c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

28 Juni 2023

08:00 WIB

OJK Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Pasar Modal

ACMF memainkan peran penting dalam mendukung komitmen kawasan ASEAN terhadap keuangan keberlanjutan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

OJK Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Pasar Modal
OJK Dorong Pembangunan Berkelanjutan di Pasar Modal
Ilustrasi. Pekerja melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesi a, Jakarta, Senin, (12/6/2023). ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku Ketua The ASEAN Capital Market Forum (ACMF) 2023 mendorong pembangunan berkelanjutan melalui pasar modal dengan mengembangkan Roadmap for ASEAN Sustainable Capital Markets di Kawasan ASEAN.

Program pembangunan berkelanjutan di pasar modal itu bekerja sama dengan International Sustainability Standards Board (ISSB) dengan menggelar Joint Conference dan Technical Training terkait IFRS Sustainability Disclosure Standards yang dilaksanakan di Singapura pada tanggal 27 dan 28 Juni 2023.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan bahwa ACMF memainkan peran penting dalam mendukung komitmen kawasan ASEAN terhadap keuangan keberlanjutan.

"Kami menyambut baik peluncuran Standar ISSB dan menantikan diskusi yang bermanfaat tentang bagaimana dasar global ISSB dapat digabungkan di kawasan ASEAN,” kata Inarno dalam keterangan resmi, Selasa (27/6).

Kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa ini, menandai peluncuran dua IFRS Sustainability Disclosure Standards dari International Sustainability Standards Board (ISSB). Yakni, mencakup persyaratan umum sustainability disclosure dan persyaratan climate-related disclosure.

Baca Juga: PwC: Prinsip ESG Harus Masuk ke Dalam Tujuan IPO Perusahaan Sejak Awal

Adapun, tujuan pelaksanaan konferensi ini adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang bagaimana Standard Internasional yang disusun ISSB dapat berkontribusi untuk meningkatkan sustainability-related financial disclosure dan mendorong keputusan investasi dan alokasi modal yang lebih baik. 

Selanjutnya, Technical Training/Program Pelatihan Teknis yang akan dilaksanakan pada Rabu (28/6) besok, bertujuan untuk membantu membangun kapasitas regulator ASEAN dan perusahaan-perusahaan untuk dapat mengimplementasikan standar internasional ISSB.

Inarno menyebutkan, OJK selaku Ketua ACMF 2023 optimis bahwa ACMF sebagai kelompok regulator Pasar Modal dapat berperan signifikan dalam mendukung komitmen kawasan terhadap pembangunan keberlanjutan dan proses transisi menuju ekonomi rendah karbon.

Hal itu, menurutnya, sejalan dengan semangat Chairmanship Indonesia di ASEAN “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”, menjadikan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia.

Sekadar informasi, The ASEAN Capital Market Forum (ACMF) adalah high level grup yang terdiri dari 10 regulator sekuritas di ASEAN yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang saling terhubung, inklusif, dan mempertahankan ketahanan pasar modal di kawasan ASEAN. 

Menanggapi risiko terkait iklim, negara-negara ASEAN telah membuat komitmen yang signifikan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. ACMF memainkan peran penting dalam mendukung kawasan ini pada komitmen terhadap bisnis keberlanjutan melalui beberapa inisiatif sebagaimana tertuang dalam Roadmap for ASEAN Sustainable Capital Markets.

Indeks ESG
Dikutip dari laman PT Bursa Efek Indonesia (BEI), BEI secara aktif terus melakukan inovasi dalam pengembangan dan penyediaan indeks saham yang dapat digunakan oleh seluruh pelaku pasar modal baik bekerja sama dengan pihak lain maupun tidak.

Saat ini, BEI memiliki 43 indeks saham, dimana empat indeks termasuk indeks Environmental, Social, dan Governance (ESG).

Pertama, IDX ESG Leaders adalah indeks yang mengukur kinerja harga dari saham-saham yang memiliki penilaian ESG yang baik dan tidak terlibat pada kontroversi secara signifikan serta memiliki likuiditas transaksi serta kinerja keuangan yang baik. Penilaian ESG dan analisis kontroversi dilakukan oleh Sustainalytics.

Kedua, SRI-KEHATI, yaitu indeks yang mengukur kinerja harga saham dari 25 perusahaan tercatat yang memiliki kinerja yang baik dalam mendorong usaha-usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan yang baik atau disebut Sustainable and Responsible Investment (SRI).

Baca Juga: Rekomendasi RHB Sekuritas Untuk Saham Kecil Berprinsip ESG

Indeks SRI-KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

Ketiga, ESG Sector Leaders IDX KEHATI, indeks yang berisikan saham-saham dengan hasil penilaian kinerja ESG di atas rata-rata sektornya serta memiliki likuiditas yang baik. Klasifikasi industri mengacu kepada IDX Industrial Classification (IDX-IC).

ESG Sector Leaders IDX KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).

Keempat, ESG Quality 45 IDX KEHATI, merupakan Indeks yang berisikan 45 saham terbaik dari hasil penilaian kinerja ESG dan kualitas keuangan perusahaan serta memiliki likuiditas yang baik.

ESG Quality 45 IDX KEHATI diluncurkan dan dikelola bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar