c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

24 Mei 2025

10:23 WIB

Modal Asing Masuk, Investor Borong Instrumen Investasi RI Rp14,73 T Pekan Ini

Modal asing yang masuk didominasi oleh pembelian pada Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai Rp14,13 triliun.

Penulis: Siti Nur Arifa

<p id="isPasted">Modal Asing Masuk, Investor Borong Instrumen Investasi RI Rp14,73 T Pekan Ini</p>
<p id="isPasted">Modal Asing Masuk, Investor Borong Instrumen Investasi RI Rp14,73 T Pekan Ini</p>

Petugas menghitung uang pecahan dolar Amerika Serikat (AS) di gerai penukaran mata uang asing Dolarasia Money Changer, Jalan Alternatif Cibubur, Bekasi, Jumat (24/11/2023). ValidNewsID/Darryl Ramadhan

JAKARTA - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melaporkan, investor asing terpantau membeli instrumen investasi domestik sebesar Rp14,73 triliun di pekan ketiga Mei 2025.

Secara umum, aliran modal masuk di pekan ini kembali menunjukkan tren positif, setelah pekan lalu mencatatkan modal masuk sebesar Rp4,14 triliun. Dirinci, pertumbuhan modal masuk pekan ini ditopang oleh pembelian di pasar Saham dan SBN, dengan sedikit pelepasan di pasar SRBI.

"Berdasarkan data transaksi 19-22 Mei 2025, secara agregat nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp14,73 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp1,54 triliun di pasar saham dan sebesar Rp14,13 triliun di pasar SBN, serta jual neto sebesar Rp0,95 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)," ungkap Ramdan dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Sabtu (24/5).

Baca Juga: Masih Negatif, Asing Lepas Instrumen Investasi RI Rp11,96 T

Selain itu, BI mencatat berdasarkan data setelmen sepanjang tahun berjalan hingga 22 Mei 2025 (ytd), nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp47,52 triliun di pasar saham dan Rp14,52 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp40,06 triliun di pasar SBN.

"Premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 22 Mei 2025 sebesar 82,20 bps, naik terbatas dibandingkan dengan 16 Mei 2025 sebesar 81,56 bps," tambah Ramdan.

Sementara itu, imbal hasil atau yield Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun turun ke 6,82% pada Jumat (23/5) pagi, setelah sehari sebelumnya juga turun ke level 6,83%.

Per akhir Kamis (22/5), hasil pantauan BI, indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah ke level 99,96 poin terhadap pergerakan enam mata uang negara utama lainnya, yakni euro Eropa, yen Jepang, poundsterling Britania Raya, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Akibatnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau menguat sebesar Rp25 jelang akhir pekan ini. Detailnya, rupiah berada pada level bid Rp16.325 per dolar AS pada akhir Kamis (22/5) dan dibuka level bid Rp16.300 per dolar AS pada Jumat pagi (23/5).

Baca Juga: Kembali Diminati, Asing Beli Instrumen Investasi RI Rp4,14T Pekan Ini

Selanjutnya, Ramdan juga menginformasikan, yield surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS (US Treasury Note/UST) dengan tenor 10 tahun terpantau naik per Kamis (22/5).

“Yield UST (US Treasury) Note 10 tahun naik ke 4,529%,” ungkapnya.

Ramdan menuturkan, Ke depan, bank sentral akan terus menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan untuk menjaga stabilitas makroekonomi Indonesia.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar