c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

02 Januari 2024

20:45 WIB

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras 2024

Bantuan pangan beras periode tahun 2024 mulai disalurkan hari ini, Selasa (2/1). Pemerintah menetapkan kenaikan jumlah keluarga penerima bantuan pangan beras dari 21,3 juta KPM menjadi 22 juta KPM.

Penulis: Erlinda Puspita

Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras 2024
Pemerintah Mulai Salurkan Bantuan Pangan Beras 2024
Gerakan Pangan Murah (GPM) di Taman Kesatuan Bangsa Manado, (29/12)/ Dok. Bapanas

JAKARTA - Pemerintah mulai kembali menyalurkan bantuan pangan beras untuk tahun 2024 pada hari ini, Selasa (2/1). Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, jumlah penerima bantuan pangan beras naik sekitar 8% di 2024, dari 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjadi 22.004.077 KPM.  

“Hari ini Badan Pangan Nasional bersama Bulog mendampingi Bapak Presiden, jadi beliau dari tahun lalu (terus memantau) sampai kemungkinan besar Maret nanti. Pemerintah akan terus melakukan bantuan pangan," ujar Arief dalam keterangan resminya, Selasa (2/1).  

Arief memastikan stok beras yang dimiliki Bulog hingga saat ini mencukupi hingga bulan April mendatang, sehingga ia juga menjamin ketersediaan beras pada periode puncak atau peak season di lebaran 2024 tercukupi.  

"Tadi juga ada diskusi sedikit, Bapak Presiden minta setelah ini dengan Bapak Menteri Pertanian berkoordinasi untuk offtake, karena pupuk disiapkan, benih disiapkan, sehingga Oktober (tahun lalu) dan Maret ini harusnya sudah mulai tanam di dalam negeri. Jadi Bulog diminta untuk siap-siap offtaker," kata Arief menambahkan.

Baca Juga: Bapanas Pertepat Penyaluran Bantuan Beras Menggunakan Data Kemenko PMK

Menurut Arief, bantuan pangan beras ini menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadi bantalan ekonomi masyarakat dalam menghadapi dampak El Nino. Sehingga harapannya, dengan bantuan beras 10 kg setiap bulan per KPM, maka bisa meringankan kebutuhan konsumsi masyarakat berpendapatan rendah

“Ini karena konsumsi beras per kapita di Indonesia rata-rata berada di 6,6 kg dalam sebulan,” tuturnya

Perlu diketahui, berdasarkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023, rata-rata konsumsi per kapita sebulan menunjukkan bahwa dalam lima tahun terakhir, pola konsumsi beras per kapita dalam sebulan mengalami sedikit kenaikan, yakni sebesar 6,4 kg di tahun 2019 dan sebesar 6,6 kg di tahun 2023

Lebih lanjut, Arief juga menyebutkan bahwa bantuan pangan menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan angka daerah rentan rawan pangan. 

Baca Juga: Pos Indonesia Pastikan Akhir Desember Penyaluran Bantuan CBP Tuntas

Pada 2023 lalu, Bapanas telah menyusun Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) atau Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan . 

Dari hasil FSVA 2023, Bapanas mengklaim jumlah daerah rawan pangan selama 2023 turun dari 74 kabupaten/kota pada 2022, menjadi 68 kab/kota di 2023.

“Ini artinya situasi ketahanan pangan Indonesia tahun 2023 meningkat dibandingkan 2022,” tutur Arief.

Penurunan jumlah daerah yang masuk dalam daerah rawan pangan tersebut diakui Arief semakin mendekati target 12% atau sekitar 61 kab/kota di seluruh Indonesia. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar