10 Agustus 2024
08:38 WIB
OJK Targetkan Anti Scam Center Soft Launching Bulan Ini
Tak hanya menggandeng bank, OJK juga akan mengajak penyedia jasa pembayaran (e-wallet) dan marketplace untuk bersama-sama bergabung di Anti Scam Center.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi phising/scam bank digital. ValidNewsID/Irvan Syahrul
BALIGE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan tim pusat anti penipuan atau Anti Scam Center (ASC) dapat soft launching pada bulan Agustus 2024 ini, bertepatan dengan bulan Kemerdekaan.
"Kita target soft launching kita di bulan ini sebetulnya, tapi soft launching ini kita ingin running smooth dulu, baru kemudian kita akan launching," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi saat konferensi pers di Balige, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, Jumat (9/8) malam.
Perempuan yang akrab disapa Kiki ini menjelaskan, Anti Scam Center adalah salah satu bentuk kerja sama Satgas PASTI dengan lembaga terkait lainnya.
Pembangunan ASC bertujuan untuk menyediakan forum koordinasi dalam mewujudkan penanganan yang cepat, timely, dan berefek jera terhadap penipuan (scam) di sektor keuangan Indonesia.
Baca Juga: OJK: Bank Wajib Berpartisipasi Dalam Tim Anti-Scam Center
Pada tahap awal, OJK akan menggandeng beberapa bank untuk bergabung langsung dengan Anti Scam Center.
Tapi ke depan, tak hanya menggandeng bank, OJK juga akan mengajak penyedia jasa pembayaran (e-wallet) dan marketplace untuk bersama-sama bergabung di Anti Scam Center.
Kiki menyampaikan, target awal ASC adalah penundaan transaksi (pemblokiran rekening) penipuan dengan cepat dan upaya penyelamatan sisa dana korban. Kemudian, lanjut dia, identifikasi pelaku dan penindakan hukum.
OJK juga berharap ke depannya tidak hanya berusaha untuk memblock atau mencegah kerugian yang lebih besar, tapi harapannya juga bisa mengejar pelaku.
Kendati demikian, diakui Kiki membutuhkan waktu untuk mewujudkan target tersebut.
"Ini kan sifatnya kalau ada kejadian dia akan memberitahu kita dan kita cegah, harapannya ke depan ini juga bisa menjadi preventif, nanti akan dikembangkan sistem di mana si para bank bisa mendeteksi, mengidentifikasi rekening-rekening mana yang sering digunakan untuk perpindahan ini, pasti kelihatan. Nah, disini akan menjadi reflect rekening-rekening yang sering dipakai untuk perputaran-perputaran seperti itu," jelasnya.
Alasan Pembentukan Anti Scam Center
Lebih lanjut, Kiki menyampaikan alasan yang melatarbelakangi pembentukan Anti Scam Center. Menurutnya, hal itu berawal dari pengalaman pejabat-pejabat yang punya pengalaman, baik keluarganya hingga dirinya sendiri terkena scam dan fraud.
Oleh karena itu, mereka kemudian duduk bersama dan sepakat untuk melakukan suatu kolaborasi untuk membuat Anti Scam Center untuk mencegah penipuan yang lebih besar kepada masyarakat.
Selain itu, Anti Scam Center ini sudah terlebih dahulu hadir di negara lain. Salah satunya adalah negara tetangga, yaitu Singapura.
Baca Juga: Anti-Scam Center Beroperasi Agustus, Ini Pesan Pengamat
"Sebetulnya untuk Anti Scam Center ini bukan sesuatu yang benar-benar baru, karena sudah ada negara yang punya, seperti Singapura sudah punya," ungkapnya.
Kiki pun memberikan contoh Sekar sedang rapat atau saat sedang mau tidur dan tanpa sadar membagikan OTP-nya ke orang lain dan kemudian uangnya raib ditransfer ke rekening pelaku.
Saat laporan ke bank, bank tidak dapat membagikan informasi kerahasiaan bank seperti uanganya ditransfer ke rekening mana. Akhirnya, korban kehilangan uangnya.
Beda halnya dengan adanya Anti Scam Center ini. Harapannya, ketika masyarakat sadar bahwa uangnya sudah hilang karena kena scam seperti ini, bisa segera langsung menelpon Anti Scam Center dan ada kemungkinan uangnya bisa kembali.
"Harapannya ini bisa dikejar karena bank-bank ini akan duduk bersama di satu lokasi," pungkasnya.