c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

15 Februari 2023

20:47 WIB

Pasar E-commerce Dibanjiri Produk Korea Selatan

Penjualan produk dengan nuansa Korea jadi salah satu pendorong meningkatnya transaksi di platform e-commerce

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Editor: Fin Harini

Pasar <i>E-commerce</i> Dibanjiri Produk Korea Selatan
Pasar <i>E-commerce</i> Dibanjiri Produk Korea Selatan
iStyle.id, platform belanja yang meneguhkan posisinya sebagai destinasi belanja produk beauty, fashion, dan lifestyle Korea Selatan. ValidnewsID/Nuzulia Nur Rahma

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Budi Rimawan mengatakan produk yang berasal dari Korea Selatan membanjiri pasar e-commerce dalam negeri, seiring menguatnya animo masyarakat Indonesia terhadap budaya Negeri Gingseng.

"Gelombang budaya Korea memang sedang sangat digemari di banyak negara, termasuk Indonesia. Tidak heran, jika penjualan produk dengan nuansa Korea jadi salah satu pendorong meningkatnya transaksi di platform e-commerce," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (15/2).

Antusiasme masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan dan tren yang dibawa oleh Korea Selatan mulai dari musik, film, kuliner, fashion hingga kecantikan. Tahun ini sendiri, Indonesia dan Korea Selatan memperingati 50 tahun hubungan diplomatik.

"Hal ini juga bisa menjadi celah bagi pelaku usaha untuk bisa menghasilkan produk yang menggabungkan tren Korea dan lokal,” ujar Budi.

Baca Juga: ISED: E-commerce Masih Jadi Primadona Tahun Ini

Studi Google tahun lalu menunjukkan, pengguna layanan digital di ASEAN terus tumbuh secara positif. Studi tersebut memproyeksikan, hingga akhir tahun 2022 jumlah pengguna layanan digital akan mencapai 460 juta orang atau bertambah 100 juta orang dalam tiga tahun terakhir di ASEAN.

Angka ini disebut akan berdampak pada peningkatan nilai transaksi ekonomi digital di negara-negara ASEAN. Pada tahun 2022 nilai ekonomi digital ASEAN diyakini mampu mencapai US$194 miliar dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat hingga mencapai US$330 miliar di tahun 2025.

Indonesia sendiri disebut sebagai pemain utama dalam ekonomi digital ASEAN. Pada tahun 2022 hampir 40% dari nilai total transaksi ekonomi digital ASEAN disumbang oleh Indonesia dan secara nominal ekonomi digital tahun 2002 ini mencapai US$77 miliar atau tumbuh 22% year-on-year

"Tentunya, sektor penopang utama nilai ekonomi digital ini adalah e-commerce," imbuh Budi.

Pada tahun lalu subsektor e-commerce berkontribusi sebesar US$50 miliar atau sekitar 76% dari nilai ekonomi digital Indonesia. Nilai tersebut diprediksi mampu mencapai US$95 miliar pada tahun 2025 mendatang. 

Di sisi lain, hingga 2025, ekonomi digital diproyeksikan mencapai US$130 miliar, tumbuh dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 19%. Sementara hingga 2030, diperkirakan akan tumbuh lebih dari tiga kali lipat di kisaran US$220 miliar sampai US$360 miliar.

Sekadar informasi, di Indonesia, e-commerce, transportasi, dan pesan-antar makanan adalah tiga layanan digital teratas di Indonesia dengan tingkat penggunaan yang hampir merata di kalangan pengguna digital perkotaan.

E-commerce iStyle.id
Melihat tingginya permintaan terhadap tren yang berhubungan dengan kebudayaan Korea tersebut, iStyle.id sebagai platform belanja meneguhkan posisinya sebagai destinasi belanja produk beauty, fashion, dan lifestyle Korea, optimis untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun 2023. 

Chief Executive Officer iStyle.id, Steven Calvin Victory mengatakan tak sekedar melalui layanan berbelanja melalui aplikasi dan website, di tahun ini iStyle.id banyak melakukan proyek dan aktivitas, seperti membuka beberapa offline store hingga berkolaborasi dengan beberapa partner strategis. 

“Kami menyaksikan antusiasme yang luar biasa terhadap tren Korea, sehingga melalui iStyle.id kami ingin melayani permintaan konsumen dengan menyediakan lebih banyak produk Korea berkualitas dan dijamin keasliannya. Ini merupakan komitmen kami di 2023 untuk menjadi lebih baik setelah di tahun 2022 jumlah user yang meng-install aplikasi iStyle.id mencapai lebih dari 208.000,” ujar Steven.

Ia menuturkan, sepanjang tahun 2022, kategori fashion di iStyle.id mengalami pertumbuhan hampir 200% dibanding tahun sebelumnya dengan brand exclusive Marhen J yang telah membuka enam toko offline-nya di kota-kota besar di Indonesia. Juga, brand tas Joseph & Stacey yang mulai aktif diperkenalkan iStyle.id kepada penggemar fashion sejak akhir 2022 lalu.

Baca Juga: Foto Cerita: Live Selling, Cara Ngetren Gaet Pembeli

Tak hanya dengan brand exclusive, Steven menuturkan iStyle.id juga akan memperbanyak channel distribusi yang menyebar di beberapa wilayah di Indonesia. Ini juga cara iStyle.id untuk terus melayani kebutuhan konsumen untuk mendapatkan produk asli Korea secara langsung.

Steven menyebut, iStyle.id mulai 2022 aktif membangun channel-channel distribusi melalui offline store dan pop-up booth yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Medan dengan membawa brand Marhen J dan Joseph and Stacey.

“Di awal 2023 pun kami telah menyiapkan pop up booth untuk memperkenalkan brand exclusive terbaru kami, RIETI, produk kacamata Korea yang menjadi andalan para selebriti Korea, seperti Seo Yea-ji, Hwang In-youp, dan Suga serta V dari BTS,” ungkap Steven.

Selain menghadirkan lebih banyak produk dan brand exclusive, Steven menuturkan iStyle.id secara aktif akan perbanyak berkolaborasi dengan beberapa partner strategis. Bentuk kolaborasi dengan partner terlihat dari beberapa proyek, seperti Stage K-pop di tahun 2021 dan Korea 360 di tahun 2022, dan KCon di tanggal 18-19 Maret 2023.

“iStyle.id berharap dapat terus menjadi partner strategis dalam menghasilkan proyek-proyek kreatif yang bertujuan untuk mengembangkan produk dan budaya Korea. Salah satunya di bulan Maret ini kami menjadi official livestream partner untuk festival musik KCon 2023 di Thailand,” tutup Steven.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar