05 Februari 2024
13:55 WIB
Editor: Fin Harini
MATARAM - Pembangunan pabrik pemurnian (smelter) tembaga dan logam mulia PT Amman Mineral Industri di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), sudah mencapai 76,1%.
Vice President of Corporate Communications and Investor Relations Amman Kartika Octaviana mengatakan, capaian itu lebih cepat dibandingkan target. Pihaknya pun terus berkomitmen merampungkan fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia (PMR), yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
"Hasil verifikasi kemajuan tiga bulanan periode Oktober 2023 hingga Desember 2023 dari verifikator independen menyatakan bahwa kemajuan pembangunan konstruksi smelter tembaga Amman telah mencapai 76,1% dari rencana pembangunan sebesar 72,4% atau 105,1%," di Mataram, NTB, Senin (5/1), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Jokowi Optimistis Smelter Amman Mineral Rampung Pertengahan 2024
Sementara, lanjutnya, kemajuan pembangunan konstruksi PMR telah mencapai 72,7% dari rencana pembangunan sebesar 72,1% atau terealisasi 100,7% dari target.
Dengan kemajuan konstruksi fisik smelter dan PMR berjalan dengan baik. Amman Mineral optimistik target penyelesaian konstruksi di akhir Mei 2024 bisa tercapai, dan memulai proses commissioning di Juni 2024.
"Capaian ini adalah wujud komitmen Amman sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia untuk selalu terlibat dalam pengembangan industri pertambangan nasional yang membawa manfaat bagi perekonomian daerah dan nasional," kata Kartika.
Setelah beroperasi nanti, total kapasitas input fasilitas smelter tembaga dan PMR Amman mencapai 900 ribu kiloton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.
Baca Juga: KKP Dan Amman Mineral Kerja Sama Garap Studi Laut Dalam
"Produk dari pengolahan ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222 ktpa dan asam sulfat mencapai 830 ktpa. Sementara itu, fasilitas PMR akan menghasilkan 18 tpa emas batangan, 55 tpa perak batangan, dan 70 tpa selenium," terangnya.
Kartika menambahkan, pada September tahun lalu, Amman juga telah menandatangani perjanjian pendahuluan dengan PT Pertamina (Persero) guna memastikan pasokan sumber energi yang lebih ramah lingkungan yakni liquified natural gas (LNG) untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap yang saat ini sedang dibangun untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan PMR.