c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

08 November 2025

09:59 WIB

Penuhi Kebutuhan BBM, bp-AKR Bakal 'Nambah' 100 Ribu Barel Dari Pertamina

Stok sudah tersedia sejak akhir Oktober, bp-AKR berencana memesan 1 kargo base fuel tambahan ke Pertamina Patra Niaga.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Penuhi Kebutuhan BBM, bp-AKR Bakal &#39;Nambah&#39; 100 Ribu Barel Dari Pertamina</p>
<p id="isPasted">Penuhi Kebutuhan BBM, bp-AKR Bakal &#39;Nambah&#39; 100 Ribu Barel Dari Pertamina</p>

Pengendara sepeda motor melintas di SPBU BP Minangkabau, Jakarta, Rabu (17/9/2025). ANTARA FOTO/Ika Maryani

JAKARTA - Setelah membeli base fuel dari PT Pertamina Patra Niaga pada akhir Oktober 2025 lalu, PT Aneka Petroindo Raya sebagai pengelola SPBU bp-AKR dikabarkan meminta tambahan 100 ribu barel untuk memastikan pemenuhan kebutuhan.

Hal itu dikemukakan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Laode Sulaeman.

"bp-AKR 2 minggu lagi ada pesan lagi satu kargo," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11).

Baca Juga: Pertamina Penuhi Kebutuhan SPBU bp-AKR

Pembelian base fuel atau BBM murni dari Pertamina Patra Niaga, jelasnya, dilakukan dalam satuan kargo. Setiap kargo yang didatangkan Pertamina punya volume 100 ribu barel.

"Kalau proses impor ini kan satu kargo, satu kargo itu 100 ribu barel. Jadi, bp-AKR nambah lagi 100 ribu barel minggu ketiga November," lanjut Laode.

Sekadar informasi, produk BP 92 sudah kembali tersedia di SPBU bp-AKR sejak akhir Oktober 2025. Walau begitu, produk BP Ultimate atau BBM dengan RON 95 di SPBU bp-AKR masih belum tersedia sejak kelangkaan terjadi pada pertengahan Agustus 2025 lalu.

Sedangkan untuk SPBU lain, seperti Shell dan Vivo, proses negosiasi dengan PT Pertamina Patra Niaga masih terus berlangsung sampai saat ini. Terkhusus Vivo, Laode menyebut sudah ada hilal kesepakatan dengan Pertamina Patra Niaga.

Dijelaskan Laode, SPBU dengan nuansa biru itu sempat mengajukan 100 ribu barel untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun ini. Tapi sampai sekarang, masih belum ada kesepakatan.

Baca Juga: BP Sedot Base Fuel Pertamina, Jamin Spek BBM Konsisten

Tak berbeda jauh dengan Vivo, proses negosiasi Shell dengan Pertamina Patra Niaga juga masih terus berlangsung dengan keterlibatan Ditjen Migas Kementerian ESDM.

"Untuk Shell masih berproses, tadi hubungi saya mau ketemu dulu dengan saya," sambungnya.

Lebih lanjut, Laode juga menjelaskan pengadaan impor BBM SPBU swasta tahun 2026 kemungkinan besar menggunakan skema yang sama dengan tahun ini, yakni 110% dari realisasi penjualan.

"Kemungkinan seperti itu polanya, 100% plus 10%. Tapi kan referensi tahunnya beda kan, kalau kemarin itu tahun 2024, sekarang tahun 2025," tutur Laode.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar