03 Juni 2021
13:53 WIB
Penulis: Zsasya Senorita
Editor: Fin Harini
JAKARTA – PLN kembali memberikan tegangan perdana atau energize dan mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) bertegangan 500 kilo volt (kV) PLTU Tanjung Jati B – Pemalang (Batang) serta Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Batang.
BUMN ini menyatakan, infrastruktur ketenagalistrikan tersebut berpotensi menghemat hampir Rp20 miliar per hari. Penghematan tersebut diperoleh karena PLN dapat menghindari potensi risiko Take or Pay Pembangkit IPP. Selain itu, infrastruktur baru ini meningkatkan keandalan sistem Jamali dan meminimalkan potensi blackout.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) Octavianus Duha menjelaskan, kedua infrastruktur ketenagalistrikan tersebut berfungsi untuk mengevakuasi daya dari pembangkit-pembangkit berkapasitas besar di Pulau Jawa. Sebut saja PLTU Batang berkapasitas 2x1000 Megawatt (MW), serta PLTU Tanjung Jati B unit #5 dan #6 yang berkapasitas 2x1000 MW.
“Infrastruktur transmisi dan gardu induk ini diharapkan dapat semakin meningkatkan keandalan dan kapasitas pasokan listrik serta dapat memacu pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah utara Pulau Jawa,” ungkap Octavianus melalui keterangan resminya, Kamis (3/6).
Terdiri dari 545 tower dan 1 Low Level Gantry, SUTET 500 kV PLTU Tanjung Jati B - Pemalang (Batang) membentang sepanjang 2 x 227,81 kilometer sirkuit (kms) dari PLTU Tanjung Jati B, Jepara, Ungaran, sampai dengan GITET 500 kV Batang.
Sementara itu, GITET 500 kV Batang yang berkapasitas 1.120 Mega Volt Ampere (MVA) terletak di Desa Kenconorejo, Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
“GITET ini akan semakin meningkatkan keandalan tegangan sistem backbone 500 kV pulau Jawa dan menambah kapasitas pasokan listrik SUTET Jalur Utara Pulau Jawa yang membentang dari GITET Tanjung Jati B sampai GITET Cibatu Baru/Deltamas,” imbuh Octavianus.
Pengoperasian kedua Proyek Strategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah ini pada kondisi pandemi covid-19, ia klaim sebagai bentuk dedikasi dan pelayanan terbaik PLN untuk masyarakat.
Proyek yang melibatkan lebih dari 3.500 tenaga kerja lokal dalam pembangunannya ini juga Octavianus pastikan akan membuat pasokan listrik pada sistem kelistrikan Jawa-Bali semakin terjaga dan andal karena kapasitasnya meningkat.
Ia berharap, hal itu dapat bermanfaat dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat serta mendukung program pemerintah terkait pengembangan investasi.
Sebelumnya, di lokasi sama, PLN telah mengoperasikan GITET 500 kV Pemalang-Batang Extention yang berlokasi di Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Selain meningkatkan keandalan pasokan pada kelistrikan jalur utara Pulau Jawa, yang membentang dari GITET Tanjung Jati B sampai GITET Cibatu Baru/Deltamas, infrastruktur ini juga diproyeksikan dapat meningkatkan pendapatan PLN melalui penjualan listrik sebesar Rp911 miliar per tahun.
GITET 500 kV Pemalang-Batang Extension juga menyalurkan listrik yang dihasilkan PLTU Batang berkapasitas 2×1.000 MW dan PLTU Tanjung Jati B berkapasitas 2×1.000 MW.