08 Maret 2022
17:28 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Pemerintah optimistis bisa mengekspor 180 ribu mobil sepanjang 2022 dari Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Angka ini lebih besar dari target yang telah dipatok sebelumnya.
"Sebelumnya direncanakan tahun ini bisa ekspor dari sini kurang lebih 160 ribu, melihat progres 3 bulan ini kelihatannya bisa naik menjadi 180 ribu mobil untuk ekspor," kata Presiden Joko Widodo di Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat pada Selasa (8/3), dikutip dari Antara.
Pria yang kerap disapa Jokowi ini berada di Pelabuhan Patimban untuk meninjau pelepasan ekspor mobil ke sejumlah negara.
Turut hadir dalam peninjauan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi, dan pejabat terkait lainnya.
Pelabuhan Patimban sendiri mulai melakukan ekspor kendaraan pada 17 Desember 2021. Hingga 8 Maret 2022, ekspor kendaraan utuh (CBU) telah mencapai 24.000 unit.
"Pelabuhan Patimban sudah sejak Desember yang lalu, 3 bulan yang lalu, telah beroperasi dan saya senang setelah operasi, ekspor mobil dari Pelabuhan Patimban terus bergerak," ujar Presiden Jokowi.
Tujuan ekspor mobil-mobil tersebut adalah Filipina, Brunei Darussalam, Jepang, Singapura dan Vietnam. Jokowi berharap, tujuan ekspor bisa dikembangkan ke negara lain. Hitung-hitungannya, setiap bulan kurang lebih 15 ribu kendaraan bisa diekspor.
Presiden berharap dengan meningkatnya ekspor juga dapat menggerakkan perekonomian Indonesia di tengah pandemi.
"Kita harapkan ini akan ikut memberikan sumbangan kepada pertumbuhan ekonomi negara kita, dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya," kata Presiden Jokowi.
Menurut Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Patimban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), yang memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di wilayah Jawa Barat dan juga secara nasional.
Pelabuhan ini akan menjadi cikal bakal kawasan industri dan perkotaan baru di Jabar bernama Rebana (Cirebon, Subang, Patimban dan Kertajati) Metropolitan, yang meliputi enam kabupaten dan satu Kota Cirebon, dengan jantung pertumbuhan kawasan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati.
Kehdiran Pelabuhan Patimban juga melengkapi pelabuhan yang sudah ada untuk mendukung kegiatan logistik. Menhub Budi Karya menginginkan nantinya Pelabuhan Patimban menjadi hub sama seperti Pelabuhan Tanjung Priok.
“Pelabuhan Tanjung Priok melayani wilayah barat ke Bekasi dan Pelabuhan Patimban melayani dari Bekasi hingga ke wilayah timur Jawa,” ujarnya, Sabtu (5/3).
Dibangun sejak 2018 saat ini pembangunan Pelabuhan Patimban telah memasuki Tahap 1-2 (2021-2023) yang meliputi pembangunan terminal peti kemas dengan kapasitas sampai 3,75 juta TEUs dan terminal kendaraan dengan kapasitas total sampai dengan 600.000 CBU serta Terminal kapal roro.
Di dalam area pelabuhan saat ini terdapat fasilitas pelabuhan, seperti dermaga peti kemas (420 m x 34 m), dermaga kendaraan (300 m x 33m), lapangan penyimpanan kendaraan (kapasitas 218.000 CBU), lapangan penumpukan peti kemas (kapasitas 250.000 TEUs), area reklamasi (60 hektare), pengerukan kolam (-10 m), jalan pelabuhan dan gedung administrasi.