c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

01 Agustus 2022

19:33 WIB

Pemerintah Diminta Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat

Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan cost overrun atau pembengkakan biaya proyek kereta cepat sebesar US$1,17miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun.

Editor: Fin Harini

Pemerintah Diminta Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat
Pemerintah Diminta Tanggung Pembengkakan Biaya Kereta Cepat
Pekerja berjalan di area proyek tunnel dua Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (21/6/2022). ANTARA FOTO/Aprillio A

JAKARTA – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) diperkirakan akan mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Review Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memperkirakan cost overrun sebesar US$1,17miliar atau setara dengan Rp16,8 triliun. 

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Alia Karenina mengungkapkan PT KCIC meminta Indonesia mengambil bagian untuk membayar cost overrun.

"Permintaan ini tidak serta merta langsung disetujui pemerintah dan masih akan dilakukan pembahasan untuk memastikan jika memang pemerintah turut menanggung beban cost overrun, maka itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya kepada wartawan, Jakarta, Senin (1/8).

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dan merupakan proyek investasi antara konsorsium Indonesia dan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), serta didanai oleh pinjaman dari China Development Bank (CDB).

Beberapa hari lalu, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo menyatakan CDB yang berkomitmen mendanai proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung meminta pemerintah Indonesia menutup pembengkakan biaya pada proyek kereta cepat.

Wahyu bilang, soal permintaan dari China, Kementerian Keuangan akan membahas bagian kewajiban Indonesia yang berkaitan dengan pembangunan proyek, bukan cost overrun.

"Ada permintaan agar cost overrun ini juga dicover oleh pemerintahan Indonesia," katanya.

Untuk diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan menggunakan generasi terbaru CR400AF dengan panjang trase 142,3 km yang terbentang dari Jakarta hingga Bandung.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki empat stasiun pemberhentian yakni Halim, Karawang, Walini, Tegalluar dengan satu depo yang berlokasi di Tegalluar. Setiap stasiun akan terintegrasi dengan moda transportasi massal di setiap wilayah.

Dari total panjang trase kereta cepat, lebih dari 80 km di antaranya memiliki struktur elevated sedangkan sisanya berupa 13 tunnel dan subgrade. Beberapa fasilitas sementara seperti Batching Plant dan Casting Yard dibangun di beberapa titik kritis untuk mendukung percepatan proses pembangunan.

Sebelumnya, China Railway Group Limited atau CREC sebagai salah satu investor dan kontraktor proyek kereta api berkecepatan tinggi Jakarta-Bandung berkomitmen akan menyelesaikan tanggung jawabnya tepat waktu. Pihak investor dari China berjanji menyelesaikan proyek tersebut pada akhir 2021.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar