c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

23 Februari 2023

16:33 WIB

Penjualan Kondominium Mulai Menggeliat Akhir 2022

Laporan Knight Frank Indonesia, tercatat pertumbuhan penjualan kondominium mencapai 95,7% di Semester II-2022

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Penjualan Kondominium Mulai Menggeliat Akhir 2022
Penjualan Kondominium Mulai Menggeliat Akhir 2022
Seorang anak bermain di salah satu kawasan apartemen, Jakarta. ANTARAFOTO/ Reno Esnir

JAKARTA - Belum pulihnya daya beli konsumen setelah pandemi dan tambahan 6.222 unit stok baru di semester akhir 2022 menjadikan sektor kondominium kian hadapi tantangan untuk terus bertahan. Terlebih, jumlah tersebut belum termasuk unit-unit baru yang akan mengantri masuk ke pasar tahun 2023 ini. 

Meski demikian, laporan Jakarta Property Highlight yang dirilis Knight Frank Indonesia, tercatat pertumbuhan penjualan mencapai 95,7% di semester kedua tahun 2022.

Hampir separuh proyek kondominium baru di Jakarta telah menaikan harga di akhir tahun 2022. Kondisi ini diikuti penguatan harga sebesar 0,9% (HoH) pada unit eksisting, atau rerata harga unit eksisting berkisar Rp32,9 juta/m2. Peningkatan harga ini didominasi oleh unsold unit yang telah siap huni.

Sementara itu, rerata harga unit baru berkisar 36,7 juta/m2 atau meningkat 0,4% dari semester sebelumnya.

Baca Juga: Knight Frank: 2022 Jadi Titik Balik Kondominium Jakarta

Laporan juga mencatat dominasi dalam transaksi sektor kondominium berasal dari kelas menengah, yaitu sebesar 40% di semester kedua tahun 2022. Tren pemasaran saat ini menunjukkan kemudahan dalam skema pembayaran dan memiliki opsi tenor hingga 15-20 tahun. Meski rerata harga meningkat, hampir separuh unit baru masih menahan kenaikan harga.

Senior Research Advisor dari Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menyebutkan unit kondominium siap huni saat ini menjadi pilihan utama bagi para konsumen karena kepastian unit yang telah siap diserah-terimakan ke konsumen. Sementara itu, rerata penjualan stok baru mencapai 64,2%. 


"Kami juga mencatat bahwa Jakarta Selatan masih menjadi area tangkapan terbesar pasar kondominium baru saat ini. Dalam area regional Asia Pasifik, Jakarta menjadi salah satu kota dengan pertumbuhan properti yang positif di tahun 2022, bersama dengan Tokyo, Mumbay, Bangkok dan Singapura," katanya.

Senada, Country Head dari Knight Frank Indonesia, Wilson Kalip menyebutkan walaupun pertumbuhan pasar kondominium masih perlahan, sektor ini memiliki resiliensi yang cukup tinggi.

"Transaksi segmen menengah terus mendominasi dalam 2-3 tahun terakhir ini. Ke depan, ceruk pasar ini perlu diantisipasi lebih baik dengan strategi digital marketing dan sistem pembayaran yang aksesibel disertai dorongan insentif," timpalnya.

Sektor Penyewaan Apartemen
Meredanya pandemi yang ditandai dengan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mulai ter-refleksi lewat bangkitnya  performa subsektor apartemen sewa secara perlahan di akhir tahun 2022.

Laporan Jakarta Property Highlight terbaru mencatat penguatan tipis pada tingkat hunian sektor apartemen sewa di Jakarta dibanding semester sebelumnya menjadi 60,99%. Rerata harga sewa juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,99% (YoY).

Syarifah menyebutkan kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari Jepang, India, Korea untuk melakukan kegiatan bisnis di Indonesia berdampak positif terhadap perbaikan performa subsektor apartemen sewa pada semester kedua tahun 2022.

"Tercatat bahwa kontribusi pasar domestik untuk keterisian ruang apartemen sewa dalam jangka pendek melalui tren staycation terus berlangsung sampai akhir tahun 2022," katanya.

Baca Juga: Colliers: Hunian Apartemen Sewa Dekati Masa Pra Pandemi

Sementara itu, terdapat pasokan tambahan dari proyek relaunch yang masuk ke pasar di semester II 2022. Akibatnya, jumlah pasokan apartemen sewa naik menjadi 9,395 unit per semester kedua tahun 2022. Jika dilihat hingga 2028, maka masih akan ada 1,876 unit baru masuk ke pasar. 

Selain itu, menurutnya tidak bisa dihindarkan, sekitar separuh dari total apartemen baru yang seharusnya terjadwal masuk di akhir 2022 tertunda ke tahun 2023.  

“Perbaikan pertumbuhan ekonomi berimplikasi positif terhadap perbaikan performa sektor apartemen sewa di akhir tahun 2022, namun kekhawatiran resesi global memberikan kewaspadaan tersendiri yang terekam dari belum optimalnya performa apartemen sewa di akhir tahun 2022," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar