c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

02 Maret 2023

15:10 WIB

Pekerja Perempuan Jadi Pengguna Mayoritas wagely

Pengguna layanan earned wage access (EWA) di wagely adalah pekerja perempuan (53%). Dari situ, ada peningkatan transaksi sebesar 343% pada 2022.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Pekerja Perempuan Jadi Pengguna Mayoritas wagely
Pekerja Perempuan Jadi Pengguna Mayoritas wagely
Ilustrasi. Pekerja perempuan memproduksi alat pelindung diri sebuah perusahaan garmen. Antara Foto/M Risyal Hidayat

JAKARTA – wagely, platform kesejahteraan finansial di Asia, mencatat pertumbuhan signifikan terhadap penggunaan layanan earned wage access (EWA) di kalangan pekerja perempuan, dengan peningkatan jumlah penarikan gaji sebesar 343% sepanjang 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. 

Dalam pernyataan resminya dikatakan, saat ini, lebih dari separuh individu (53%) yang memiliki akses ke aplikasi wagely adalah perempuan, menandai pergeseran signifikan dalam cara perempuan mengelola dan meningkatkan kesejahteraan finansial. 

"Tantangan finansial seringkali menjadi pukulan besar bagi perempuan karena akses terbatas ke layanan finansial. Kendati mengalami kemajuan, indeks inklusi keuangan laki-laki masih lebih tinggi 86,28% dibanding perempuan 83,88%," kata CEO wagely Tobias Fischer, Kamis (2/3).

Dia mengungkapkan, penghasilan perempuan juga masih lebih rendah, dengan rata-rata upah Rp2,59 juta, serta berkontribusi Rp2,21 triliun pada total pinjaman online perseorangan yang tidak lancar dan macet per Desember 2022. 

“Di wagely, kami memahami tantangan membayar tagihan atau pengeluaran yang tak terduga yang dihadapi perempuan saat mereka kehabisan dana sebelum hari gajian dan telah menciptakan solusi EWA untuk memberikan dukungan finansial dan ketenangan pikiran bagi perempuan yang paling membutuhkan,” ujar Tobias.

Baca Juga: Indef: Kemampuan Pekerja Indonesia Punya Dana Darurat Mengkhawatirkan

Data wagely mengungkapkan pekerja perempuan melakukan penarikan gaji dari platform ini paling sering pada hari-hari menjelang hari gajian mereka, menunjukkan manfaat earned wage access bagi perempuan yang membutuhkan dana sebelum gajian. Adapun tiga alasan teratas penarikan adalah untuk keadaan darurat, sembako, dan tagihan utilitas.

Secara demografi, kelompok usia 18-35 tahun dengan tingkat penghasilan rendah menjadi pengguna terbesar di kalangan perempuan. 

Tobias mengatakan, data ini menunjukkan bahwa aplikasi wagely sangat bermanfaat bagi perempuan yang baru memulai karier mereka dan belum memiliki sumber penghasilan yang stabil. 

“Pada masa lalu, banyak perempuan bergantung pada rentenir atau pinjol ilegal dengan bunga dan biaya keterlambatan yang sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, kami menghadirkan solusi alternatif yang memungkinkan pekerja perempuan mengakses sebagian dari gaji yang mereka peroleh sebelum hari gajian. Hasilnya, pendekatan ini telah membantu perempuan menghemat lebih dari US$1.000.000 dari bunga yang dikenakan oleh rentenir,” jelasnya.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini melaporkan telah menutup 4.482 platform pinjaman online ilegal sejak 2018 hingga Januari 2023. Tindakan keras terhadap pinjaman ilegal ini diharapkan berdampak positif pada perempuan yang seringkali lebih rentan. 

"Dengan mengurangi paparan terhadap praktik semacam itu, perempuan dapat menghindari perangkap utang dan mengelola keuangan mereka secara lebih baik," tandasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar