c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

25 April 2023

10:10 WIB

Penghimpunan Zakat Dompet Dhuafa 2023 Naik 11,9%

Penghimpunan zakat Dompet Dhuafa naik 11,9% dibanding tahun lalu. Mayoritas donatur yang ada di Dompet Dhuafa adalah Gen-Z.

Penulis: Sakti Wibawa

Penghimpunan Zakat Dompet Dhuafa 2023 Naik 11,9%
Penghimpunan Zakat Dompet Dhuafa 2023 Naik 11,9%
Ilustrasi pembagian zakat. Dok. Dompet Dhuafa

JAKARTA – Dompet Dhuafa mencatat penghimpunan dana zakat dan dana kemanusiaan selama Ramadan 1444 H/2023 M meningkat sebanyak 11,9% dibandingkan tahun lalu. 

"Artinya, kedermawanan masyarakat kian menunjukkan tren positif. Hal tersebut sejalan dengan data World Giving Index, yang menyatakan bahwa warga Indonesia menjadi masyarakat paling dermawan di Dunia selama 5 tahun berturut-turut," katanya dalam keterangan resminya, Selasa (25/4).  Dirinya melanjutkan, partisipasi donatur juga terjadi peningkatan, sebanyak 106,1% dari tahun sebelumnya, dengan mayoritas donatur adalah Gen-Z. 

Selain itu, kesadaran setiap individu maupun komunitas untuk berperan aktif dalam penyelesaian permasalahan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hingga dakwah & budaya, terus bertumbuh.

Peningkatan ini juga didukung oleh berbagai program yang digulirkan Dompet Dhuafa selama bulan Ramadan.

Tercatat ada 5 pilar program penyaluran yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, di antaranya program ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial, dakwah & Budaya.

"Sampai saat ini, tim Dompet Dhuafa masih terus menyalurkan amanah dari para muzakki kepada mereka yang berhak. Insyaallah sampai nanti menjelang batas akhir penyaluran zakat fitrah, yaitu sebelum salat Idulfitri," papar Etika. 

Dompet Dhuafa juga terus menyalurkan bantuan kepada seluruh masyarakat di pelosok tanah air. Baik itu jaringan organ maupun jaringan cabang. Hal tersebut semata-mata untuk memperluas jangkauan penerima manfaat dari setiap program.

Selama bulan puasa tahun ini, Dompet Dhuafa banyak melakukan penyaluran program ke 34 provinsi dan 14 negara. 

Beberapa program tersebut mendukung kemajuan dari UMKM, Tebar Zakat Fitrah, Belanja Bareng Anak Yatim, Parsel Ramadan, Bagi Takjil dan Sahur, dan lainnya.

Menilik laporan keuangan Dompet Dhuafa 2021 (teraudit), penerimaan dari masyarakat berupa zakat ada sebesar Rp211,76 miliar; infak Rp37,39 miliar; infak terikat Rp51,26 miliar. Ada pula tebar hewan kurban Rp61,14 miliar; dan dana kemanusiaan Rp20,94 miliar. Total penerimaan dari masyarakat mencapai Rp382,52 miliar.

Sementara, penerimaan dari bagi hasil mencapai Rp780,49 juta; dan penerimaan lain-lain Rp1,72 miliar sehingga total penerimaan menjadi Rp385,03 miliar.

Di sisi lain, penyaluran program mencapai Rp305,81 miliar, dengan pengeluaran untuk sosialisasi ziswaf sebesar Rp26,08 miliar dan operasional kantor Rp42,83 miliar. Oleh karena itu, total pengeluaran menjadi Rp374,73 miliar.

Dari penerimaan tersebut, terdapat surplus Rp10 miliar pada akhir tahun 2021 yang kemudian nantinya akan ditambahkan saldo dana pada awal tahun.

Pengamat Sosial dari Universitas Indonesia (UI) Rissalwan Habdy Lubis mengamati tren donasi yang kian membuncah. 

Di sisi lain, dia  mengakui penggalangan dana sosial juga harus memperhitungkan biaya operasional, baik itu pembangunan gedung, hingga operasional kendaraan tim yayasan.

Menurutnya, pemungutan biaya operasional wajar-wajar saja selama tidak digunakan dalam konteks gaji atau honorarium. Artinya, definisi honorarium dengan biaya operasional harus dibedakan dalam konteks penyaluran dana sosial.

Dia mencontohkan ketika ada penyumbang yang memberikan Rp1 miliar dan menetapkan maksimal 20% untuk biaya operasional, maka seyogianya pengelola donasi jangan mengambil biaya operasional pada batas yang ditetapkan.

"Kalau misalnya kami di kampus mengajukan dana riset atau pengabdian masyarakat itu honorarium maksimal 40%, itu tidak boleh sampai 40%. Ada komponen lain dan dana sosial ini harus dibuat komponennya," ungkap Rissalwan kepada Validnews di Jakarta, Rabu (12/4).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar