, pemerintah terus mengupayakan agar KUR terserap dan dapat diakses optimal melalui sejumlah kebijakan pendukung, termasuk pemberian subsidi bunga dengan mempertimbangkan aspek kualitas.

Dia juga berharap penyaluran KUR tidak hanya berhenti pada pemberian modal saja, tetapi harus disertai dengan pendampingan sehingga usahanya bisa berkembang. 

“Karena harapan kami ke depan, kami ingin meningkatkan kualitas dalam pendistribusian KUR. Yang kemarin sudah baik, menjadi lebih baik. Yang kemarin kurang baik, kita buat menjadi baik,” katanya.

Untuk memastikan distribusi yang lebih baik, lanjut dia, Kementerian UMKM telah membagi wilayah pemantauan menjadi beberapa regional, termasuk Jawa I, Jawa II, Kalimantan, Sumatera, dan Indonesia bagian timur.

“Makanya levelnya kita turunkan. Kita akan buat rakor ini sampai tingkat region supaya kita bisa lakukan monitoring bukan hanya di level pusat, tapi betul-betul di wilayahnya masing-masing,” kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan Kementerian UMKM menghadapi sejumlah tantangan dalam distribusi KUR pada 2025, di antaranya target penambahan 2,4 juta nasabah baru dan graduasi 1,7 juta usaha dari kategori mikro ke level yang lebih tinggi. 

“Tapi kalau memang kemarin dulunya dia (pelaku UMKM) masuk dalam kategori ultra mikro, harapan kita dia bisa tumbuh. Jadi ada pertumbuhan dan graduasi,” pungkasnya. 

Penjaminan Kredit
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) Syafruddin menyampaikan, pihaknya mendukung pengembangan UMKM melalui penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan total plafon mencapai Rp124 triliun pada 2024. 

“Data ini nasional ya, saya punya data ini tahun lalu ya, sampai tahun 2024 itu data plafon KUR yang sudah kami jamin ya Rp124 triliun,” kata Syafruddin beberapa waktu lalu 

Dia menyatakan, jumlah kredit tersebut disalurkan kepada sekitar 2,3 juta debitur yang mampu membuka 3,3 juta lapangan kerja. Hal tersebut menunjukkan, program KUR yang diluncurkan oleh pemerintah dan didukung oleh Askrindo, berdampak nyata dalam meningkatkan kapasitas UMKM. 

“Jadi pemerintah itu melalui KUR ini membantu permodalan dan juga membantu membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Syafruddin mengatakan dalam penyaluran KUR, pihaknya berperan sebagai substitusi kolateral atau penutup kekurangan bagi pihak-pihak terjamin. Dia menuturkan, kolateral (collateral) merupakan kriteria yang paling sulit dipenuhi oleh UMKM saat mengajukan kredit, dibandingkan empat kriteria lainnya.

 Empat kriteria tersebut yakni kapasitas rasio utang terhadap pendapatan (capacity), riwayat utang (character), persyaratan bunga dan jumlah pinjaman (condition), serta modal (capital).

“Jadi Askrindo yang menjamin UMKM ini biar banknya mau mengucurkan kreditnya. Jadi, tanpa kolateral, bank ini tidak mau memberikan bantuan teknis, sehingga Askrindo menjadi pengganti kolateral, sehingga menjadi layak diberikan bantuan teknis,” jelasnya.

Syafruddin menyatakan, penyaluran KUR serta dukungan Askrindo sebagai kolateral menunjukkan komitmen pemerintah untuk memperkuat UMKM dan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, sebagaimana salah satu visi pemerintah yang terkandung dalam Asta Cita Nomor 3.

Dia pun berharap upaya pihaknya tersebut dapat membantu UMKM naik kelas dengan memperluas outlet dan lini penjualan mereka. “Askrindo bangga bisa menjamin UMKM. Kami harap kami bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemudian mendukung juga program pemerintah,” ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar