c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

12 Desember 2022

17:26 WIB

Penetrasi Fintech Perlu Diimbangi Literasi Keuangan Digital

Terdapat cara menghindari kerugian dari penggunaan fintech yang dibagikan AFPI.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Penetrasi Fintech Perlu Diimbangi Literasi Keuangan Digital
Penetrasi Fintech Perlu Diimbangi Literasi Keuangan Digital
Tampilan aplikasi Kredivo pada layar ponsel. ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA – Penetrasi fintech pada generasi muda yang berlangsung cepat perlu diimbangi dengan peningkatan literasi keuangan digital. Hal ini agar pengguna bisa bijak menggunakan kemudahan yang ditawarkan fintech, dan terhindar dari kerugian. 

Pemahaman akan hak dan kewajiban sebagai pengguna fintech di kalangan generasi muda juga semakin krusial seiring dengan maraknya kejahatan siber seperti penipuan, penyalahgunaan akun fintech lending, dan pelanggaran privasi.

“Kami melihat tren pengguna Paylater di kalangan generasi muda akan terus meningkat. Hal ini tentunya didukung dengan karakteristik Paylater yang aman, fleksibel, dan terjangkau. Adanya potensi peningkatan ini perlu diimbangi dengan literasi keuangan digital pada generasi muda, termasuk mengenai hak dan kewajiban sebagai pengguna fintech," kata Direktur External Affairs Kredivo, Andy N. Gultom dalam pernyataan resmi, Senin (12/12). 

Data yang dihimpun Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menunjukkan lebih dari 60% pengguna fintech didominasi oleh generasi muda. 

Dia mengatakan, tren penggunaan fintech yang didominasi oleh generasi muda juga sejalan dengan data pengguna Kredivo yang menunjukkan sekitar 82% dari total pengguna merupakan generasi Z dan milenial. 

Kredivo dalam agendanya saat ini menggandeng KrediFazz yang merupakan fintech P2P lending, untuk mengedukasi mahasiswa di Bogor akan pentingnya pemahaman hak dan kewajiban sebagai pengguna fintech. 

Direktur Utama KrediFazz, Anita Wijanto menjabarkan penggunaan fintech secara bijak dapat membantu dalam perencanaan keuangan yang baik. 

Salah satunya dengan pengelolaan cashflow pribadi, yakni agar arus uang masuk dan keluar tetap lancar. 

“Penggunaan fintech lending di kalangan generasi muda semakin meningkat seiring dengan kebutuhan mereka akan alternatif pembiayaan yang cepat dan terjangkau. Salah satu yang terpenting menjadi pengguna fintech yang bijak adalah mempertahankan dan menjaga skor kredit," jelasnya. 

Dia menuturkan hal ini tentunya dapat berguna bagi konsumen untuk pengajuan kredit atau pinjaman di seluruh lembaga keuangan, baik itu fintech maupun lembaga keuangan konvensional karena memiliki histori kredit yang baik dengan selalu melunasi kewajiban.

Bagi Kredivo dan KrediFazz, literasi keuangan digital menjadi kunci preventif yang dapat dilakukan oleh berbagai pihak agar tercipta ekosistem layanan keuangan digital yang kondusif di Indonesia. 

Selain itu, pertumbuhan ekonomi negara juga dapat terakselerasi jika generasi muda dapat mengoptimalkan manfaat fintech serta meminimalkan risikonya dengan menjadi pengguna yang bijak, yaitu yang paham akan hak dan kewajiban mereka.

Langkah Hindari Kerugian
Senada, Direktur Eksekutif Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Kuseryansyah mengatakan, sejak awal, kehadiran fintech lending memberikan dampak positif bagi generasi muda apabila dimanfaatkan secara bijak dan produktif. 

Namun sayangnya, tidak sedikit pengguna yang belum paham terkait hak dan kewajibannya serta syarat-syarat sebagai pengguna fintech. 

Padahal, lanjutnya, dengan memahami hak dan kewajibannya sebelum menggunakan layanan fintech, pengguna dapat memperoleh perlindungan sebagai konsumen dan terhindar dari berbagai risiko di kemudian hari. 

“Pada kesempatan ini, AFPI mendukung kegiatan edukasi dari Kredivo dan KrediFazz mengenai pentingnya menjadi pengguna fintech lending yang bijak, guna terciptanya industri fintech yang semakin kondusif dan tumbuh berkelanjutan serta memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat yang bertransaksi,” kata Kuseryansyah.

Lebih lanjut, untuk menghindari risiko kerugian saat menggunakan layanan fintech, Kuseryansyah memberikan beberapa tips untuk konsumen. Pertama, memastikan bahwa platform tersebut telah berizin dan diawasi oleh OJK. 

Kedua, memastikan bahwa platform tersebut memberikan transparansi dalam hal suku bunga, jatuh tempo pembayaran, hingga denda keterlambatan.

Ketiga, perhatikan syarat dan ketentuan sebelum daftar dan melakukan pinjaman. Keempat, memahami konsekuensi jika tidak memenuhi kewajiban sebagai pengguna. Serta kelima, menggunakan limit kredit sesuai dengan kemampuan finansial dan melunasi pembayaran secara tepat waktu agar reputasi kredit tetap baik. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar