23 Juli 2025
09:43 WIB
Pasar Wait And See Pertemuan The Fed, IHSG Berpotensi Variatif
IHSG dari awal dibuka di zona hijau. Pelaku pasar menantikan katalis baru, di antaranya pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 29-30 Juli 2025.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Seorang pria memantau pergerakan saham melalui gawainya di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/2/2025). Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip dari RTI, dibuka di level 7.378,23 pada perdagangan Rabu (23/7).
IHSG dari awal dibuka di zona hijau. Pada pukul 09.39 WIB, IHSG menguat sebesar 55,96 poin atau 0,76% menjadi ke level 7.400,69.
Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim memproyeksikan IHSGberpotensi bergerak mixed (variatif) pada perdagangan hari ini, dengan sentimen utama akan berasal dari tingkat global.
Selain proses kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan negara mitra dagang, sentimen juga akan berasal dari sikap pelaku pasar yang bersikap wait and see terhadap pertemuan bank sentral AS The Fed periode Juli 2025.
“Investor akan mencermati laporan kinerja keuangan kuartal II/2025 beberapa emiten yang mulai dirilis. Selain itu investor menantikan pertemuan The Fed pada pekan depan, serta perkembangan negosiasi dagang antara AS dan para mitra dagang menjelang batas waktu pelaksanaan tarif pada 1 Agustus 2025," ujar Ratna Lim dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (23/7), dikutip dari Antara.
Dari mancanegara, pelaku pasar menantikan katalis baru, di antaranya pertemuan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 29-30 Juli 2025.
Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan The Fed harus menurunkan tingkat suku bunganya pada pertemuan Juli 2025, seiring risiko ekonomi yang meningkat dan kemungkinan besar inflasi AS yang disebabkan oleh kebijakan tarif Trump.
Di sisi lain, AS kemungkinan akan memperpanjang batas waktu untuk mencapai kesepakatan dengan China. Pejabat AS berencana bertemu dengan para pejabat China di Stockholm, Swedia, pada pekan depan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan AS telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Filipina, yang mencakup tarif 19% untuk barang impor dari Filipina.
Dari kawasan Eropa, berdasarkan survei European Central Bank (ECB), permintaan pinjaman dari perusahaan di Euro Area pada kuartal I/2025 meningkat didorong oleh penurunan suku bunga acuan.
Namun demikian, kenaikan itu dibebani oleh faktor negatif dari meningkatnya gejolak ketegangan geopolitik dan perdagangan. Untuk kuartal II/2025, permintaan pinjaman diperkirakan akan kembali meningkat.
Pada perdagangan Selasa (22/07), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 1,01%, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,12%, indeks DAX Jerman turun 1,09%, serta indeks CAC Prancis turun tipis 0,69%.
Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada perdagangan Selasa (22/07), di antaranya indeks S&P 500 naik 0,06% ditutup di level 6.309,62.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 179,37 poin atau 0,40% dan berakhir di 44.502,44.
Diramal Lanjutkan Penguatan
Terpisah, PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG pada hari ini akan bergerak di kisaran support pada level 7.307 dan resistance pada level 7.402.
"Kami memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 7.307 dan resistance pada level 7.402 dengan kecenderungan melemah," tulis Tim Riset, Rabu (23/7).
Pada pagi ini atau saat laporan ini dibuat, bursa utama Asia bervariasi. Seperti Indeks Nikkei 225 yang menguat 0,19% dan Kospi yang melemah 0,42%.
IHSG pada hari Selasa (22/7) ditutup pada level 7.344,73 atau turun 0,72%. Penguatan dipimpin oleh saham-saham sektor basic materials 4,36% dan properties & real estate 1,01%.
Sementara itu, asing membukukan net sell sebesar Rp484,36 miliar di pasar reguler dengan saham-saham yang paling banyak dijual, seperti ANTM, BMRI, PANI, BBNI, dan BPRA. Sentimen negatif datang dari aksi profit taking yang dilakukan oleh investor.
Secara teknikal, candle IHSG berbentuk bearish belt hold, masih di atas MA5 dan MA20, indikator Stochastic dead cross pada area overbought.
"Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami penguatan. Berikut saham pilihan hari ini: GGRM, PSAB, GJTL, dan AADI," urainya.