c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

02 Juni 2023

08:38 WIB

Penerapan MLFF Tetap Bekerja Sesuai Koridor Kerja Sama Bilateral

Juru bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja mengatakan penerapan MLFF tetap bekerja sesuai koridor kerja sama bilateral

Penerapan MLFF Tetap Bekerja Sesuai Koridor Kerja Sama Bilateral
Penerapan MLFF Tetap Bekerja Sesuai Koridor Kerja Sama Bilateral
Ilustrasi. Seorang pengendara mobil menggunakan kartu E-Toll untuk memasuki Pintu Tol Dumai di Dumai, Riau, Jum at (25/9/2020). Antara Foto/Aswaddy Hamid

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan penerapan sistem transaksi tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) tetap bekerja sesuai rencana dalam koridor kerja sama bilateral Indonesia-Hongaria.

"Sejauh ini kita tetap bekerja sesuai rencana dalam koridor kerja sama bilateral Indonesia - Hungaria," ujar Juru bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja seperti dilansir dari Antara, Jumat (2/6).

Endra menambahkan, Kementerian PUPR akan mempelajari dulu penyesuaian rencana kerjanya ke depan.

Berkaitan dengan Badan Usaha Pelaksana (BUP) MLFF PT Roatex Indonesia Toll System atau Roatex Indonesia, Kementerian PUPR berharap BUP bisa kembali bekerja sesuai rencana.

"Saya sudah dapat informasi lisan dari Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR. Kalau ada masalah internal di Roatex/RITS, kami berharap bisa segera diatasi dan kembali bisa bekerja sesuai rencana," kata Endra.

Sebelumnya, Kementerian PUPR mengungkapkan sistem transaksi non-tunai berbasis MLFF ini menjadi salah satu inovasi baru melalui sistem pembayaran nirsentuh dengan menciptakan suatu efisiensi, efektivitas, aman, dan nyaman dalam penerapan sistem pembayaran Jalan Tol di Indonesia.

Kementerian PUPR melalui BPJT terus melakukan suatu inovasi dalam peningkatan pelayanan yang maksimal bagi pengendara di Jalan Tol melalui Transformasi, Inovasi, dan Modernisasi (TIM) yang mengacu pada Teknologi Toll Road 4.0.

Baca Juga: Transaksi Seluruh Ruas Tol Akan Dibuat Nirsentuh

Dengan diberlakukannya MLFF, ruas tol akan sepenuhnya menjadi jalan bebas hambatan atau tidak ada lagi pembatas di gerbang tol.

Lalu lintas di jalan tol akan diawasi dengan dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) melalui gantry. Gantry ini bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian akan mengirim data ke pusat.

Sebelumnya, PT Roatex Indonesia Toll System atau Roatex Indonesia mengungkapkan penerapan uji coba transisi sistem transaksi tol MLFF tetap berjalan di Indonesia.

 Teknologi dari Hongaria yang digunakan untuk penerapan MLFF itu telah diadaptasi untuk lingkungan Indonesia serta tetap memperhitungkan keadaan lokal.

"Proyek ini terus berjalan, dengan hubungan yang erat dengan BPJT serta pemangku kepentingan terkait lainnya. Tentu saja ada sedikit keterlambatan dalam jadwal, tetapi di satu sisi ini 'normal' dalam proyek-proyek besar seperti ini," kata Direktur PT Roatex Indonesia Gyula Orosz dalam keterangannya, di Jakarta, Selasa (30/5).

Penjelasan dari Gyula Orosz ini sebagai respons dari kegiatan jumpa wartawan yang dilakukan oleh Musfihin Dahlan di Jakarta pada Selasa ini. Dia menegaskan Musfihin sudah tidak lagi memiliki kapasitas untuk menyampaikan informasi terkait proyek MLFF sejak 22 Mei 2023.

"Berdasarkan hasil keputusan rapat pemegang saham, Musfihin sudah tidak lagi menjabat sebagai Direktur Utama dan CEO PT Roatex Indonesia Toll System. Jadi Musfihin tidak lagi memiliki kapasitas untuk bicara mengatasnamakan PT Roatex Indonesia Toll System," katanya pula.

Lebih lanjut Gyula menyatakan untuk penggunaan teknologi ini telah melewati proses adaptasi dengan lingkungan dan keadaan lokal Indonesia.

“Kami mempertimbangkan kondisi lokal, tetapi itu adalah salah satu masalah dimana ada beberapa individu yang tidak mau menerima pengalaman Hongaria dalam bidang ini, dan dalam teknologi ini,” ujar Gyula.

Gyula menambahkan bahwa berdasarkan hal ini, dapat dikatakan bahwa PT RITS sangat tertarik untuk bekerja sama erat dengan pihak berwenang Indonesia dan kontraktor Indonesia untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan kontrak yang telah disepakati.

Baca Juga: Transaksi Seluruh Ruas Tol Akan Dibuat Nirsentuh

Selain itu, terjadinya pergantian manajemen adalah hal yang lumrah dilakukan oleh setiap perusahaan. Dari hasil penilaian yang dilakukan, perusahaan merasa perlu melakukan penyegaran.

"Jadi sungguh hal yang normal dengan adanya pergantian direksi. Kami sejak awal sudah mencoba berkomunikasi dengan Bapak Musfihin, tapi beliau tidak menerimanya. Saya percaya bahwa tidak benar jika harus membedakan antara manajemen Indonesia dan Hongaria, karena seharusnya ada manajemen tunggal dan seragam,” katanya lagi.

Mengenai adanya perbedaan visi, Gyula melihat semuanya justru berada dalam kondisi yang baik. Pihaknya tetap melihat kerja sama bisnis ini memiliki nilai strategis buat semua pihak.

Gyula menjelaskan RITS tidak bisa memaksa untuk menerapkan sistem seperti yang diterapkan di negara lain. 

“Tapi tanpa modifikasi yang tepat di latar belakang legislatif saat ini pasti sistem tidak bisa bekerja. Ini bukan solusi 'plug-and-play', yang dapat dioperasikan secara mandiri, ini adalah sistem yang sangat kompleks di mana semua kaki harus dipersiapkan dengan baik, yakni Pertama sistem itu sendiri; Kedua, latar belakang legislatif, dan ketiga kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait lainnya, terutama kepolisian dan operator jalan tol," katanya pula.

Gyula mengatakan bahwa semuanya masih berjalan baik, dan pihaknya tetap berkomitmen serta memiliki visi yang sama dengan pihak Indonesia.

"Kami rasa semuanya masih berjalan secara baik. Adanya keterlambatan untuk sebuah proyek besar seperti ini tentunya menjadi tantangan buat kami. Tapi kami tetap komitmen dan memiliki visi yang sama dengan pihak Indonesia," ujarnya.  


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar