c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

01 November 2024

17:06 WIB

Pemerintah Segera Luncurkan Roadmap Hilirisasi 28 Komoditas Unggulan

Roadmap hilirisasi untuk 28 komoditas unggulan Indonesia sudah ada. Kini tinggal menunggu pemerintah era Prabowo menerbitkannya.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Pemerintah Segera Luncurkan <em>Roadmap</em> Hilirisasi 28 Komoditas Unggulan</p>
<p id="isPasted">Pemerintah Segera Luncurkan <em>Roadmap</em> Hilirisasi 28 Komoditas Unggulan</p>

Diskusi Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045 di Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11). ValidNewsID/Aurora KM Simanjuntak

JAKARTA - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sudah menyusun dan akan menerbitkan roadmap atau peta jalan hilirisasi untuk 28 komoditas unggulan Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi BKPM Ahmad Faisal Suralaga mengatakan, nantinya roadmap hilirisasi ini akan menjadi pedoman bagi jajaran pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan para stakeholder.

"Roadmap itu sebenarnya sudah jadi. Tahun ini kita sedang melakukan penajaman terhadap beberapa komoditas utama, serta ada dua aspek yaitu akselerasi sama optimalisasi yang akan kita paripurnakan dari sisi aspek finansial, teknis dan legal," ujarnya kepada awak media usai acara Peranan Hilirisasi Industri Menuju Indonesia Emas 2045 di Kempinski, Jakarta, Jumat (1/11).

Baca Juga: Pacu Hilirisasi Tembaga dan Timah, Kemenperin Akan Bentuk Material Center

Faisal menyampaikan, pemerintah baru sudah membidik 28 komoditas untuk dilakukan hilirisasi dari 8 sektor. Ada sektor mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, kelautan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan.

Adapun 28 komoditas yang dibidik untuk dilakukan hilirisasi meliputi, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, batu bara, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu balok, getah pinus.

Kemudian, ada udang, ikan TCT (tuna cakalang tongkol), rajungan, rumput laut, potensi lahan garam, pasir silika, mangan, kobalt, logam tanah jarang, kakao, pala, dan tilapia.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi juga sudah memproyeksikan dampak ekonomi dari rencana hilirisasi 28 komoditas unggulan RI hingga tahun 2040.

Di antaranya, proyeksi realisasi investasi di Indonesia bisa mencapai US$618,1 miliar, nilai ekspor mencapai US$857,9 miliar, perolehan produk domestik bruto (PDB) sebesar US$235,9 miliar, dan penyerapan tenaga kerja 3.016.179 orang.

Lebih lanjut, Faisal menyampaikan, instansi sudah bertransformasi menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi. Ini dinilai sebagai momentum yang tepat untuk merilis peta jalan hilirisasi yang akan digencarkan pemerintahan baru.

Namun, ia belum bisa memastikan waktu peluncuran roadmap hilirisasi ini. Dia hanya menunggu arahan dari Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani untuk mengumumkan secara resmi.

"Nanti mungkin pimpinan yang akan menyampaikan ya. Secepatnya, karena itu kan salah satu program kerja ketika kita bertransformasi menjadi Kementerian Investasi dan Hilirisasi, makanya kita harus punya tujuan yang jelas," tutur Faisal.

Dia menegaskan, hilirisasi bukan berarti pemerintah hanya fokus pada industri hilir di Tanah Air. Ia mengungkapkan, roadmap ini juga memuat perencanaan untuk mengembangkan industri hulu yang akan memproduksi produk midstream atau produk antara.

Baca Juga: Indef Sarankan 8 Sektor Ini Masuk Daftar Prioritas Hilirisasi

Kemudian, produk antara tersebut lah yang bisa diolah lagi menjadi produk hilir. Faisal hanya menegaskan, program hilirisasi ini akan menjadi leading sektor untuk menggerakan ekonomi dan mendatangkan investasi ke RI.

"Saat ini porsi hilirisasi 20% dari total realisasi investasi. Ya kita harapkan ke depannya ini salah satu jadi leading sector untuk kita mengejar target realisasi investasi ke depan yang terus naik," kata Faisal.

Dia juga memberikan contoh hilirisasi nikel yang sudah berhasil. Dia mengatakan, program itu membuat peningkatan pesat dan mengoptimalkan posisi cadangan nikel Indonesia sebesar 21 juta ton.

Peningkatan nilai tambah komoditas nikel juga berkat pemberlakuan larangan ekspor sejak 2020. Sebelum pelarangan, nilai ekspor nikel mencapai US$3 miliar, namun setelah dilarang ekspor, posisi nilai tambah meningkat hingga lebih dari US$30 miliar.

BKPM mencatat, dampak ekonomi dari hilirisasi nikel yakni nilai investasi yang mencapai US$127,9 miliar pada 2023-2040. Pada periode yang sama, peningkatan devisa bisa mencapai US$81 miliar, kontribusi terhadap PDB sebesar US$43,20 miliar dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 357.000 pekerja.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar