28 Desember 2024
12:55 WIB
Pengaturan Lalu Lintas Nataru 2024/2025 Bakal Diterapkan Di Mudik Lebaran
JMTC memberikan data akurat yang dijadikan dasar menentukan langkah mengurai kemacetan. Hal ini akan diterapkan lebih baik lagi saat mudik Lebaran 2025.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Ilustrasi. Kendaraan melintas di Gerbang Tol Prambanan. Sumber: Jasa Marga
JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menilai Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC) memiliki fungsi penting dalam memberikan data yang akurat kepada Korlantas, yang kemudian dijadikan dasar menentukan langkah-langkah dalam mengurai kemacetan selama arus mudik dan arus balik Nataru 2024/2025.
“Semua yang kita kerjakan selama Nataru 2024/2025 ini adalah lesson learned yang akan kita terapkan lebih baik lagi nantinya pada saat kita menghadapi mudik Lebaran 2025,” kata Dody lewat keterangan pers, Sabtu (28/12).
Dody mengunjungi JMTC di Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (27/12/2024) malam untuk memantau kondisi arus lalu lintas periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
JMTC adalah pusat informasi dan pengendali lalu lintas terintegrasi yang berfungsi mengumpulkan seluruh informasi lalu lintas ruas jalan tol yang dikelola Jasa Marga melalui peralatan deteksi yang terpasang di jalan tol.
Baca Juga: Jasa Marga Siapkan Jalan Tol Segmen Klaten-Prambanan di Libur Nataru
Informasi tersebut selanjutnya diolah dan disampaikan kepada pengguna jalan tol dan pihak terkait lainnya untuk pengambilan keputusan rekayasa lalu lintas.
Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti memberikan contoh pengaturan lalu lintas di sekitar ruas Tol Solo-Yogyakarta-DIY segmen Klaten-Prambanan yang telah beroperasi fungsional mulai 20 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
Tercatat hingga 26 Desember 2024 sebanyak 137.797 kendaraan sudah melintasi Gerbang Tol Prambanan, dengan lalu lintas puncak tertinggi pada tanggal 25 Desember 2024 sebanyak 25.082 kendaraan.
“Jika terdeteksi kenaikan lalin melebihi 5.500 kendaraan/jam selama 3 jam, kami langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengecekan lajur, sterilisasi dari kendaraan gangguan dan penyiapan akses contra flow. Lajur contra flow diawasi secara menerus melalui CCTV, safety car, tim urai, dan tim perapihan perambuan,” ujarnya.
Baca Juga: Diskon Tarif Tol 10% Diberlakukan Di Momen Nataru
Berdasarkan data pantauan JMTC, realisasi volume kendaraan yang keluar dari Jakarta pada 18-27 Desember mencapai 1.490.438 kendaraan atau 48,7% dari proyeksi total keluar Jakarta 3.057.246 kendaraan.
“Sedangkan yang masuk Jakarta pada periode yang sama sebanyak 1.374.575 kendaraan atau 45,7% dari proyeksi total masuk Jakarta 3.002.175 kendaraan,” katanya.
Selanjutnya jumlah kendaraan keluar tertinggi diproyeksikan akan terjadi pada 28 Desember sebanyak 208.838 kendaraan atau naik 25% dari normal atau turun 10% dari tahun 2023.
“Untuk yang masuk Jakarta diperkirakan paling tinggi pada 29 Desember sebanyak 221.766 kendaraan atau naik 22% dari normal atau naik 1% dari 2023,” kata Fitri Wiyanti.