c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

17 Oktober 2025

11:45 WIB

Peluang Suku Bunga AS Turun, Rupiah Diprediksi Menguat Ke Rp16.500

Ekonom memperkirakan nilai tukar rupiah menguat, seiring probabilitas penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 bps untuk sisa tahun 2025 yang terus meningkat.

<p>Peluang Suku Bunga AS Turun, Rupiah Diprediksi Menguat Ke Rp16.500</p>
<p>Peluang Suku Bunga AS Turun, Rupiah Diprediksi Menguat Ke Rp16.500</p>
Ilustrasi - Uang pecahan seratus ribu rupiah di atas uang dolar AS, Cash Center Bank Mandiri, Jakarta. Antara Foto/Yudhi Mahatma/ed/pd/aa.

JAKARTA - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat, seiring probabilitas penurunan suku bunga kumulatif sebesar 50 basis points (bps) untuk sisa tahun 2025 yang terus meningkat.

"Gubernur Christopher Waller mengindikasikan bahwa anggota FOMC (Federal Open Market Committee) berpotensi melanjutkan penurunan suku bunga kebijakan sebesar 25 bps, sementara pejabat yang baru diangkat, Stephen Miran, menegaskan kembali dukungannya terhadap penurunan suku bunga sebesar 50 bps bulan ini," ujarnya melansir Antara, Jakarta, Jumat (17/10).

Baca Juga: Perang Dagang AS-China Mereda, Rupiah Diprediksi Menguat Ke Rp16.520

Selain itu, aksi jual di pasar modal AS di tengah peningkatan ketidakpastian di sektor perbankan menyusul laporan aktivitas penipuan turut berpotensi melemahkan kurs dolar AS.

Secara keseluruhan, indeks dolar AS pada Kamis (16/10) turun 0,46% menjadi 98,34, sementara yield UST 10 tahun turun 5 bps. Sementara itu, DJIA, S&P 500, dan NASDAQ masing-masing turun 0,65%, 0,63%, dan 0,47%.

Meninjau sentimen domestik, berdasarkan data Kamis (16/10), IHSG menguat 0,91% ke level 8.125, sementara yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun 6 basis poin menjadi 5,97%, yang menandai level terendah sejak awal 2021.

Sebagian besar yield SBN dalam rupiah turun 7-11 bps, kecuali tenor 5 tahun, menyusul tren penurunan yield UST. Yield SBN seri acuan 5 tahun, 10 tahun, 15 tahun, dan 20 tahun masing-masing berada di level 5,34% (0 bps), 5,96% (-7 bps), 6,41% (-10 bps), dan 6,55% (-11 bps).

Baca Juga: Yes Rupiah Menguat! Didukung Ekpektasi Penurunan Bunga The Fed Oktober

Volume perdagangan obligasi pemerintah mencapai Rp36 triliun pada Kamis (16/10), turun dari Rp51,86 triliun pada Rabu (15/10).

Kepemilikan investor asing sedikit meningkat sebesar Rp40 miliar menjadi Rp901 triliun per 15 Oktober 2025, yang mencakup 14,06% dari total.

"Untuk hari ini, rupiah diperkirakan akan tetap berada di kisaran Rp16.500-16.600 per dolar AS," ungkap Josua.

Berdasarkan pantauan, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Jumat (17/10) di Jakarta, melemah sebesar 1 poin atau 0,01%, dari sebelumnya Rp16.581 menjadi Rp16.582 per dolar AS.

Meski, Bloomberg mencatat, dolar AS pada pukul 10.56 WIB terpantau menguat 0,07% atau sekitar Rp11. Saat ini, rupiah di pasar spot ditransaksikan sekira Rp16.592 per dolar AS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar