08 Juni 2021
09:42 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan hasil penjualan cash waqf linked sukuk (CWLS) seri SWR002 sebesar Rp24,12 miliar.
Dalam keterangan resminya, DJPPR menyatakan penerbitan CWLS Ritel seri SWR002 tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk mendukung Gerakan Wakaf Nasional. Penerbitan juga bertujuan membantu pengembangan investasi sosial serta pengembangan wakaf produktif di Indonesia.
“Melalui CWLS Ritel seri SWR002, pemerintah memfasilitasi para pewakaf uang baik yang bersifat temporer maupun permanen agar dapat menempatkan wakaf uangnya pada instrumen investasi yang aman dan produktif,” tulis DJPPR, Jakarta, Senin (6/8).
CWLS Ritel seri SWR002 memiliki tenor 2 tahun dan menawarkan tingkat imbalan/kupon tetap sebesar 5,57% per tahun. Imbalan tersebut akan disalurkan untuk program/kegiatan sosial yang memiliki dampak sosial dan ekonomi untuk masyarakat.
Penyaluran imbalan akan dilakukan oleh nazhir yang kredibel yang ditunjuk oleh Lembaga Keuangan Syariah-Penerima Wakaf Uang (LKSPWU) dan disetujui oleh Badan Wakaf Indonesia (BWI) sebagai regulator dan pengawas Nazhir.
Dalam penerbitan SWR002 kali ini pemerintah menggandeng mitra distribusi beserta Nazhir yaitu Bank Syariah Indonesia (LazisNU dan LazisMU), Bank Muamalat Indonesia (Baitulmaal Muamalat), Bank CIMB Niaga Syariah (Dompet Dhuafa Republika).
Kemudian, Bank Permata Syariah (Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar), Bank Mega Syariah (Badan Wakaf Indonesia dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia), dan Bank Syariah Bukopin (Wakaf Bangun Nurani Bangsa dan Yayasan Global Wakaf).
“CWLS seri SWR002 ini menggunakan akad Wakalah, dengan menggunakan barang milik negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2021 sebagai underlying assets,” tulis DJPPR.

Jangkau 591 Wakif
DJPPR mencatat SWR002 meningkat sekitar 62% dibandingkan SWR001 yang sebesar Rp14,902 miliar. Dari total itu, berasal dari wakif individu sebesar Rp15,66 miliar dan wakif institusi sebesar Rp8,48 miliar.
Sementara, jumlah wakif SWR002 sebanyak 591 wakif, yang terdiri dari 588 wakif individu dan 3 wakif institusi.
Seri SWR002 merupakan seri CWLS pertama yang pemesanannya dapat dilakukan secara online, khusus untuk wakif individu. Pemesanan secara online mendominasi baik dari sisi nominal pemesanan, yaitu Rp15,37 miliar (63,67%), maupun jumlah wakif, yaitu 483 wakif (81,72%).
Kemudian, profesi pegawai swasta mendominasi pemesanan dari wakif individu, baik dari sisi nominal pemesanan (Rp8,33 miliar atau 53,18%) maupun jumlah wakif (334 orang atau 56,80%).
Sementara itu, pemesanan dari wakif berprofesi ASN/TNI/Polri tercatat sejumlah Rp1,24 miliar dari 64 wakif.
Berdasarkan generasi, wakif Generasi X mendominasi pemesanan dengan total nominal sebesar Rp8,64 miliar dan jumlah wakif sebanyak 265 orang.
Jumlah nominal pemesanan dari Generasi Y/Milenial sebesar Rp3,53 miliar dari 217 wakif. Sementara itu, tidak ada wakif dari Generasi Z yang membeli SWR002.
Wakif individu baru didominasi oleh Generasi X (44,96%), diikuti oleh Generasi Y/Millennial (37,69%).
Secara keseluruhan, pemesanan berasal dari 25 provinsi di seluruh Indonesia. DKI Jakarta menjadi provinsi dengan nominal pemesanan terbesar, yaitu Rp14,95 miliar. Serta, jumlah wakif terbanyak, yaitu 164 wakif.
DJPPR juga melaporkan, wakif yang berprofesi sebagai pegawai swasta merupakan kelompok wakif individu baru terbesar dengan porsi 58,77%, diikuti oleh profesi ASN/TNI/Polri sebesar 10,26%.
Kemudian, wakif baru tersebar di 25 provinsi di Indonesia, dengan jumlah terbanyak berasal dari DKI Jakarta yaitu 152 wakif, diikuti Jawa Barat 102 wakif dan Banten 61 wakif.
Berdasarkan wilayah, Indonesia bagian Barat, selain DKI Jakarta, mencatat wakif baru terbanyak, yaitu 339 wakif. Sementara di wilayah Indonesia bagian Timur terdapat 1 wakif baru.
Sedangkan berdasarkan gender, perempuan lebih mendominasi (54,83%) dari sisi jumlah wakif, namun laki-laki lebih mendominasi dari sisi nominal pemesanan (66,45%).
Sementara, mitra distribusi (midis) dengan kontribusi paling besar dari sisi nominal pemesanan adalah PT Bank Mega Syariah, dengan nominal pemesanan mencapai Rp8,49 miliar (35,16%). Midis dengan jumlah wakif terbanyak adalah PT Bank Syariah Indonesia Tbk, dengan jumlah 315 wakif (53,03%).
DJPPR menyatakan masih terlihat potensi yang sangat besar dari penerbitan CWLS Ritel yang dapat digali lebih dalam.
“Oleh karena itu, pemerintah akan terus berupaya meningkatkan pelayanan dan infrastruktur yang diperlukan agar CWLS Ritel semakin mudah dijangkau masyarakat luas, sekaligus mendukung upaya BWI dalam pengembangan program wakaf uang,” tulisnya.