c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

17 April 2025

18:29 WIB

Pemerintah Jadikan Surabaya Percontohan Efisiensi Energi Sektor Bangunan Gedung

Pemkot Surabaya bakal mendapat sederet dukungan dari SETI untuk menjalankan proyek percontohan efisiensi energi sektor bangunan gedung.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Khairul Kahfi

<p>Pemerintah Jadikan Surabaya Percontohan Efisiensi Energi Sektor Bangunan Gedung</p>
<p>Pemerintah Jadikan Surabaya Percontohan Efisiensi Energi Sektor Bangunan Gedung</p>

Petugas memasang  panel sel surya di atap Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (20/1/2022). Antara/HO-Diskominfo Surabaya.

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) bersama GIZ mendorong percepatan transisi energi wilayah perkotaan dalam naungan proyek Sustainable Energy Transition in Indonesia (SETI).

Dalam hal ini, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dan GIZ menetapkan Kota Surabaya sebagai percontohan transisi dan efisiensi energi pada sektor bangunan gedung.

"Surabaya kita dorong menjadi kota percontohan transisi energi dan efisiensi di sektor bangunan Gedung dalam proyek SETI dengan harapan pertumbuhan ekonominya bisa berjalan berdampingan dengan langkah-langkah dekarbonisasi," ucap Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Ditjen EBTKE Andriah Feby Misna lewat keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (17/4).

Sebagai kota kedua terbesar di Indonesia dengan potensi ekonomi yang besar, Surabaya punya beberapa keunggulan, seperti besarnya peluang penghematan energi, hingga penerapan sertifikasi bangunan hijau yang sudah masif dilakukan.

Kedua hal tersebut menjadi alasan ditetapkannya Kota Pahlawan sebagai percontohan untuk transisi energi dan efisiensi energi sektor bangunan sebagai bagian dari proyek SETI.

Feby menilai, dekarbonisasi sektor bangunan lewat penggunaan energi surya atau sumber energi terbarukan lainnya termasuk implementasi efisiensi energi berhasil dilakukan di Surabaya, bakal membantu penurunan emisi gas rumah kaca secara nasional.

"Serta meningkatkan kemandirian energi yang juga menjadi target pemerintah pusat, dan model yang diterapkan di Surabaya dapat diadaptasi dan diterapkan di kota-kota lain di Indonesia," tambahnya.

Sebagai informasi, proyek SETI merupakan program kerja sama antara Jerman dan Indonesia lewat Ditjen EBTKE Kementerian ESDM yang dimulai pada 2023 dan akan berlangsung sampai 2028, untuk mendukung dekarbonisasi sektor industri dan bangunan melalui penerapan energi terbarukan serta konservasi energi secara terintegrasi.

Dalam lingkup perkotaan, fokus proyek SETI adalah dekarbonisasi dengan perencanaan, penyusunan strategi, serta dukungan implementasi melalui proyek percontohan efisiensi energi pada sektor bangunan, baik bangunan pemerintah, komersial, maupun residensial.

Data yang dihimpun SETI menunjukkan, ada sebanyak 649.763 bangunan gedung di Kota Surabaya. Dari jumlah itu, 3% merupakan bangunan milik pemerintah, 7% bangunan komersial, dan 90% merupakan bangunan residensial.

Direktur Program Energi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Lisa Tinschert menerangkan, Pemkot Surabaya bakal mendapat dukungan dari SETI dalam bentuk studi perencanaan, bantuan teknis, hingga pengembangan kapasitas dalam implementasi proyek di wilayah tersebut.

"Juga pelibatan dalam jejaring energi perkotaan, dan bantuan-bantuan lain yang disepakati bersama. SETI siap mendukung ambisi Pemerintah Kota Surabaya dalam upaya dekarbonisasi sektor energi," jelas Lisa.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar