c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

17 Juni 2021

11:59 WIB

Pemerintah Perlu Maksimalkan Dukungan Pendanaan Infrastruktur

Peran INA perlu dimaksimalkan dalam rangka pendanaan proyek, baik dalam bentuk ekuitas maupun pinjaman.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Pemerintah Perlu Maksimalkan Dukungan Pendanaan Infrastruktur
Pemerintah Perlu Maksimalkan Dukungan Pendanaan Infrastruktur
Pembangunan Bendungan Temef. Waskita Karya/dok

JAKARTA – PT. Waskita Karya sebagai BUMN infrastruktur meminta dukungan dari pemerintah terkait pendanaan dari investor untuk pembangunan infrastruktur strategis nasional.

Director of HCM and System Development Waskita Hadjar Seti Adji menilai pembangunan proyek-proyek infrastruktur strategis dilakukan dalam rangka menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional.

Namun, dalam keterangan tertulisnya, Hadjar mengakui terdapat tantangan terbesar, khususnya bagi Waskita dalam pembangunan infrastruktur. Yakni, pendanaan dengan biaya yang kompetitif.

"Potensi yang ada masih sangat besar untuk pendukung pertumbuhan ekonomi, namun pengembang infrastruktur seperti Waskita Karya akan membutuhkan dukungan pendanaan dengan biaya yang kompetitif," ujar Hadjar di Jakarta, Kamis (17/6).

Sejauh ini, Hadjar menyebut pihaknya memanfaatkan pendanaan perbankan dan pasar modal hingga penerapan skema pendanaan kreatif untuk penyelesaian proyek, seperti Pendanaan Infrastruktur Non Anggaran (PINA), sekuritisasi aset, serta divestasi ruas tol

Ia pun meminta agar pemerintah memaksimalkan peran Indonesia Investment Authority (INA) dalam rangka pendanaan proyek, baik dalam bentuk ekuitas maupun pinjaman. Waskita pun saat ini tengah berkoordinasi dengan INA terkait program divestasi ruas tol yang dikelola PT. Waskita Karya.

"INA punya kapasitas pendanaan besar dan punya potensi mendanai proyek brownfield ataupun greenfield," kata Hadjar.

Mengutip dari Antara, Menteri BUMN Erick Thohir sebelumnya juga berharap agar INA sebagai lembaga pengelola investasi di Indonesia bisa menanamkan modalnya pada ruas jalan tol yang dibangun PT. Waskita Karya.

Pasalnya, Erick menyebut INA telah mendapatkan modal investasi dari Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) UEA, Caisse de Depot et Placement du Quebec (CDPQ) Kanada, serta APG Asset Management Belanda yang sudah masuk sekitar Rp54 triliun.

"Ini rencananya bisa investasi di jalan tol, terutama yang kita harapkan pada jalan tol yang dikelola Waskita, karena Waskita sendiri dalam mode restrukturisasi," imbuhnya.

Sebagai informasi, PT. Waskita Karya berperan dalam penyelesaian lebih dari 1.300 km jalan tol sejak 2014 silam dengan total nilai lebih dari Rp180 triliun.

"Waskita mengambil porsi sebagai investor serta kontraktor dan telah merampungkan lebih dari 25 ruas tol dengan nilai melampaui Rp180 triliun, di mana sebagian besar sudah beroperasi dan masih ada yang dalam proses konstruksi," ungkap Hadjar.

Tak hanya jalan tol, PT. Waskita Karya sejauh ini juga telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur lain. Antara lain Bendungan Raknamo dan Bendungan Way Sekampung, hingga pembangunan transmisi listrik 500 KV yang membentang lebih dari 600 km di Sumatra.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar