14 November 2022
11:59 WIB
Editor: Fin Harini
BALI – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Dana Pandemi atau Dana Pandemi akan ditargetkan sebagai katalisasi untuk sumber dana jangka panjang bagi penanggulangan pandemi, insentif bagi negara untuk meningkatkan investasinya terhadap Prevention, Preparedness, and Response, serta penguatan koordinasi antar organisasi Internasional.
“Dana Pandemi akan memainkan peran kunci dalam menjembatani kerja sama di antara anggota G20 baik negara maju maupun berkembang, anggota non-G20, dan pemangku kepentingan, termasuk filantropi, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (14/11).
Pandemic Fund yang pada awalnya dikenal dengan “The Financial Intermediary Fund for Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (FIF-PPR)” secara resmi diluncurkan oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), dalam rangkaian KTT G20 Presidensi Indonesia di Bali.
Perihal pembiayaan yang dibutuhkan sebesar US$31,1 miliar untuk PPR pandemi berdasarkan hasil studi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia, Presidensi G20 Indonesia melalui Gugus Tugas Gabungan Keuangan-Kesehatan G20, telah memberikan hasil yang konkret dengan dibentuknya Pandemic Fund pada 8 September 2022.
Hingga kini, lebih dari US$1,4 miliar komitmen finansial telah disampaikan oleh 24 donor baik dari negara G20, negara non-G20, dan lembaga filantropi. Komitmen ini diharapkan akan terus bertambah seiring peningkatan kepercayaan dan minat global untuk berkontribusi pada dana tersebut.
Dana pandemi ini akan dikelola bersama oleh para kontributor dan perwakilan penerima, dan mitra lainnya dengan menggunakan mekanisme pengelolaan Bank Dunia atau disebut sebagai Wali Amanat (Trustee).
Baca Juga: G20 Sepakati Pandemic Fund, Kantongi Komitmen US$1,4 Miliar
Terkait pengaturan strategis termasuk peruntukan pendanaan dan tata kelola Dana Pandemi, dilakukan oleh Dewan Pengelola (Governing Board) yang dipimpin oleh co-chairs, Chatib Basri dari Indonesia dan Daniel Ngajime, Menteri Kesehatan Rwanda. Sementara untuk panduan teknis pelaksanaan termasuk kesekretariatan akan melibatkan WHO.
Di sisi lain, Presiden Bank Dunia Malpass mengucapkan selamat kepada Indonesia karena telah menjadi tuan rumah G20 2022 dengan sangat baik dan menyampaikan apresiasinya atas komitmen dari donor untuk memperkuat Dana Pandemi.
“Dana pandemi adalah bukti adanya koordinasi global,” ujarnya. Malpass juga mengharapkan negara-negara untuk berkontribusi pada dana tersebut.
Persiapan Pandemi Berikutnya
Chatib Basri selaku co-chair, menekankan pembentukan Dana Pandemi merupakan suatu capaian penting terhadap upaya komunitas internasional untuk menyelaraskan dan menutup celah antara capaian riil dengan target pembiayaan yang hendak dicapai.
Hal tersebut merupakan langkah pertama yang penting dalam memastikan dunia lebih siap untuk mempersiapkan, mencegah, dan menanggapi pandemi berikutnya.
“Kami berupaya memastikan bahwa pendanaan ini akan menambah nilai pembiayaan PPR pandemi,” ujar Chatib Basri.
Pembiayaan dari dana pandemi dapat digunakan untuk memberi insentif kepada negara-negara agar berinvestasi lebih banyak dalam PPR pandemi, termasuk melalui Bank Pembangunan Multilateral (MDB) untuk lebih meningkatkan konsesional dan sumber daya domestik.
“Menghindari pandemi di masa depan membutuhkan investasi yang jauh lebih besar dalam PPR pandemi. Investasi ini akan membantu mencegah biaya yang jauh lebih besar yang akan dikeluarkan dunia jika kita tidak siap menghadapi krisis kesehatan global berikutnya,” tambah Chatib Basri.
Baca Juga: Dana Pandemi Terkumpul US$1,4 Miliar, Jokowi: Belum Mencukupi
Sementara itu, Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin menuturkan, dana pandemi merupakan tonggak penting dalam perbaikan pencegahan, kesiapsiagaan, dan tanggapan (PPR) pandemi global.
Dana pandemi disebut harus mengatalisasi pembiayaan PPR jangka panjang, mendorong negara-negara untuk berinvestasi lebih lanjut dalam PPR pandemi, dan meningkatkan koordinasi di antara anggota G20 yang maju dan berkembang, anggota non-G20, serta entitas non-negara lainnya.
“Presidensi Indonesia akan segera berakhir. Kami telah menapaki jalan yang telah dilalui Presidensi Italia, dan kami pasti akan meninggalkan jejak untuk Presidensi berikutnya. Kami berharap India sebagai Presidensi berikutnya dapat membawa kami ke dunia yang lebih baik, dunia yang lebih sejahtera, dan dunia yang lebih aman untuk generasi yang akan datang,” ujar Budi Gunadi.
Peluncuran dana pandemi ini juga dinilai telah menunjukkan kepada dunia bahwa G20 mampu menghasilkan aksi nyata yang dapat berdampak global. Indonesia akan terus terlibat aktif dalam pembahasan Dana Pandemi, termasuk dengan semua pemangku kepentingan terkait, sebagai bagian dari upaya bersama untuk memperkuat arsitektur kesehatan global.