c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Juni 2022

15:53 WIB

Nurhidayah Sulap Umbut Sawit Jadi Oleh-Oleh Populer Jambi

Jambi terkenal dengan dodol durian dan dodol kentang. Kini hadir dodol dari umbut sawit

Editor: Fin Harini

Nurhidayah Sulap Umbut Sawit Jadi Oleh-Oleh Populer Jambi
Nurhidayah Sulap Umbut Sawit Jadi Oleh-Oleh Populer Jambi
Dodol dari bahan umbut sawit yang diproduksi oleh ibu Nurhidayah warga Merlung, Jambi.(ANTARA/Sherina)

JAMBI – Dodol merupakan kudapan khas nusantara yang umumnya dibuat dari tepung ketan sebagai bahan utamanya. Setiap daerah di Indonesia memiliki dodol khas tersendiri, seperti dodol durian, dodol kentang, dodol ketan hitam, dan yang paling populer adalah dodol khas Garut. Namun, pernahkah mendengar nama dodol umbut sawit?

Di tangan seorang ibu rumah tangga asal Desa Tanjung Makmur, Kecamatan Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, umbut sawit diolah menjadi dodol yang juga lezat. Umbut kelapa sawit merupakan bagian ujung titik tumbuh batang kelapa sawit bertekstur lunak yang akan tumbuh menjadi pelepah dan daun kelapa sawit.

Meskipun terdengar aneh bagi kaum awam tetapi ini menjadi camilan terbaru bagi masyarakat Jambi. Kini, dodol umbut sawit yang diberi merek "Aldi Snack" menjadi salah satu primadona buah tangan atau oleh oleh khas dari Jambi.

Dodol sendiri menjadi kue khas Provinsi Jambi. Biasanya dodol khas Jambi banyak ditemukan berbahan dasar durian di Merangin dan Sarolangun atau dodol kentang di Kerinci.

Nurhidayah (45) warga Desa Tanjung Makmur SP3, Merlung, Jambi yang berhasil merintis usaha dodol umbut sawit yang dimulainya sejak 2017. Hingga kini dan kudapan dodol buatannya tidak kalah saing dengan kue basah seperti padamaran, bolu kojo, kue gandus, kue putri kandis yang jadi khas daerah Jambi.

Dodol umbut sawit yang berwarna coklat tua, berkilat dan pekat bertekstur plastis ini menawarkan sensasi berbeda jika dibandingkan dodol lain. Ciri khasnya terletak pada rasa yang manis, gurih dan legit.

Pembuatan dodol juga terbilang tidak sembarang karena setidaknya dibutuhkan waktu delapan hingga sepuluh jam untuk membuatnya, dengan kondisi api yang dijaga stabil. Kestabilan panas ini berpengaruh pada kualitas dodol yang didapat atau dihasilkan. Namun, api harus dijaga agar tidak terlalu panas, sebab akan membuat dodol gosong.

Sebelum mulai dimasak, prosesnya pun memakan waktu. Cara pembuatan dimulai dari merendam umbut sawit yang telah diambil dan dibersihkan selama semalam, dengan tujuan menghilangkan racun dan kemudian baru diolah menjadi dodol umbut sawit.

Awal cerita Nurhidayah pada akhir 2017 pertama kalinya diundang Disperindag Jambi untuk mengikuti pelatihan.

“Di sana saya bertemu salah satu anggota DPR yang memotivasi untuk membuat makanan yang unik,” jelasnya, dilansir dari Antara, Sabtu (18/6).

Atas motivasi tersebut, Nurhidayah mencari ide dari lingkungan sekitarnya hingga terlintas ide untuk membuat dodol dari umbut sawit yang sudah ditebang.

Dari situlah dodol umbut sawit buatannya dilabeli merek dodol umbut sawit "Aldi Snack", sehingga mulai dikenal.

"Saya sudah pernah mengirim dodol umbut sawit ini ke beberapa daerah seperti Batam, Pulau Jawa dan terutama di Jambi," ungkapnya.

Tanpa Pengawet
Ibu itu juga menjelaskan keunikan dari dodolnya adalah menggunakan 90% bahan dasar dari umbut sawit. Dodol umbut sawit ini tidak menggunakan bahan pengawet, jadi hanya bisa bertahan selama tiga minggu.

Dia mengatakan bahwa dodol umbut sawit ini tidak hanya rasa original, tetapi juga memiliki varian rasa seperti wijen dan jahe merah. Varian jahe merah memiliki keistimewaan tersendiri. Menurut Nurhidayah, varian rasa jahe merah bisa bertahan lebih dari tiga minggu. Pasalnya, jahe merah merupakan salah satu bahan pengawet alami.

Saat ini produk dodol umbut sawit "Aldi Snack" sudah bersertifikat halal, sudah uji laboratorium dan sedang proses BPOM dan untuk mendapatkan Hak Kekayaan Intektual HAKI dari Kementerian Hukum dan HAM.

Keunggulan berupa tanpa bahan pengawet ini membuat dodol umbut sawit laris manis di pasaran. Meskipun, Nurhidayah meningkatkan harga jualnya. Awalnya Nurhidayah menjual satu kotak dengan harga Rp10.000, namun seiring peningkatan kualitas kemasan, maka saat ini harga per kotak naik menjadi Rp20.000.

Untuk mendapatkan atau memesan dodol umbut sawit "Aldi Snack" bisa melalui Instagram, Facebook, dan WhatsApp. Nurhidayah menggunakan sistem PO (ore-order) yaitu dengan meminta bayaran dahulu baru disiapkan dodol umbut sawit.

Selain menjual dodol umbut sawit Nurhidayah juga menjual dodol buah naga, dodol wortel, dodol labu, dodol ubi ungu, stik cabe, keripik pare, keripik jamur sawit, stik buah naga dan ikan bandeng.

Ia berharap, bisnis yang ia rintis terus berkembang. Apalagi, Jambi memiliki lahan perkebunan sawit yang cukup luas.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar