19 Mei 2023
17:14 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) siap membangun fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atau solar farm di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2024. Solar farm ini siap dibangun di area kawasan IKN 3 dengan daya minimum 50 MW.
"Yang pasti pada tahun depan kita akan membangun solar farm," ujar Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi dalam seminar daring Pengembangan Ibu Kota Nusantara Sebagai Kota Tangguh, Net Zero dan Ekonomi Sirkuler yang diikuti di Jakarta, Jumat (19/5), dikutip dari Antara.
Solar farm merupakan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), yang terdiri dari susunan panel surya yang membentang di area yang luas. Ia berfungsi menghasilkan dan mengalirkan listrik yang berasal dari konversi cahaya matahari.
Baca Juga: Pembangunan IKN Serap 6.700 Tenaga Kerja
Standar produksi solar farm biasanya minimal sebesar 1 MegaWatt. Karena terpasang di area yang cukup luas, biasanya sekitar 100 hektare, solar farm juga disebut solar park atau solar field.
Dilansir dari SolarNation, solar farm merupakan sumber pasokan listrik yang paling ramah lingkungan, dan tidak membahayakan kehidupan di sekitarnya. Pembangkit Listrik Tenaga Surya dalam prosesnya memproduksi listrik tidak menimbulkan polusi suara maupun limbah seperti halnya produksi listrik konvensional dengan bahan bakar fosil.
Mohammed menambahkan, selain membangun solar farm, gedung yang dibangun oleh Kementerian PUPR di IKN juga akan dilengkapi dengan solar roof. OIKN tengah menjajaki dengan mitra-mitra luar negeri untuk membangun solar roof di kawasan hunian pekerja konstruksi.
"IKN akan menjadi benchmark bagaimana transformasi bekerja dan membangun dilakukan di Indonesia. Harapan ke depannya begitu," kata Ali.
Baca Juga: Hingga 7 Mei, 17 Negara Berminat Investasi di IKN
Sebelumnya, Anggota Komisi VI DPR RI Subardi mengungkapkan proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan era baru pembangunan Indonesia.
Pemindahan IKN dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur bertujuan untuk keseimbangan pembangunan. Kehadiran IKN akan memangkas kesenjangan pembangunan antar wilayah di Indonesia.
Konsep Future Smart Forest City atau kota pintar hijau masa depan akan menjadikan IKN sebagai simbol baru Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam, ramah lingkungan, penggunaan energi hijau, dan tata kota yang modern.
Dengan perpindahan ibu kota, Indonesia akan mengikuti jejak negara modern, seperti Amerika Serikat, Rusia, Australia, Turki, dan negara-negara lainnya.
Negara tersebut memiliki pusat bisnis dan pusat pemerintahan yang berbeda. Pembagian pusat pemerintahan dan pusat bisnis telah membawa negara tersebut semakin maju.