c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

26 Juli 2021

11:21 WIB

Pasar Fokus ke Pertemuan The Fed, IHSG Menguat

Saham campuran BUMN dan swasta dapat dicermati pada perdagangan awal pekan

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Faisal Rachman

Pasar Fokus ke Pertemuan The Fed, IHSG Menguat
Pasar Fokus ke Pertemuan The Fed, IHSG Menguat
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021). Antara Foto/Aprillio Akbar

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG Bursa Efek Indonesia pada awal pekan, menguat, seiring fokus investor ke pertemuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed.  Mengutip RTI, IHSG dibuka menguat 7,34 poin atau 0,12% ke posisi 6.109,03. Begitu pula dengan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 yang naik 1,45 poin atau 0,17% ke posisi 947,16.

"Untuk minggu ini, fokus perhatian investor tertuju pada pertemuan kebijakan The Fed atau FOMC yang akan berlangsung pada tanggal 28–29 Juli. Investor akan mencari petunjuk mengenai kapan The Fed akan mulai mengurangi atau tapering program bulanan pembelian asetnya yang bernilai masif," tulis Tim Riset Philip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (26/7), dikutip dari Antara.

Investor juga akan mencari sinyal perubahan pola pikir The Fed mengenai penahanan suku bunga acuan di hampir 0% hingga ekonomi pulih sepenuhnya.

Pada pertemuan kebijakan pada Juni lalu, mayoritas anggota FOMC memprediksi paling tidak ada dua kali kenaikan suku bunga pada 2023. Tujuh anggota FOMC mengharapkan satu kenaikan suku bunga paling cepat terjadi tahun depan. 

Pada pertemuan kebijakan pada Maret, tidak ada satu pun anggota FOMC yang meramalkan kenaikan suku bunga hingga setelah 2023.

Indeks saham di Asia pagi ini, dibuka naik setelah indeks saham utama di Wall Street akhir pekan lalu mencatatkan kenaikan selama empat hari beruntun, dengan DJIA untuk pertama kali di tutup di atas level psikologis 35 ribu.  

Reli yang perlahan minggu lalu di topang oleh rasa optimisme investor di tengah lonjakan kasus penularan virus covid-19 di seluruh dunia.

Selain itu, musim laporan keuangan di AS yang solid juga turut menjaga rasa optimisme investor. Sejauh ini 24% dari emiten dalam indeks S&P 500 telah merilis laporan keuangan dengan 88% dari emiten berhasil mengalahkan estimasi earnings per share (EPS) para analis.

Dari sisi makroekonomi, rilis data pada Jumat (23/7) memperlihatkan bahwa aktivitas usaha di AS selama Juli tumbuh dengan laju yang moderat selama dua bulan beruntun. Hal ini memberi indikasi aktivitas ekonomi yang sedikit melambat pada kuartal II-2021 yang sebelumnya diharapkan akan tumbuh solid. Pemerintah AS akan merilis perhitungan awal dari data PDB kuartal II-2021 pada Kamis (29/7) nanti.

Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, kepada Validnews di Jakarta, Senin (26/7), IHSG hari ini diprediksi menguat.  

"Secara teknikal, indicator stochastic membentuk deadcross mengindikasikan IHSG berpotensi melemah dalam jangka pendek," kata Dennies.

Pergerakan, lanjut dia, akan dibayangi kasus covid-19 dan jumlah kematian yang kembali naik, sehingga ada potensi PPKM akan kembali diperpanjang. Pergerakan pada awal pekan akan minim sentimen data ekonomi.

Ia memprediksi indeks akan bergerak dengan level resistance 6.148 hingga 6.195 dan level support di antara 6.043 hingga 6.072. Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 403,81 poin atau 1,47% ke 27 27.951,81, indeks Hang Seng turun 476,2 poin atau 1,74% ke 26.845,78, dan indeks Straits Times terkoreksi 6,11 poin atau 0,19% ke 3.150,94.

Petugas kebersihan melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indones ia, Jakarta, Senin (17/5/2021). Perdagangan IHSG pascalibur Idul Fitri 1442 Hijriah dibuka menguat 11,79 poin atau 0,2 persen ke posisi 5.950,14. Antara Foto/Aprillio Akbar  

Rekomendasi Saham
Dennies menyarankan investor untuk mencermati beberapa saham pada perdagangan hari ini. Pertama, PT Aneka Gas Industri Tbk atau AGII menguat didukung volume yang cukup tinggi, uji resistance terdekat.

Jika investor berminat mengoleksi saham AGII, Dennies menyarankan untuk masuk pada harga Rp1.630 hingga Rp1.660, stop loss di Rp1.600. Target harganya dipatok di Rp1.800 hingga Rp1.850.  Kemudian, PT Kalbe Farma Tbk atau KLBF mengalami koreksi, namun masih tertahan di atas level support.  

"Jika tertarik membeli, masuk saham KLBF di harga Rp1.350 hingga Rp1.380, stop loss di Rp1.330. Target harganya dipatok di Rp1.420 hingga Rp1.450,” jelasnya.

Terakhir, sama seperti KLBF, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BBRI juga mengalami koreksi, namun masih tertahan di atas level support Dennies menyarankan masuk saham BBRI di harga Rp3.780 hingga Rp3.840 dan stop loss di Rp3.750. Target harganya dipatok di Rp3.920 hingga Rp3.980.  

Sementara, Valbury Sekuritas menyarankan investor untuk membeli saham campuran BUMN dan swasta. Untuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BBRI, investor disarankan masuk di level Rp3.820–3.870 per lembar saham. 

Namun, investor diminta waspada jika harga menembus Rp3.820, dengan batas risiko di Rp3.770.  

Perusahaan lain adalah PT Aneka Tambang Tbk atau ANTM yang disarankan dibeli di level Rp2.590–2.620. Batas risiko perdagangan ANTM hari ini di level Rp2.560. Selanjutnya, PT Bukit Asam Tbk atau PTBA, Valbury Sekuritas menyarankan membeli saham PTBA di level Rp2.190–2.220. Batas risiko perdagangan PTBA hari ini di level Rp2.140.        

Emiten lain yang masuk dalam rekomendasi Valbury, antara lain TINS di kisaran Rp1.680–1.730, AALI di rentang harga Rp7.875–8.125, dan LSIP Rp1.100–1.120.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar