21 Juli 2025
08:00 WIB
Pemerintah Siapkan Anggaran Perbaiki Irigasi Hampir Rp13 Triliun
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan pemerintah pusat bisa memperbaiki irigasi yang tidak diperbaiki oleh bupati maupun gubernur.
Penulis: Fin Harini
Petani membersihkan penampang irigasi dari sampah di Desa Baliase, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (29/7/2021). Antara Foto/Basri Marzuki
TEMANGGUNG - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan Pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk perbaikan irigasi pertanian di tahun 2025 mencapai hampir Rp13 triliun.
"Sekarang pemerintah pusat telah menganggarkan hampir Rp13 triliun di tahun ini untuk memperbaiki irigasi-irigasi, dan para kepala dinas sekarang sudah mengirimkan usulan mana saja, daerah irigasi yang rusak dan harus diperbaiki," kata Sudaryono, di Temanggung, Minggu (20/7), dikutip dari Antara.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan kerja dalam rangka ke Pekan Agro Digital dan Inovasi Padi Jateng 2025, di Soropadan, Kabupaten Temanggung.
Menurut dia, dulu sistem desentralisasi urusan irigasi, pemerintah pusat untuk irigasi primer, pemerintah provinsi sekunder, dan pemerintah kabupaten mengurusi tersier.
Baca Juga: Inpres Swasembada Pangan Diteken, Fokus Pembangunan Jaringan Irigasi
Dulu pemerintah pusat tidak boleh memperbaiki yang bukan kewenangannya," katanya pula.
Ia menuturkan, kemudian laporan itu masuk ke Presiden dan dalam dua minggu langsung dibuat Inpres Perbaikan Irigasi, yaitu bahwa semua boleh mengerjakan semua saluran yang rusak.
"Jadi kalau misalnya sudah rusak parah dan petani sudah mengeluh, pemerintah pusat bisa memperbaiki yang tidak diperbaiki oleh bupati maupun gubernur," katanya pula.
Sebagai informasi, untuk memastikan kecukupan beras 100% pada 2044 mendatang, pemerintah telah mencanangkan pembangunan jaringan irigasi seluas lebih kurang 1,5 juta hektare secara nasional.
Selain itu, pemerintah menargetkan rehabilitasi dan pemeliharaan infrastruktur pada jaringan irigasi seluas 15 juta hektare yang berada dalam kondisi kurang prima akibat usia pemakaian.
Dengan demikian, diperlukan program pembangunan irigasi baru setidaknya 300 ribu hektare per 5 tahun pada 2019-2044, dan program rehabilitasi sekitar 3 juta hektare per lima tahun.
Usulan Sulawesi Selatan
Terpisah, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menemui Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Dwi Purwantoro dan mengusulkan percepatan perbaikan irigasi di daerahnya guna mendongkrak produksi petani.
Andi Sudirman di Makassar, Minggu (20/7), mengatakan berharap percepatan perbaikan infrastruktur irigasi di wilayah Sulawesi Selatan, khususnya irigasi yang berada dalam kewenangan pemerintah pusat dapat dilakukan.
Ia mengatakan percepatan pembangunan irigasi yang sudah memiliki kesiapan lahan dan dokumen pendukung seperti CPCL (Calon Petani Calon Lokasi) dan Detail Engineering Design (DED).
Berdasarkan data, hanya sekitar 27% irigasi yang ada dalam kondisi baik, sedangkan 41% mengalami kerusakan sedang hingga berat dan sisanya mengalami kerusakan ringan.
Baca Juga: Mendagri Minta Pemda Percepat Program Pompanisasi Dan Irigasi
Sebagai bentuk komitmen, katanya, Pemprov Sulsel telah melakukan realokasi anggaran secara signifikan di tahun ini, salah satunya untuk mendukung pembangunan dan perbaikan infrastruktur irigasi.
Anggaran sebesar Rp1,4 triliun, menurut dia, telah dialokasikan, termasuk untuk sektor Bina Marga dan Sumber Daya Air melalui skema multi-years selama tiga tahun ke depan.
“Khusus untuk irigasi yang menjadi kewenangan provinsi dan mengalami kerusakan berat, kami telah mengusulkan perbaikan untuk 22.274 hektare. Selain itu, kami juga mengusulkan program optimalisasi lahan irigasi dengan kebutuhan anggaran lebih dari Rp100 miliar untuk 10 lokasi irigasi di berbagai kabupaten,” ujar dia.