05 Oktober 2023
20:41 WIB
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mendorong para pengusaha di Jepang untuk menjadi investor dan menanamkan modalnya di sektor industri farmasi dan alat kesehatan Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menilai Indonesia menarik bagi produsen alat kesehatan. Pasarnya besar dan terus tumbuh, populasi generasi muda dan kelas menengah naik, kebijakan pro bisnis, serta tenaga kerja industri yang terampil.
"Indonesia akan menjadi negara tujuan yang menarik bagi investor alat kesehatan. Beberapa tahun terakhir, ada peningkatan signifikan jumlah produsen peralatan kesehatan yang beroperasi di Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/10).
Menperin juga menganggap Jepang sebagai negara yang aktif berinvestasi di sektor industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional. Sejalan dengan itu, pemerintah mengharapkan kerja sama dengan Jepang.
Baca Juga: Uji Post Market Mandiri Untuk Alkes
Agus menilai kerja sama investasi dan bentuk kemitraan lain Indonesia-Jepang sudah meningkat. Itu tercermin dari masuknya inovasi teknis dan kemajuan di bidang farmasi yang bermanfaat bagi berbagai sektor dan masyarakat.
"(Inovasi) selain vaksin, imunoserum, dan antigen, Indonesia juga harus mampu swasembada produk biologi atau biosimilar, khususnya bioteknologi hasil fermentasi, rekayasa genetika, atau kloning, seperti antibodi monoklonal dan protein rekombinan," ucapnya.
Pasca covid-19, pemerintah memang menggencarkan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan domestik. Menurut Agus, pengembangan itu penting agar Indonesia tidak tergantung pada produk-produk impor.
Dia menganggap upaya tersebut sebagai langkah memperkuat struktur manufaktur industri dalam negeri.
Dia juga berharap nantinya, industri farmasi dan alat kesehatan bisa memiliki daya saing global.
"Guna mendukung kebijakan substitusi impor, kami terus membuka peluang yang menjanjikan untuk para perusahaan yang berinvestasi di sektor bahan baku untuk industri farmasi dan alat kesehatan," ucap Menperin.
Baca Juga: Kemenkes Optimistis RPP Insentif Alkes Rampung Oktober 2023
Tidak lupa, pemerintah menyiapkan berbagai insentif fiskal bagi para penanam modal. Insentif diberikan guna mendukung masuknya investasi asing ke Indonesia, termasuk di sektor industri farmasi dan alkes.
Agus menyebutkan sedikitnya ada 3 insentif bagi para investor. Itu mencakup diskon pajak penghasilan (PPh) badan berupa Tax Holiday dan Tax Allowance, serta insentif untuk pengembangan dan penelitian berupa Super Deduction Tax.
Menperin mengatakan, insentif layaknya langkah strategis pemerintah. Itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, akses layanan kesehatan, dan menjamin kesejahteraan masyarakat Indonesia
"Pemerintah Indonesia telah menerapkan kebijakan dan insentif yang menciptakan lingkungan usaha yang kondusif dan menarik bagi investasi, termasuk di sektor industri farmasi dan alat kesehatan," tutup Agus.